44

951 75 2
                                    

GRRRHHHH...

Deby terdiam saat mendengar suara geraman dan langkah kaki terseok-seok berjalan di depan pintu kamar yang dia tempati. Dia mundur secara perlahan saat mendengar suara pintu yang berusaha di dobrak. Deby dengan segera membuka lemari pakaian yang berada di kamar Fira dan masuk ke dalamnya untuk bersembunyi

" Tuhan tolong aku" lirih deby saat mendengar pintu kamar sudah terdobrak dengan begitu kencang. Deby yang mendengar itu hanya mampu mencengkeram tangannya sendiri

Sedangkan yang lainnya yang berada di bawah dengan segera menyiapkan senjata-senjata mereka dan segera maju menyerang zombie-zombie itu

TSAK...

Anak panah Fira menembus ke kepala zombie itu dengan cepat membuat tubuh zombie itu jatuh tersungkur dengan darah yang merembes kemana-mana. Kindi berusaha menusuk zombie itu. Namun, dengan cepat zombie itu mendorongnya dan menyekik lehernya membuat kindi merasakan sesak di dadanya

" Argghh lepas tolol" kindi berusaha melepas cengkraman zombie itu dari lehernya

Kindi menendang perut zombie yang berada di depannya membuat zombie itu terhempas dari atas tubuhnya

Namun, saat berdiri kindi dikagetkan dengan adanya zombie yang berusaha menggigit lehernya dari arah belakang

" KINDI!" Jerit ayu yang terus berusaha menembak kepala zombie itu dengan senjata api yang berada di genggamannya

" KINDI BANGUN!" mata ayu berkaca-kaca saat melihat kindi yang kewalahan melawan dua zombie sekaligus yang menindih tubuhnya










" INI GUE TEMBAK BAGIAN MANA WEE?" teriak aidah saat menembak kaki zombie di depannya. Namun, beberapa kali juga zombie itu mampu berdiri lagi

" KEPALANYA AIDAH KEPALANYA" balas aulia yang kini memenggal kepala zombie itu menggunakan katana panjang yang diberikan fira tadi

" OHH KEPALANYA TOH?"

" TEMBAK AJA NAPA SIH? JANGAN TERIAK MULU" protes andini yang tengah melempar vas bunga ke beberapa zombie

" ELO JUGA TERIAK" protes aidah membuat fira emosi dan akhirnya mengarahkan anak panahnya ke arah aidah dan juga andini

" Kalo lo berdua berisik, gue yakin nih anak panah nembus ke kepala lo berdua" aidah dan andini yang mendengar itu dengan segera memfokuskan diri untuk melawan zombie itu. Takut, karena melihat wajah Fira yang terlihat sangar

Dirga yang melihat itu hanya tertawa kecil dan terus melempar zombie itu dengan pisau lipat kecil yang di pegangnya










" Seketika rumah gue jadi amis gini gara-gara darah" omel Fira yang kini tengah duduk di sofa tanpa mempedulikan banyaknya tubuh zombie yang terkapar di lantai rumahnya

" Masih mending gitu fir, daripada vas bunga lo dipecahin semua ama andini"

Fira menatap ke arah andini yang kini  tengah memasang cengiran lebarnya saat melihat Fira melayangkan tatapan tajamnya

" Ganti rugi lo" andini membelakkan matanya membuat aidah yang berada di sampingnya menepuk bahu cewek itu pelan

" Yang sabar ya hahaha" aidah terbahak saat melihat mata andini yang sudah berkaca-kaca

" Yaa mau nangis dasar cengeng"

" Ishh, gue kan nggak tau mau make apa buat lawan mereka yakali mereka ngegigit, gue juga ngegigit mereka"

" Bacot lo" omel putra yang tengah menyandarkan punggungnya di sofa

" Ehh? Deby mana?" Putra menegakkan tubuhnya dan menengok ke arah kiri dan kanan. Namun, tidak menemukan keberadaan deby

" Astaga deby"

Putra segera berlari menaiki tangga diikuti dengan yang lainnya. Putra segera ke arah kamar yang dia pake untuk menyembunyikan deby. Namun, putra mematung saat melihat  pintu kamar itu sudah di dobrak dan meninggalkan bercak darah

" Nggak  mungkin DEBY!" Fira masuk ke dalam kamarnya dan menutup mulut saat melihat kamarnya yang terlihat berantakan

" DEB?"

" DEBY LO DIMANA?"

" DEB?"

Mereka sama sekali tidak mendengar sautan deby. Putra yang melihat itu jatuh terduduk di lantai sambil mengacak rambutnya dengan kasar

" Deby kamu dimana deb?" Lirih putra membuat semuanya menahan tangis

" Saleh mana?"

Mereka semua tersadar saat tidak menemukan keberadaan saleh sedari tadi

" Gue sama sekali nggak liat saleh" ucap kindi dan diangguki semuanya

" Atau jangan-jangan saleh dan deby diculik?"

" Diculik siapa? Zombie? Yakali"

Aulia yang mendengar itu hanya terdiam. Likirann sedang bercabang, dan disaat dia mengingat sesuatu cewek itu pun mengeluarkan suaranya

" Tadi, gue liat ada bapak-bapak berdiri di depan pagar rumah lo fir"

Semuanya menatap ke arah aulia membuat putra yang mendengarnya seketika mengerutkan keningnya

" Bapak-bapak?"

" Iyaa kak, dia menengok masuk buat ngeliat rumah fira. Tapi, karena sadar gue perhatiin, bapak-bapak itu dengan cepat pergi dari rumah fira"

" Itu siapa?" Mereka semua terdiam memikirkan siapa yang dimaksud oleh Aulia



Jangan lupa vommentnya ☺️

Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang