54

895 61 3
                                    

GRRRHHH

Semua yang berada di halaman belakang sontak membalikkan tubuhnya saat melihat banyaknya zombie yang kini tengah berada di ruang tamu

" PERSIAPKAN SENJATA KALIAN!"

Dor...dor...

Suara tembakan memenuhi seluruh sudut rumah fira. Ayu berusaha mengambil panahan yang sering dipake Fira dan dengan cepat menancapkan anak panah itu di kepala zombie yang berdiri tidak jauh darinya

Hamka dan kindi berusaha memukul zombie itu dengan tangan kosong. Tanpa mempedulikan kedua zombie yang berdiri di belakang mereka

" HAMKA KINDI AWAS!!!"

Hamka berbalik dan segera terjatuh saat kindi mendorong tubuhnya dengan begitu cepat. Ayu yang melihat itu histeris saat kindi berusaha melepas diri dari cengkraman zombie itu

" KINDI!!!" kepala zombie itu mendekat ke arah leher kindi dan segera menggigit leher kindi yang berada di bawahnya

Tubuh ayu bergetar dan perlahan terjatuh saat melihat kindi tersenyum ke arahnya. Sesaat kemudian ayu bisa melihat kindi yang berubah sepenuhnya menjadi salah satu bagian dari zombie itu

" Kindi hiksss" Aidah dan andini berusaha membantu ayu berdiri yang kini tengah menangis sesengukan

" Nggak hiksss kindi"

" Kalian bertiga cepetan ke atas!" Ucap Fauzan dan diangguki ketiga cewek itu

Saat menaiki tangga, ketiga cewek itu dikagetkan dengan munculnya zombie yang kini tengah mendekat ke arah mereka bertiga

Hamka yang melihat itu dengan segera berlari ke arah zombie itu sambil membawa katana panjang

" PERGI LO ZOMBIE JELEK!"

GRRRHHH...

ARRGGHHH

" HAMKA!!!"

ARRGGHHH

" PERGI DARI SITU!!!"

" HAMKA BANGUN!!!" teriak andini membuat tubuh hamka perlahan bangun dan segera menoleh ke arah ketiga cewek itu

" Hamka lo"

GRRRHHHH

" KALIAN CEPETAN TURUN! HAMKA UDAH TERINFEKSI"

" CEPETAN KELUAR!" teriak dirga membuat semuanya segera keluar dan dengan cepat dirga melempar sebuah bom kecil ke arah rumah fira membuat rumah fira dipenuhi banyak asap

" AYO CEPETAN NAIK!" semuanya mengangguk dan dengan segera memasuki mobil yang dikemudikan putra













" Hiksss" isakan tangis memenuhi mobil yang kini mereka naiki. Kindi, aulia dan hamka kini tidak bersama mereka lagi. Sedari tadi ayu terus berusaha meredam Isak tangisnya. Tapi, tetap tidak bisa hatinya hancur saat melihat kindi yang tengah digigit zombie tepat di depan matanya

" Kindi bodoh...kindi bodoh hiksss"

" Ayu udah yu" peringat andini yang kini wajahnya tengah memerah karena terlalu lama menangis

" Kita terlalu fokus ke halaman belakang dan nggak sadar kalo pintu depan terbuka lebar" ucap aban membuat semuanya menunduk

" Kita ceroboh banget ya? Seandainya kita nggak ceroboh mungkin mereka masih ada sama-sama dengan kita disini" ucap azmi membuat dirga merangkul bahunya

" Kita cukup mendoakan mereka" semuanya mengangguk dan memfokuskan diri

Kring...kring...

Suara ponsel deby berbunyi membuat putra menepuk mobil yang dibawanya ke tepi jalanan yang terlihat sepi

" Siapa?"

" Jangan berisik!"

Deby mengangkat telepon itu sambil berusaha menahan air matanya yang terus ingin keluar karena kehilangan aulia, kindi, dan juga hamka

" Halo?"

" Kamu menyukai kejutan kecil dari saya deby?"

Semua yang berada disitu membulatkan matanya saat mendengar suara profesor salman yang menyahut dibalik panggilan itu

" Maksud om? Apa?"

" Saya bahagia sekali...karena apa? Karena perlahan demi perlahan teman-teman kamu sudah menjadi bagian dari monster jelek itu hahaha"

Deby menutup matanya berusaha meredam emosinya yang tiba-tiba tersulut saat mendengar suara tawa dari profesor Salman

" Jadi om yang lakuin ini semua?"

" Kenapa? Kamu kaget?"

" Om jahat"

" Saya memang jahat, ohh dan jangan lupakan teman kamu yang bernama Fira itu, dia sangat merindukan kamu dan juga teman-teman mu yang lain"

" Om..."

Tut...

" Arghhh" Deby menelungkupkan kepalanya di dashboard mobil membuat semuanya menghembuskan napas

" Kita harus apa?"

" Kita harus bergerak dengan cepat, mau dia berbahaya atau tidak kita harus hadapi dia"

Deby terdiam saat mendengar perkataan putra dan segera mengurungkan niatnya untuk menyela ucapan putra

" Siapkan diri kalian! Dan deby untuk kali ini jangan ngebantah ucapan gue" deby melirik sinis ke arah putra sedangkan putra tersenyum tipis melihat hal itu












Jangan lupa vommentnya ☺️

Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang