Makan malam hari ini terasa singkat, tapi cukup istimewa. Sekalipun Jisoo tengah menghadapi masa sulit, namun draft tulisan untuk buku barunya tidak ikut mempersulit keadaannya. Chaeyoung bahkan terlihat begitu bangga ketika mendengar pertemuan kekasihnya dan sang editor buku berjalan dengan lancar. Setidaknya, Lisa pun ikut lega melihat keadaan Jisoo dan Chaeyoung tidak seburuk seperti yang ia bayangkan. Jisoo sudah bisa tertawa lepas. Kebiasaan lamanya bahkan sudah kembali muncul, memanggil nama Jennie dan Lisa dengan sesuka hatinya; mandu, Jendeuk, bahkan Lisa mendapatkan nama panggilan baru long leg Lisa, Jolisa... entahlah sebutan apalagi yang akan Jisoo buat untuknya. Lisa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala ketika Jisoo tak henti memberinya nama panggilan. Bahkan dengan lantangnya ia salah menyebutkan nama belakangnya menjadi Manobal. Jennie sama sekali tidak bisa menghentikan kebiasaan Jisoo ini. Setidaknya, ini menjadi pertanda bagi Jennie bahwa sahabatnya ini sudah baik-baik saja. Chaeyoung sendiri? Jangan tanya... ia terlihat begitu menikmati nama panggilan buatan kekasihnya itu dengan tawa yang terbahak-bahak. Apalagi ketika Jisoo memberikan Lisa nama sebutan yang terkesan sembarangan. Chaeyoung sangat menyukai bagaimana Jisoo berhasil meledek Lisa habis-habisan.
Dan kini, Lisa hanya bisa duduk di sofa ruang tengah apartmentnya dengan wajah lelah. Ternyata meladeni ledekan-ledekan Jisoo membuat tenaganya terkuras malam ini. Lisa hendak menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa ketika tiba-tiba saja handphonenya berbunyi.
One message received
Manager Oppa
Lisa... Nyonya Yoojin mengajak bertemu besok setelah jam makan siang. Jangan datang terlambat...
Lisa mengangkat kedua alisnya dan mengangguk pelan. Dengan cepat ia menggerakkan ibu jarinya keatas layar handphone untuk mengetik balasan. Belum sempat ia mengirim pesan balasan, handphonenya kembali bergetar. Panggilan masuk dari nomor asing. Lisa pun mengernyitkan dahinya.
"Hello?" sapa Lisa.
"Lisa... is that you?" suara pria terdengar dari seberang sana. Lisa semakin mengerutkan keningnya kebingungan.
"Who's this?" tanya Lisa.
"You don't remember my voice? Lisa... it's me... Peter. Peter Utz..." jawab pria itu dengan penuh antusias. Sontak Lisa menegakkan tubuhnya dengan mata yang membulat sempurna.
"Peter? Peter... Pete? CELINE?" Lisa terlihat tidak percaya.
Peter Utz, adalah kaki tangan terpercaya Hedi Slimane; creative, artistic dan image director dari fashion brand CELINE. Saat Lisa masih aktif menjadi idol, Hedi menjadikan Lisa sebagai muse CELINE pertama dari Korea. Untuk itulah, nama Lisa tidak pernah luput dari daftar tamu undangan fashion show CELINE di Paris. Dan Peter sendiri adalah satu-satunya orang yang diberi tanggung jawab untuk menemani Lisa jika Lisa tengah di Paris memenuhi undangan dari CELINE. Dan karena hal inilah, hubungan Lisa dan Peter dapat dikatakan sangatlah dekat.
"One and only, darling... apa kabarmu? Gosh... I really miss you, sweetheart..." ucap Peter. Mulut Lisa masih menganga tak percaya. Jennie yang akhirnya muncul setelah baru saja selesai membereskan dapur, bahkan sampai ikut keheranan melihat wajah Lisa yang begitu tidak terkondisikan.
"Oh my God... Pete!!! I'm great!!! Yaa... how're you???" tanya Lisa tak kalah kegirangan. Jennie akhirnya berjalan menghampiri Lisa dan duduk disampingnya. Tahu kalau kekasihnya tengah memandangnya keheranan, Lisa hanya mengangkat sebelah tangannya, memberi instruksi pada Jennie untuk jangan bertanya terlebih dahulu.
"I'm doing great too..." jawab Peter dengan begitu bersemangat. "Hey... kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau sudah kembali ke industri hiburan, huh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH YOU - STAY Season 2
De TodoJika hanya denganmu aku menemukan kebahagiaan, maka aku hanya membutuhkanmu. Jika hanya denganmu aku menemukan kesempurnaan di hidupku, maka aku hanya menginginkanmu. Jika kamu adalah duniaku, maka hati ini, hidup ini, hanya milikmu... Sampai kapanp...