Mereka semua melangkahkan kaki mereka dengan perlahan membuat keadaan yang mereka ciptakan terasa sunyi hanya ada suara geraman dari para zombie itu dan suara jeritan kesakitan yang terdengar
" Kak nggak usah gandengan Napa" protes fira saat melihat tangannya digenggam erat sama dirga
Dirga hanya diam dan berdecak kesal saat Fira terus berusaha ingin melepaskan genggaman tangannya
" Bisa diem nggak?" Bentak dirga membuat Fira terdiam, dirga yang melihat menghembuskan nafasnya kasar saat melihat fira yang malah diam
" Sorry, gue nggak bermaksud"
Fira mengangguk sebagai jawaban membuat dirga tersenyum tipis saat cewek itu tidak melepaskan genggaman tangannya lagi
Putra berjalan dengan perlahan diikuti dengan yang lainnya yang berada di belakangnya. Deby mengumpat kesal saat tidak bisa melihat jelas jalanan yang ada di hadapannya karena di halangi tubuh putra yang lebih tinggi dari tubuhnya
" Kak bisa agak pendek nggak? Gue nggak bisa liat yang ada di depan" gerutu deby membuat putra yang ada di depannya tersenyum tipis
" Lo nya aja yang tinggi sana, makanya punya badan tuh tinggi ke atas jangan ke samping" balas putra membuat deby mendelik kesal karena mendengar tawa hamka yang menggelegar di belakangnya
" HAHAHAHA" deby berbalik dengan tatapan sinisnya membuat hamka langsung terdiam
" Mampus lo" ucap ayu membuat kindi yang dibelakangnya hanya mampu menggelengkan kepalanya
" Udah diem" peringat kindi dan mendorong pelan punggung ayu yang berada di depannya
•••
" Bang gue mau ganti nih sarung" aban merengek membuat ahkam berdecak kesal
" Makanya tuh sarung jangan dirobek"
" Yeeee sarungnya yang nggak tahan lama" ahkam mencibir membuat yang lainnya hanya bisa menahan tawanya
Fauzan yang berjalan di depan seketika menghentikan langkahnya saat melihat beberapa zombie yang mendekat ke arah mereka semua
" Siapkan senjata kalian" dirga dan putra yang mendengar itu dengan segera menggenggam erat balok kayu yang ada di tangannya
Ahkam berjalan mundur membuat aulia menghadang langkahnya yang ingin berjalan menjauh dari Fauzan, dirga, dan juga putra yang sudah siap menghajar zombie itu
" Kak ahkam mau kemana?" Tanya aulia saat melihat ahkam dengan seenaknya tidak ingin membantu Fauzan, putra dan juga dirga
" Ahh nganu mau itu anu"
" Anu ngana anu, yang jelas donk kak" ucap aulia membuat ahkam menggaruk pipinya
" Banyak tanya lo, sana nggak" usir ahkam membuat aulia hanya mencibir
" Bilang aja kalo takut, dasar gengsian"
" GGRRHHH"
Geraman zombie itu membuat Fauzan yang berada di depan dengan segera memukul kepala zombie itu. Namun, ternyata zombie itu bergerak lebih cepat dan segera mencekik leher Fauzan dengan erat membuat deby gemetar ketakutan
"ARGHHHH, LEPAS" Fauzan terus berusaha melepaskan dirinya dari zombie itu saat melihat zombie itu mulai membuka mulutnya lebar-lebar dan perlahan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Fauzan
" ARGHHHH"
BUGHHH...
" GRRHHH"
zombie itu jatuh tersungkur saat mendapatkan pukulan dari kepalanya yang berasal dari dirga.
"BUGHHH"
"Srettt"
" ARGHHHH BANGSAT"
" KAK DIRGA !!!"
Teriak Fira ketakutan saat melihat dirga yang mendapatkan cakaran dari zombie itu di bagian lengan kanannya membuat cowok itu meringis kesakitan
" DIRGA !!!" putra berjalan mendekati dirga yang kini tengah di hadang tiga zombie sekaligus yang sekarang tengah melingkarinya
Putra berjalan mengendap-endap dan saat melihat zombie itu yang ingin menerjang dirga dengan cepat putra menendang belakang zombie itu hingga jatuh tersungkur
Dua zombie lainnya yang melihat itu dengan segera berlari menuju ke arah putra yang kini tengah memasang senyum miringnya
Sebelum zombie itu sampai di hadapannya dengan segera putra mengeluarkan sebuah pisau lipat tajam yang sedari tadi berada di balik jaket merahnya itu dan segera menghunuskan pisau itu di leher zombie yang berusaha menyerangnya
" TSAKKK"
Zombie yang lainnya berada di belakang putra dan kini tengah memeluk tubuh putra dari arah belakang sambil berusaha menggigit leher putra
"LEPAS BRENGSEK!" umpat putra saat merasa berat di punggungnya Karena dinaiki zombie itu
BUGHHH...
Tubuh zombie itu terlepas dari belakang putra. Namun, dengan cepat putra berbalik dan meninju wajah hancur zombie itu menggunakan tangannya membuat zombie itu jatuh terduduk
Putra dengan segera menduduki perut zombie itu dan segera mengarahkan ujung pisau lipatnya ke arah mata zombie itu
TSAK...TSAK...TSAK...
Tiga kali tusukan di mata zombie itu dari pisau putra membuat zombie itu tergeletak tidak berdaya dengan bola mata yang sudah hancur keluar karena ditusuk oleh putra menggunakan pisaunya
Semua yang melihat itu hanya mampu menahan nafasnya. Sedangkan, ahkam mati-matian berusaha untuk tidak muntah saat melihat pemandangan mengerikan yang ada di hadapannya
Jangan lupa vommentnya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Stadt-Zombie
Short Storyapa yang akan terjadi jika tempat kalian menuntut ilmu adalah tempat yang akan membuat kalian bertemu dengan makhluk aneh? lalu, bagaimana perasaan kalian jika semua orang terdekat kalian adalah korban? apakah kalian akan membiarkan mereka berkeliar...