42

1K 84 0
                                    

" deb lo nggak papa?" Pertanyaan itu sudah sepuluh kali di lontarkan satu per satu dari mereka semua yang berada disitu membuat deby hanya menatap malas ke arah mereka semua

" Gue nggak papa kan lo semua bisa liat sendiri haduhh" deby mengurut pelan keningnya membuat semuanya cengengesan

" Lo kenapa bisa kek gini sih deb?" Tanya ayu mencoba memastikan apakah deby akan berbicara jujur atau tidak ke mereka semua

" Umm, itu" deby tergagap tidak ingin berkata jujur tentang siapa yang melakukan ini semua ke dirinya

" Ada yang nyelakain lo?" Tanya kindi membuat ayu menyikut perutnya

" Umm, enggak kok enggak ada, gue yang ceroboh pas mau masuk ke dalam rumah gue jatuh iyaa jatuh" Aidah memicingkan matanya mengancam deby untuk berkata jujur. Namun, deby sama sekali tidak mengerti dengan tatapan itu

" Trus luka di pipi lo?" Deby terdiam membuat semua yang berada disitu tersenyum puas secara diam-diam

" Pipi gue kegores batu hehe"

Hufffttt...

Semua yang berada disitu menghembuskan napasnya perlahan saat melihat deby yang sama sekali tidak berkata jujur

" Bohong!" Deby tersentak saat mendengar saleh berujar dengan nada membentak

" Emang jujur itu sudah banget yaa deb? Sampe-sampe lo nggak mau ngaku, lo anggap kita ini teman atau apa sih?" Deby terdiam saat mendengar perkataan tajam dari andini

" Gue kecewa sama lo, disaat gue lagi dalam  masalah gue selalu percaya lo buat dengerin semua masalah gue. Tapi, lo kek nggak percaya sama kita-kita semua disaat keadaan lo kek gini"

Andini perlahan keluar dari kamar disusul semuanya hingga meninggalkan dirga, Fira, putra, dan juga deby yang masih terdiam karena mendengar perkataan andini

" Ini semua karena angel kan?" Tanya Fira tiba-tiba membuat deby menengok dengan cepat ke arah Fira

" Kok lo?"

" Iyaa gue tau semuanya, kita semua dikasih tau ama saleh"

Fira berjalan mendekat ke arah deby dan menggenggam tangan cewek itu yang terlihat sudah berkaca-kaca

" Maafin gue" lirih deby membuat Fira tersenyum tipis

" Gue cuma nggak mau masalah kecil kek gini jadi besar gara-gara gue yang terlalu kekanakkan karena ngelapor ini semua ke kalian"

" Dan biarin dia nyakitin kamu dan ngancam kamu supaya kamu jauh dari aku?" Celetuk putra membuat dirga yang disampingnya terkekeh geli

Pasalnya dirga baru pertama kali mendengar putra berbicara dengan seorang cewek dengan menggunakan kosa kata aku-kamu dan itu membuat dirga merasa geli

" Apa sih kak aku-kamu? Geli tau nggak" deby bergidik ngeri sedangkan putra memanyunkan bibir bawahnya

" Kan belajar deb jadi kalo kita udah pacaran nggak perlu ragu-ragu lagi ngucapinnya"

" Siapa juga coba yang mau pacaran sama kak putra" Dirga terbahak mendengar perkataan deby membuat Fira yang melihatnya hanya mampu mengode dirga untuk diam apalagi cewek itu bisa melihat putra yang tiba-tiba memasang wajah dinginnya kembali

Fira yang tidak tahan mendengar tawa dirga yang bertambah keras dengan cepat menarik telinga cowok itu dan membawanya keluar dari kamar yang ditempati deby

" Awhh Fira sakit fir" ringis dirga yang malah membuat Fira tambah mengencangkan tarikan tangannya di telinga dirga

" Bodo"

" Ini namanya penganiayaan, aku harus laporin kamu di komnas perlindungan anak" Fira memutar kedua bola matanya saat mendengar penuturan cowok itu yang kelewat alay

" Nggak usah alay deh kak"

" Alay sama pacar sendiri mah bebas, daripada aku alay di depan Tasya" Fira melepaskan tangannya dari telinga dirga dan menatap cowok itu datar

" Yaa silahkan" Fira berjalan turun ke arah tangga membuat dirga yang melihatnya terkekeh

" Fir, jangan marah aku cuma bercanda sayang" Fira yang berjalan didepan hanya mampu menahan senyumnya dan terus melanjutkan langkahnya

" Fira"

" Ajarin cowok lo supaya nggak terlalu alay kek gitu, jijik tau nggak liatnya" Fira berbalik saat mendengar suara cewek dibelakangnya dan mendapati tasya dan citra yang tengah duduk di sofa

" Ya terserah dia lah, lo nggak pernah belajar pkn? Disitu kan udah jelas-jelas kalo setiap orang itu punya hak, terserah dia lah mau ngapain dasar bodoh" Tasya berdiri dan maju selangkah mendekati Fira. Namun, dengan cepat dirga menghalangi tubuh Tasya yang mencoba mendekati Fira dan menarik tubuh fira untuk masuk ke dalam pelukannya

Tasya menggertakkan giginya merasa marah dan cemburu dengan apa yang dilakukan dirga ke Fira. Sedangkan Fira yang melihat itu hanya tersenyum mengejek ke arah tasya yang terlihat jengkel melihatnya

Jangan lupa vommentnya ☺️

Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang