Extra Part 3

1.2K 68 3
                                    

Fira mempersilahkan deby untuk duduk bersama dia di sofa yang dipatuhi oleh deby. Aidah dan ayu Kini tengah berada di dapur untuk menyiapkan makan malam mereka. Mengingat waktu sudah menunjukkan pukul lima sore

Mereka bertiga saling berdiam diri di ruang tamu, membuat deby tidak tahan dan akhirnya memulai percakapan untuk mengisi kekosongan

" Sejak kapan kak putra kek gitu kak?" Tanya deby membuat dirga menatap ke arahnya dan menghembuskan napasnya secara perlahan dan kemudian menjawab pertanyaan dari deby

" Sejak kita semua naik pesawat, putra udah mulai kek gitu deb"

Deby menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya, Fira yang melihat telapak tangan deby, dengan segera terkejut dan kemudian menyentuh telapak tangan deby

" Tangan lo kenapa berdarah deb?" Tanya Fira panik membuat dirga duduk mendekat ke arah mereka berdua

" Gue nahan pisau tadi pake telapak tangan gue" jawab deby dan sesekali meringis saat Fira membersihkan luka itu dengan tissue basah yang berada tida jauh dari tempat mereka duduk

" Lo gila?, Kalo ini infeksi gimana deb?"

" Gue ngelakuin itu karena ngeliat kak putra mau nusuk perut dia sendiri pake pisau itu fir" Dirga dan Fira yang mendengar itu saling menatap

Deby terisak dan menutup kedua matanya menggunakan telapak tangannya, dia sedih saat melihat keadaan putra yang menjadi seperti itu, Fira mengusap pelan punggung deby yang berguncang hebat karena Isakannya sendiri

" Kak dirga" panggil deby membuat dirga mendongak menatap ke arah juniornya itu

" Gue mau nanya sesuatu sama lo kak, dan gue mau lo jawab dengan jujur"

Dirga mengangguk dan kemudian menatap deby, menunggu pertanyaan yang akan dilontarkan deby dengan alis yang saling bertautan

" Kak putra psycho kan kak?" Dirga maupun Fira sama-sama terkejut saat mendengar pertanyaan deby

" Lo...lo..tau darimana deb?"

" Gue udah lama tau kak, dari awal kak putra yang berusaha deketin gue, itu sebabnya gue nggk nyaman deketan sama dia bukan karena masa lalu gue"

Dirga menelan salivanya dengan susah saat melihat deby yang terus menatap lurus ke arahnya

" Dan gue tau kok, kenapa angel nggak ada sama-sama dengan kita waktu itu












Karena dia mati dibunuh sama kak putra kan?"

" Gue nggak mau dibohongi kak, gue mau dapat jawaban sebenarnya dari lo bukan dari tebak-tebakan gue sendiri"  Dirga menghembuskan napasnya dan mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan deby membuat deby tersenyum hambar

" Lo bener, putra emang psycho deb, tapi yang Lo harus tau, dia nggak pernah kok berusaha nyelakain lo, justru dia itu cinta banget sama lo, dan selalu berusaha ngelindungin lo dari jarak jauh" jelas dirga membuat deby menundukkan kepalanya dengan isakan yang masih terdengar

" Apa karena lo udah tau semuanya, lo bakalan ninggalin dia deb?" Tanya dirga hati-hati membuat air mata deby terus mengalir

" Gue nggak mungkin ninggalin dia kak, gue cinta sama kak putra meskipun gue udah tau siapa dia yang sebenarnya" ucap deby membuat dirga mendongak dan bisa melihat deby yang tengah tersenyum. Fira yang mendengar itu juga ikutan tersenyum dan memeluk deby

" Gue ke toilet dulu" pamit deby dan diangguki oleh dirga maupun fira

Setelah punggung deby menghilang dibalik tembok menuju ke arah dapur, baik dirga maupun fira menghembuskan napas leganya saat melihat reaksi deby yang sudah mengetahui siapa putra yang sebenarnya

Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang