Semalam, Lisa tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia tidak menyangka jika dirinya dan Jennie bisa berdebat hanya karena Ryujin dan Soojung. Dan ketika Lisa bangun dari tidurnya, pikirannya langsung bimbang, haruskah ia bersikap baik-baik saja? Seolah tidak terjadi apa-apa diantara mereka semalam? No way... Lisa malah merasa bodoh jika bersikap demikian. Tapi, ia juga tidak mungkin melanjutkan obrolan mereka itu, Lisa yakin, mereka berdua malah akan kembali berdebat, dan ia merasa sangat lelah untuk berdebat di pagi hari.
Lisa sama sekali tidak bermaksud untuk menghindari Jennie, hanya saja, dia benar-benar bingung bagaimana menghadapi Jennie setelah perdebatan pertama mereka semalam. Baiklah... akui saja jika Lisa memang benar-benar menghindari Jennie pagi ini...
Dan tidak seperti pagi-pagi sebelumnya, pagi ini, Jennie terbangun seorang diri tanpa Lisa di sampingnya. Bahkan ketika Jennie keluar dari kamar Lisa, tidak ada seorangpun disana. Barulah ketika Jennie memeriksa dapur, ia melihat sepiring pancake, beserta maple syrup, madu dan sirup coklat, juga segelas susu coklat yang ditaruh begitu rapi diatas counter kitchen. Ada secarik kertas note kecil di dekat piring pancake tersebut.
Maaf karena aku tidak berada disampingmu ketika kau terbangun, J...
Aku pergi ke gym, ada latihan rutin pagi ini.
Maaf semalam aku lupa memberitahumu.
Aku menyiapkan sarapan ini untukmu.
Makanlah, dan kau tidak perlu menungguku pulang.
Aku langsung berangkat ke UE-E setelah dari gym.With so much love,
LiliJennie mendesah pasrah sambil menatap sarapan yang sudah disiapkan Lisa ini.
Gym, huh? Dia tidak sedang menghindariku, kan?
***
"Ingat apa yang kita bicarakan semalam, Tuan Chan..." ucap Jooyeon dengan tatapan tajam yang ia berikan dari bangku penumpang belakang. Tuan Chan yang tengah mengendarai mobil sontak melemparkan tatapannya ke kaca spion bagian dalam mobil dan mengangguk pada Jooyeon.
"Sudah saya persiapkan semuanya, Nyonya... Anda tidak perlu khawatir. Hari ini juga akan kami bereskan semuanya..." jawab Tuan Chan. Jooyeon mengangguk puas.
"Dan kau..." Jooyeon kini memukul paha suaminya yang duduk di sampingnya. Jiyong hanya melirik sekilas dengan satu alis yang ia angkat. "Selesaikan kesalahpahaman antaramu dengan Jennie. Aku tidak mau masalah ini terlalu berlarut-larut..."
"Ooohh come on, yeobooo..." Jiyong malah merengek sambil memajukan bibirnya.
"Kwon--Ji--yong..." Jooyeon berbicara dengan penuh penakanan dan langsung mendelik kearah suaminya itu. "Sungguh ini tidaklah lucu..."
"Ne yeobo... neeee..." Jiyong akhirnya mengangguk patuh dengan kepala tertunduk dalam-dalam.
Tuan Chan menahan tawa, melihat bagaimana kedua atasannya ini selalu terlihat lucu setiap kali mereka bertengkar. Sang istri yang tegas, sang suami yang terkadang terlihat seenaknya, dan alasan ketegasan Jooyeon pun tak lain adalah karena sikap serampangan yang kadang dilakukan Jiyong. Memiliki pola pikir yang sengat berbeda dari kebanyakan orang, membuat Jiyong terlihat unik, dan kadang kelewatan dalam memutuskan sesuatu. Untuk itulah, Jooyeon selalu memiliki peran penting dalam mengendalikan sikap suaminya ini.
Selagi Jooyeon dan Jiyong sesekali berdebat, Tuan Chan terus melajukan mobilnya menuju kantor masing-masing atasannya ini. Tuan Chan mengantarkan Jooyeon terlebih dahulu ke kantor pusat FASCINÉ, barulah Tuan Chan mengantar Jiyong ke kantor PEACEMINUSONE.
"Ingat pesan istriku, Tuan Chan... secepatnya bereskan kekacauan ini." ucap Jiyong sambil merapikan jas yang ia pakai.
"Percayakan pada saya, Tuan Jiyong... akan saya laksanakan hari ini juga." Jawab Tuan Chan sambil membungkukkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH YOU - STAY Season 2
AléatoireJika hanya denganmu aku menemukan kebahagiaan, maka aku hanya membutuhkanmu. Jika hanya denganmu aku menemukan kesempurnaan di hidupku, maka aku hanya menginginkanmu. Jika kamu adalah duniaku, maka hati ini, hidup ini, hanya milikmu... Sampai kapanp...