"N-Noona?"
"Donghyukie..." wajah Jennie benar-benar terlihat gugup.
Donghyuk langsung beranjak dari tempatnya duduk dan menatap tak percaya ke arah Jennie. Hanbin sendiri yang masih duduk dengan tubuh menegang, benar-benar kebingungan harus berbuat apa.
"N-Noona? A-apa yang kau lakukan disini?" tanya Donghyuk dengan suara bergetar.
"D-Dong..." Lisa pun akhirnya ikut berdiri.
"Kau diamlah... aku sedang bertanya pada Jennie noona, bukan padamu." Jawab Donghyuk sambil menunjuk kearah wajah Lisa dengan tatapan menakutkan. Donghyuk terdiam sejenak, dan kembali menatap Jennie. Sedang Lisa? Ia sudah mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Donghyuk terlihat sangat mengerikan malam ini.
"Donghyukie..." Jennie menghampiri Donghyuk dengan ragu.
"Apa yang kau lakukan disini, noona?" Donghyuk kembali mengulangi pertanyaannya.
Jennie tidak langsung menjawab pertanyaan Donghyuk. Ia terus berjalan mendekati adik laki-lakinya itu.
"Donghyukie... duduklah terlebih dahulu dan ayo kita bicara..." ucap Jennie sambil meraih lengan Donghyuk.
"Katakan padaku kalau kau hanya mengunjungi Lisa..." kata Donghyuk yang akhirnya kembali duduk ke sofa. Jennie duduk disamping Donghyuk, persis diantara Donghyuk dan Lisa.
Jennie menganggukkan kepalanya dan tertunduk.
"Kalau kau juga sedang berada disini, kenapa daritadi kau tidak keluar dari ruangan itu dan menyapaku, noona?" tanya Donghyuk lagi dengan rasa penasaran yang teramat sangat.
"M-mian..." jawab Jennie dengan kepala yang masih tertunduk.
Donghyuk sendiri berusaha sekuat tenaga untuk tetap menginjak nalar. Tadinya dia sudah hampir termakan emosi ketika melihat handphone Jennie yang tergeletak begitu saja diatas sofa. Mengingat bagaimana sebelumnya dia sudah curiga, kalau Jennie juga berada di gedung apartment ini untuk menemui kekasihnya. Belum lagi Lisa yang bertindak seolah tidak tahu menahu kalau Jennie juga berada di apartment ini.
"Dan kenapa kau tidak memberitahuku kalau Jennie noona juga berada disini?" kali ini Donghyuk bertanya pada Lisa. "Kenapa kau malah tadi berpura-pura tidak tahu? Dan malah mengelak kalau mobil yang kulihat di parkiran gedung ini bukanlah mobil Jennie noona?" suara Donghyuk semakin mengintimidasi. Lisa sama sekali tidak berani untuk menjawab pertanyaan Donghyuk. Ia malah menunduk dan diam.
Hanbin yang sedari tadi diam saja hanya menangkupkan wajahnya dengan sebelah tangannya. Situasi benar-benar rumit saat ini.
Jika Lisa adalah wanita pada umumnya, mungkin reaksi Donghyuk tidak akan berlebihan seperti ini. Lisa berbeda. Dia spesial. Dia menyukai sesamanya. Jika ada seorang wanita yang dipersilahkan olehnya untuk memasuki ranah pribadinya, sudah pasti wanita itu sangatlah spesial bagi Lisa. Seperti Jennie saat ini.
Pertama, tempat tinggal Lisa saat ini memang sangat dirahasiakan dari publik. Hanya beberapa orang kepercayaan UE-E yang tahu apartment Lisa saat ini, termasuk Donghyuk dan Hanbin. Selain itu? Keluarga Lisa, sahabat-sahabat Lisa, dan siapapun yang memang diberi akses untuk tahu tempat tinggal Lisa saat ini; yang artinya, orang itu pastilah sangat penting di kehidupan Lisa. Dan siapa yang menyangka, nama Jennie masuk ke dalam hitungan orang yang sangat penting di kehidupan Lisa? Sekian lama mereka berada di Korea, tidak pernah satupun terlihat interaksi mereka berdua di publik. Bahkan mungkin tidak akan ada yang percaya jika mereka berdua berteman.
Kedua, sekalipun Donghyuk tahu kalau Jennie menghabiskan waktu bersama Lisa selama di New York dan Los Angeles waktu itu, tapi selama ini Jennie tidak pernah sekalipun menyebut nama Lisa di tengah obrolannya dengan Donghyuk. Yang artinya, Donghyuk menganggap kalau kakaknya ini tidaklah akrab dengan Lisa. Ia beranggapan, bahwa pertemuan mereka di New York dan liburan mereka di Los Angeles, murni karena adanya Chaeyoung yang ikut serta dengan Jennie. Tidak pernah sedikitpun Donghyuk berpikir kalau Jennie ternyata sangatlah dekat dengan Lisa. Bahkan lebih dari dekat...
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH YOU - STAY Season 2
RastgeleJika hanya denganmu aku menemukan kebahagiaan, maka aku hanya membutuhkanmu. Jika hanya denganmu aku menemukan kesempurnaan di hidupku, maka aku hanya menginginkanmu. Jika kamu adalah duniaku, maka hati ini, hidup ini, hanya milikmu... Sampai kapanp...