38. SETTLED HEART

18.7K 1.2K 373
                                    

Mata Lisa masih terpejam rapat, namun sebelah tangannya mengabsen setiap sisi tempat tidur. Sadar kalau saat ini ia sendirian di atas tempat tidur tersebut, perlahan Lisa membuka matanya. Ia menoleh, dan tak menemukan siapapun di sebelahnya.

Karena rengekan Jennie, Lisa akhirnya kembali bermalam di rumah Jennie. Donghyuk pun terlihat tidak keberatan jika Lisa menginap lagi. Nampaknya, tidur di dalam pelukan Lisa sudah menjadi hal ter-favorit Jennie. Seingat Lisa, semalam Jennie tertidur pulas dengan kepala yang tak terlepas dari lehernya dan sebelah tangan kekasihnya itu melingkar posesif di perutnya. Namun, ketika Lisa membuka mata, Jennie malah menghilang entah kemana?

Lisa mengerjapkan mata dengan cepat dan mulai bangkit dari posisi tidurnya. Ia terduduk diatas kasur dengan kedua lengan menopang tubuhnya. Lisa mengernyitkan dahi, dan mengedarkan pandangannya ke tiap sudut kamar milik Jennie ini. Baru saja Lisa mengusap matanya, terdengar suara pintu terbuka.

"Kau sudah bangun?" Jennie nampak memasuki kamar dengan sebelah tangan memegangi nampan berisi sepiring sandwich, segelas susu coklat dan satu gelas lagi berisi susu full cream. Setelah menutup kembali pintu kamarnya, Jennie berjalan mendekati Lisa dengan senyum memenuhi wajah. "Aku membuatkanmu sarapan..." ucap Jennie yang kini duduk tepat disamping Lisa.

Seketika Lisa menoleh tak percaya. Sedang Jennie menatapnya dengan gummy smile yang menggemaskan. "Breakfast in bed?" tanya Lisa. Jennie pun mengangguk lucu. Lisa akhirnya terkekeh. Sebelah tangannya langsung meraih pinggang Jennie, dan menariknya untuk duduk lebih dekat dengannya. Lisa pun meraih nampan tersebut dan membawanya ke pangkuannya. "Thank you baby..." ucap Lisa sambil mengecup sekilas pipi Jennie. Jennie mengangkat kedua pundaknya dan menggumam gemas. Ia pun balik mengecup pipi Lisa.

LISA POV

Tak pernah habis rasa syukurku karena aku memiliki wanita luar biasa seperti Jennie. Sekalipun mulanya aku ragu, tapi nyatanya, Jennie berhasil membuatku yakin akan pilihanku. Ia mencintaiku dengan sangat baik... membuatku selalu berpikir, apa yang pernah aku berikan untuknya sampai-sampai ia bisa memberikan cinta yang begitu besar padaku.

Aku menatap kedua mata kucingnya. Mata terindah yang selama ini pernah ku lihat. Ada desiran sesak yang menyusup ke dadaku. Rasa bersalah karena sampai saat ini aku sadar, aku belum pernah menunjukkan cintaku dengan benar. Aku selalu membuatnya cemburu, karena selalu memprioritaskan orang lain ketimbang dirinya. Aku selalu membuatnya kesal, karena aku mengabaikan hal sepele yang padahal begitu penting dan berarti baginya. Aku memang harus membenarkan semua ucapan Hanbin dan Donghyuk. Aku terlalu baik, pada siapapun... sampai-sampai aku lupa untuk memberikan kebaikan lebih pada orang yang aku cintai, dan begitu mencintaiku teramat sangat. Jennie.

Lihatlah kekasihku saat ini... menatapku dengan penuh cinta, sampai-sampai aku merasa tidak pantas untuk mendapatkan kasih sayang yang tumpah ruah darinya. Aku meraih sebelah pipinya, dan mengusapnya lembut.

"I love you..." bisikku.

Aku tahu, saat ini aku benar-benar terlihat bodoh. Ucapan 'I love you', 'saranghae', ataupun 'aku cinta kamu', tidaklah akan cukup. Percuma aku mengucapkannya setiap detik, jika aku tidak pernah menunjukkan rasa cintaku dengan tindakan.

"Mianhae..." ucapku lagi dengan tatapan sendu. Senyuman di wajah Jennie sirna seketika. Ia malah mengernyitkan dahinya dan memiringkan kepalanya sambil menggenggam tanganku yang masih mengusap pipinya.

"Maaf? Untuk apa?"

Yeah... aku yakin ucapanku tadi pasti membuatnya kebingungan sekarang. Aku pun tersenyum dan mengecup keningnya.

"Maaf karena aku belum menjadi kekasih yang baik untukmu..." jawabku lagi. Air mataku sudah mulai berkumpul di ujung mataku. Sungguh... saat ini aku malah merasa tidak pantas menjadi kekasihnya. Aku mencintainya, namun aku belum pernah memperlakukannya dengan baik.

STAY WITH YOU - STAY Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang