Sesuai dengan apa yang diucapkan Jennie semalam, ia benar-benar tidak sempat untuk ikut sarapan bersama dengan Jisoo dan Chaeyoung. Pagi-pagi sekali Jennie sudah berangkat bersama dengan Cobie menuju outlet PEACEMINUSONE.
"You've prepared a bodyguard to look after my friends, right?" tanya Jennie dengan tatapan mata yang tak beralih dari lembaran-lembaran kertas berisi nama-nama tamu undangan yang sedari tadi ia pegang.
Cobie, wanita jangkung dengan tubuh tegap yang duduk dihadapannya itu langsung menganggukkan kepalanya.
"Like the instructions that you gave, Miss..." jawab Cobie dengan nada yang tegas. Jennie hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, puas dengan jawaban yang Cobie berikan.
Sebelum Jennie pergi, ia memang sudah memberi instruksi pada Cobie untuk menyiapkan beberapa bodyguard dan supir untuk Jisoo dan Chaeyoung. Bagaimanapun juga, keamanan mereka berdua merupakan tanggungjawab Jennie. Ditambah, baru ini Jisoo dan Chaeyoung berada di New York. Dia tidak mau sampai kedua sahabatnya ini nyasar dan malah merepotkannya.
Jennie, akhirnya sampai di outlet PEACEMINUSONE. Dan sudah seperti dugaan sebelumnya, outlet itu terlihat megah. Di design dengan gaya khas anak muda yang unik dan hampir di seluruh tembok dihiasi dengan lukisan mural yang berwarna-warni. Perabotan yang dipakai pun perabotan modern yang unik. Jika dilihat sepintas, Jennie yakin outlet pertama ini pasti akan langsung menarik perhatian para kaum muda.
Tuan Choi Seunghyun, menyambut kedatangan Jennie dengan ramah. Pria berwajah dingin dan tegas ini nyatanya memiliki sikap yang berbanding terbalik dengan wajahnya. Tuan Choi mengajak Jennie berkeliling outlet. Memperkenalkan tiap sudut ruangan di dalam outlet itu.
Acara pembukaan outlet PEACEMINUSONE ini juga akan diisi oleh beberapa penyanyi terkenal. Jennie menemukan nama Pharell Williams, Calvin Harris dan The Chainsmokers di daftar pengisi acara after party. Tuan Choi juga menunjukkan ruangan seperti aula yang akan digunakan untuk after party. Meja bar sudah terlihat rapi di tengah-tengah ruangan. Panggungpun sudah berdiri, dengan sound dan lighting yang lengkap. Jennie terlihat puas dengan persiapan yang sudah matang ini. Selesai mengecek ruangan after party, Tuan Choi dan Jennie kembali memasuki ruangan inti outlet yang akan memajang produk-produk terbaik PEACEMINUSONE.
Tuan Choi adalah tipe pria yang tidak membosankan. Mulutnya seolah tak kesulitan untuk mengeluarkan kalimat-kalimat obrolan yang menyenangkan. Tuan Choi Seunghyun, yang ternyata sebelumnya berprofesi sebagai kurator dan pelukis, adalah kawan lama Appa-nya. Sudah puluhan tahun lamanya menetap di New York, dan memiliki beberapa galeri seni di New York. Tuan Choi sendiri yang ikut turun tangan mendesign outlet ini. Dan dapat disimpulkan, selera seni Tuan Choi dan Appa-nya benar-benar sangat mirip.
"Apakah menurutmu ada kekurangan Jennie-ssi?" tanya Tuan Choi dengan copan. Jennie hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Ini sangat sempurna Tuan Choi..." puji Jennie dengan pandangan yang masih ia edarkan ke tiap sudut outlet itu.
"Anda yakin?" tanya Tuan Choi lagi.
"Pemilihan warna dan design, lighting, perabotan, semuanya sudah sangat sempurna Tuan Choi. Appa saya percaya pada Anda, maka sudah sepantasnya saya juga percaya pada Anda..." jawab Jennie. Tuan Choi tersenyum dengan hangat. Ia mengangguk puas.
"Baiklah kalau begitu... Kita bisa lanjut ke pengecekan barang-barang di kantor?" Tanya Tuan Choi dengan sopan. Jennie menganggukkan kepalanya setuju. Tapi, ada sesuatu yang sedari tadi cukup mengganjalnya. Perutnya kosong. Dan Jennie sudah benar-benar kelaparan. Berjam-jam berbicara dengan Tuan Choi, mengelilingi outlet dan mengecek segala persiapan, cukup menguras tenaganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH YOU - STAY Season 2
RastgeleJika hanya denganmu aku menemukan kebahagiaan, maka aku hanya membutuhkanmu. Jika hanya denganmu aku menemukan kesempurnaan di hidupku, maka aku hanya menginginkanmu. Jika kamu adalah duniaku, maka hati ini, hidup ini, hanya milikmu... Sampai kapanp...