Tahukah kalian, kebahagiaan kecil apa yang bisa membuat harimu terasa begitu indah di pagi hari? Salah satunya, seperti melihat orang yang kau cintai tertidur di pelukanmu dengan damai. Dan itulah yang dirasakan Lisa saat ini.
Lisa membuka kedua matanya perlahan, dan mendapati Jennie yang masih tertidur di pelukannya dengan wajah yang sangat-sangatlah menggemaskan. Lisa tak kuasa menahan senyumannya. Ini adalah awal hari yang sangat indah baginya.
Lisa mengeratkan pelukannya dan mencium kening Jennie dengan sangat lembut. Ciuman kedua kalinya lebih lama. Lisa bahkan terlihat enggan melepaskan bibirnya dari kening Jennie. Ia bahkan mengusapkan hidungnya ke puncak kepala Jennie, dan menghirup dalam-dalam wangi rambut Jennie yang sudah menjadi favoritnya.
"Engghh..." terdengar suara erangan lembut keluar dari mulut Jennie. Lisa terkekeh. Sepertinya ia mengganggu Jennie yang masih mengantuk.
Jennie sama sekali tidak membuka matanya. Ia malah makin mengeratkan lengannya yang melingkar di perut Lisa, dengan wajah yang terus ia tenggelamkan ke dada Lisa. Lisa semakin gemas dengan tingkah Jennie. Lengannya yang sedari semalam dijadikan bantal oleh Jennie, kembali melingkar di leher Jennie. Tangannya mengusap kepala Jennie dengan penuh kasih sayang. Matanya pun menatap lekat-lekat wajah tenang Jennie yang masih terlelap. Benar-benar pagi yang sempurna...
"Apa kau sudah mau berangkat?" tanya Jennie dengan mata yang masih terpejam. Suaranya pun terdengar sedikit serak, khas orang yang baru saja terbangun dari tidurnya. Lisa menggelengkan kepalanya dan kembali mengecup singkat kening Jennie.
"Jika kau masih mengantuk, kau bisa tidur lagi... aku masih punya banyak waktu untukmu." Bisik Lisa. Jennie mengulas segaris senyuman. Ia hanya menganggukkan kepalanya dan semakin mengeratkan tubuhnya pada Lisa. Ia pun membenamkan wajahnya ke dada Lisa. God... berada diatas ranjangnya yang penuh dengan aroma tubuhnya, dan berada di dalam dekapannya semalaman, ini benar-benar pagi yang tak akan terlupakan.
"Wae?" tanya Lisa tiba-tiba. Sepertinya ia sadar kalau Jennie diam-diam tersenyum karenanya.
"Nothing..." jawab Jennie dengan mata yang masih terpejam. Tangan Lisa masih membelai lembut helai demi helai rambut Jennie, membuatnya semakin enggan melepaskan tubuh Lisa. "Aku benar-benar tidur nyenyak semalam..." gumam Jennie lirih.
"Really?"
"Uh-um..." Jennie mengangguk singkat. Lisa pun terkekeh.
"Memangnya, sebelumnya kau tidak pernah tidur nyenyak, hm?"
"Tidak pernah senyenyak ini..." ucap Jennie sambil menghirup dalam-dalam wangi tubuh alami Lisa. Addictive...
"Apakah karena ranjangku lebih empuk daripadamu ranjangmu?"
Jennie tertawa geli dan memukul pelan dada Lisa. Apa-apaan itu...?
"Babo-ya..." jawab Jennie gemas. Lisa pun ikut tertawa dan mengecup puncak kepala Jennie.
"Lalu... kenapa saat kau disini, kau bisa tidur lebih nyenyak daripada dirumahmu sendiri, hm?" tanya Lisa lagi dengan tangan yang kini mengusap lembut lengan Jennie.
Jennie akhirnya membuka matanya, mendongakkan wajah keatas, menatap kearah Lisa yang ternyata sedari tadi sudah memandang kearah Jennie. Jennie tersenyum dan meremas kuat ujung kaos yang Lisa kenakan.
"Mungkin... karena ada kamu?" Jennie menunjukkan senyuman menggoda. Lisa kembali terkekeh.
"Waow... aku baru tahu kalau Nona Kim ternyata pandai merayu..." ledek Lisa sambil mengeratkan rengkuhannya ke tubuh Jennie.
"Kau yang mengajariku, Nona Manoban..." Jennie membalas meledeknya. Kemudian Lisa tersenyum, dan menatap lurus ke kedua bola mata Jennie. Tatapan mata yang teduh dan selalu membuat Jennie sulit untuk mengalihkan pandangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH YOU - STAY Season 2
AcakJika hanya denganmu aku menemukan kebahagiaan, maka aku hanya membutuhkanmu. Jika hanya denganmu aku menemukan kesempurnaan di hidupku, maka aku hanya menginginkanmu. Jika kamu adalah duniaku, maka hati ini, hidup ini, hanya milikmu... Sampai kapanp...