"Sepertinya aku menyukai Jisoo..."
Makanan yang sedang meluncur ke tenggorokan Lisa, langsung tertahan dan berbalik; membuat Lisa menyemburkan seluruh makanan tersebut dari mulutnya. Ia tersedak, dan terbatuk-batuk sampai mukanya merah padam.
Chaeyoung hanya menyodorkan sebotol air mineral dengan wajah datar, dan menepuk-nepuk punggung Lisa. Lisa langsung menenggak air mineral itu cepat-cepat. Ia hampir kesulitan bernafas. Dadanya terasa sesak dan perih.
"Babo..." gumam Chaeyoung lirih.
"YAAA!!! Kau yang bodoh!!! Bisakah kau tidak mengejutkanku seperti itu!!??" bentak Lisa kesal. Chaeyoung menyeringai, dan malah melanjutkan makan siangnya tanpa dosa.
Baiklah... pertama, lupakan drama kemarin, karena Jennie dan Lisa pun memutuskan untuk memaafkan kelakuan Jisoo dan Chaeyoung; yang tiba-tiba saja menghilang hampir seharian penuh. Yap... seharian penuh. Bahkan, ketika semalam Jennie dan Lisa akhirnya kembali lagi ke hotel, Jisoo dan Chaeyoung belum juga terlihat batang hidungnya. Alhasil, pagi tadi, Jisoo dan Chaeyoung harus benar-benar memohon maaf pada Jennie dan Lisa. Beruntunglah karena Jennie masih dalam mood yang baik dan dengan mudah memaafkan mereka. Jisoo dan Chaeyoung jelas harus berterimakasih pada Lisa untuk ini...
Dan siang ini, tiba-tiba saja Chaeyoung mengirimkan pesan ke Lisa, mengajak Lisa makan siang di kamarnya. Lisa sama sekali tidak menaruh curiga, dan meng-iya-kan ajakan tersebut. Kini, disinilah mereka berdua sekarang. Di kamar Chaeyoung. Duduk bersisian di depan meja panjang yang penuh dengan makanan dan dua gelas jus, juga beberapa botol air mineral. Chaeyoung yang dengan cueknya kembali mengunyah makanan, dan Lisa dengan wajah kesal, juga terkejutnya karena pengungkapan Chaeyoung yang tiba-tiba.
"Yaa stupid chipmunk... bercanda mu tidak lucu." Ucap Lisa dengan wajah kesal.
"Ck... bisa-bisanya kau bilang aku bercanda..." jawab Chaeyoung ditengah kegiatannya mengunyah makanan. Lisa memelototkan matanya tak percaya.
"Kau benar-benar menyukai Jisoo eonni???" tanya Lisa dengan nada suara meninggi.
"For Godshake, Lisa... bisakah kau kecilkan suara cempreng-mu itu?? Telingaku bisa sakit!!" keluh Chaeyoung sembari menutup sebelah telinganya dengan tangan. Lisa malah memukul lengan Chaeyoung dengan keras.
"Just answer me, stupid!!!" balas Lisa ketus.
"Apa kau tuli? Bukankah tadi sudah ku katakan. Sepertinya... s e p e r t i n y a, Manoban!!" jawab Chaeyoung dengan nada penuh penekanan. Mata Lisa membulat sempurna. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang diucapkan sahabatnya ini.
"Heol... bagaimana bisa........." Lisa tidak melanjutkan kalimatnya. Ia benar-benar shock dengan pengakuan Chaeyoung yang terbilang begitu tiba-tiba. Chaeyoung malah mengedikkan bahunya.
"Jangan tanya bagaimana bisa aku menyukainya. Aku juga tidak tahu..." jawab Chaeyoung dengan tatapan yang masih terpaku ke piringnya. "Lagipula aku masih belum yakin dengan perasaanku. Makanya aku masih belum bisa mengatakan kalau aku menyukainya. Tapi, sepertinya aku menyukainya..." Lisa malah mengernyitkan dahinya. Ucapan Chaeyoung terdengar begitu membingungkan.
"Chaeyoung-ah... bukankah kau... kau no-no---..."
"Normal?" Chaeyoung menolehkan wajahnya kembali kearah Lisa dengan sebelah alis yang mencuat keatas. Lisa mengangguk gugup. "Justru itu..." jawab Chaeyoung disertai dengan helaan nafas kasar. Chaeyoung meletakkan sendok yang sedari tadi ia pegang dan memijit pelipisnya. "Aku bingung Lisa-ya... entahlah... apakah aku benar-benar menyukainya, ataukah hanya perasaan nyaman sebagai sahabat dan kakak perempuan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH YOU - STAY Season 2
AcakJika hanya denganmu aku menemukan kebahagiaan, maka aku hanya membutuhkanmu. Jika hanya denganmu aku menemukan kesempurnaan di hidupku, maka aku hanya menginginkanmu. Jika kamu adalah duniaku, maka hati ini, hidup ini, hanya milikmu... Sampai kapanp...