39

1K 74 5
                                    

Fauzan menatap tajam ke arah aulia yang tengah menundukkan wajahnya. Tidak berani menatap Fauzan yang terus menatapnya

" Kenapa ya kak?" Tanya aulia penasaran membuat fauzan menghembuskan napasnya

" Lo mau jadi cewek gue?" Tanya fauzan membuat aulia membulatkan matanya

" Kak Fauzan jangan bercanda" Aulia tertawa lucu yang malah membuat Fauzan menatap datar ke arahnya

" Apa muka gue keliatan bercanda?" Aulia masih menundukkan wajahnya dan menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Fauzan

" Tapi, aku kira kak fauzan sukanya sama deby"

" Itu dulu, Sekarang deby udah bahagia sama putra" fauzan tersenyum kecut berbicara seperti itu

" Gimana? Lo mau?"

Aulia mendongak dan bisa menatap mata Fauzan ysngasih setia melayangkan tatapan tajamnya ke arah aulia

Seperkian detik Fauzan bisa melihat aulia yang menganggukkan kepalanya membuat cowok itu tersenyum tipis. Fauzan mengelus puncak kepala aulia yang terbalut jilbab dan segera meninggalkan cewek itu sendiri

Aulia tersenyum samar melihat punggung fauzan yang mulai terlihat menjauh dan menghilang dari pandangannya

" Gue tau, gue cuma pelampiasan lo doank kak, dan mungkin gue juga akan ngelakuin itu karena udah kehilangan kak ahkam yang tanpa sadar gue sayang" batin aulia dan segera beranjak meninggalkan tempat berdirinya tadi

Aulia menatap ke arah bawah balkon rumah fira. Mereka semua terpaksa memasuki kembali rumah fira karena kondisi yang tidak memungkinkan. Mengingat begitu banyaknya puluhan zombie yang menyerang mereka tadi pagi membuat putra mengurungkan niatnya untuk membawa mereka ke bandara menuju luar kota untuk menyelamatkan diri mereka

Mata Aulia terbelalak saat melihat seorang pria paruh baya mengintip di balik pagar rumah fira dengan tatapan mata yang tajam menelusuk masuk ke dalam rumah fira

Karena tersadar pria paruh baya itu dengan gerakan cepat meninggalkan rumah fira dan kini menutup wajahnya dengan jubah yang dipakainya




" Awhh lo apa-apaan sih?"  Ucap deby marah saat angel tiba-tiba menariknya disebuah gudang yang berada di belakang rumah fira

" Gue heran apa yang putra suka dari lo" deby memicingkan matanya saat mendengar suara angel yang terlihat meremehkannya

" Maksud lo?"

Angel tersenyum sinis dan kembali mencekal pergelangan tangan deby dengan keras membuat cewek itu memekik kesakitan

" Gue punya satu permintaan buat lo" ucap Angel dengan perlahan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya

Deby terbelalak saat melihat angel yang mengeluarkan sebuah pisau lipat dan mengarahkan tepat di depan matanya

" Lo mau apa?" Ucap deby sambil berusaha membebaskan dirinya dari cekalan angel

" Gue mau... Lo ngejauhin putra" ucap angel sambil memutar pisau lipat itu disekitar pipi deby

" Nggak akan arghh" ucap deby terpotong saat merasakan kulit pipinya terasa perih karena digores pisau lipat yang angel pegang

" Lo jangan main-main sama gue" angel menyeringai saat melihat mata deby yang berkaca-kaca

Deby mendorong kasar tubuh angel dan segera berlari menjauh dari cewek itu untuk segera masuk ke dalam rumah fira dan pergi ke arah teman-temannya yang tengah berkumpul di ruang tamu

Namun, dengan cepat angel menarik kasar tangan deby dan menampar pipi deby membuat cewek itu terjatuh di lantai dan merasakan sakit di kepalanya. Angel tersenyum sinis saat melihat deby yang memegang kepalanya, dengan kejam angel menarik rambut deby membuat cewek itu menangis dalam diam

" Gue nggak akan segan-segan bunuh lo, kalo lo masih dekat dengan putra" angel mendorong deby dan segera meninggalkan deby yang tengah terisak

" Pah, mah deby kesakitan" rintih deby dan perlahan merasakan gelap menyelimuti pandangannya

Sedangkan, di ruang tamu putra terlihat gelisah saat tidak melihat deby berkumpul bersama mereka semua di ruang tamu. Tasya yang melihat itu hanya memutar kedua bola matanya malas melihat tingkah mereka semua yang terlihat membosankan terlebih saat melihat andini yang terlihat mondar-mandir

" Aduhh, bisa nggak sih lo itu nggak kayak setrikaan, pusing gue liatnya" gerutu tasya membuat Fira melayangkan tatapan tajamnya

" Lo kalo nggak punya hati diem aja, orang kayak lo itu emang nggak pernah tau rasa kepedulian"

" Cihh lo pikir lo udah baik? Gitu?" Tasya maju dan mendorong kasar tubuh fira

Namun, dengan cepat dirga menahan tubuh fira dan menatap tajam ke arah tasya yang kini juga menatapnya

" Lo seharusnya bersyukur sama gue dan juga teman-teman gue karena udah nampung lo dan temen-temen lo disini buat menghindar dari zombie-zombie itu. Tapi, lo sama sekali nggak punya rasa terimakasih" ucap dirga. tasya terdiam membuat fira yang melihat itu tersenyum sinis ke arah cewek itu.

Tasya yang melihat itu naik pitam dan segera beranjak maju dan mendorong dada dirga yang menghalangi tubuh fira dan dengan cepat ingin melayangkan tamparannya ke arah wajah Fira.

Hamka yang melihat itu dengan cepat menahan cekalan tangan tasya dan meremas tangan cewek itu dengan kasar membuat tasya memekik kesakitan

" Sekali lo nyentuh Fira, berkali-kali gue bakalan maju ngehabisin lo" ucap hamka sengit membuat citra yang melihat itu dengan segera menarik tasya untuk duduk di sampingnya

" Tunggu pembalasan gue bitch" batin tasya dengan tatapan tajam yang terus mengarah ke arah fira yang tersenyum miring ke arahnya

Jangan lupa vommentnya ☺️








Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang