"CHEEERRSS!!!"
Semua orang mengangkat gelas wine-nya dengan wajah bahagia. Dengan cepat Jiyong menyesap wine dari gelasnya dan matanya langsung berbinar.
"Wuuaa... wine ini sangat enak!" puji Jiyong sambil kembali meminum wine-nya.
"Domaine Leroy Chambertin Grand Cru..." sahut Joon Hee. "Anak perempuanmu memang memiliki selera yang luar biasa, Jiyong-ssi..." puji Joon Hee sambil melirik kearah Jennie yang sudah terkekeh mendengar ucapan Joon Hee itu.
"Well, aku rasa, wine seenak ini memang layak untuk dinikmati di malam yang indah seperti ini, bukan begitu?" ucap Jiyong lagi sambil mengangkat kedua alisnya dan tersenyum senang.
"Sepertinya, Jennie noona memiliki kamus wine. Entah kenapa dia selalu tahu mana wine yang enak dan cocok untuk dinikmati saat itu juga..." ledek Donghyuk.
Ucapan Donghyuk disambut gelak tawa oleh seluruh orang yang hadir disana. Dongwook, duduk berdampingan dengan istrinya, Yoojin. Sedang di samping Yoojin, ada Jisoo dan Chaeyoung, yang kemudian berurutan di sampingnya, kedua orangtua Chaeyoung; Minyoung dan Seojoon. Di hadapan mereka, ada Jooyeon dan Jiyong, Lisa dan Jennie, barulah Joon Hee dan Jo In Sung. Sisi kanan, terlihat Nayeon duduk bersama dengan Yongsun dan Bogum. Dan di sisi kiri, Hanbin dan Donghyuk duduk bersisian.
"Ngomong-ngomong... selamat Lisa-yaa..." ucap Seojoon sambil mengangkat gelas wine-nya kearah Lisa. "Aku dan istriku menonton press conference-mu tadi... selamat datang kembali ke dunia hiburan."
"Aaaaa gommawo Uncle Seojoon..." jawab Lisa sambil menganggukkan kepalanya. "Senang rasanya bisa kembali bertemu dengan para fansku..."
"Aku kagum dengan jawaban-jawaban yang kau berikan pada wartawan, Lisa-yaa..." sambung Minyoung. "Terkadang, wartawan memang harus diperlakukan tegas seperti itu. Supaya mereka tidak seenaknya padamu..."
Lisa terkekeh dan mengangguk setuju.
"Nee Aunty... toh Nyonya Yoojin sudah memberi saya ijin untuk menjawab seluruh pertanyaan dengan bebas..." jawab Lisa lagi. Yoojin akhirnya terkekeh.
"Memang terkadang awak media itu harus diberi pelajaran. Mereka selalu seenaknya sendiri... mengira jika dunia hiburan begitu bergantung dengan berita-berita sembarangan yang mereka tulis.." ucap Yoojin. "Aaaaaa mianhae Seojoon-ah... bukan maksud menyindir seluruh media yang ada. PBS adalah pengecualian. Kalian merupakan media paling profesional yang pernah saya temui..." lanjutnya lagi sambil menoleh kearah Seojoon dengan senyum tak enak hati. Sungguh ia sama sekali tidak bermaksud menyindir perusahaan media yang dimiliki oleh Seojoon, karena Yoojin pun tahu, hampir dari beberapa stasiun televisi nasional yang ada di Korea Selatan, PBS adalah stasiun televisi yang tidak sembarang dalam menjalankan program-program acaranya.
Tapi Seojoon tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya tenang.
"It's okay Yoojin-ah... bagaimana pun juga aku setuju dengan ucapanmu." Jawab Seojoon. "Kebanyakan media di Korea Selatan memang sangat tidak profesional. Mengeluarkan berita yang kebenarannya saja tidak akurat... atau yang lebih parahnya lagi, mengancam beberapa agensi agar mereka mendapatkan keuntungan besar. Aku juga terkadang mendapat tekanan dari banyak pihak yang iri dengan PBS. Jadi... ne... aku setuju denganmu..."
Tiba-tiba saja Jiyong mengangkat satu tangannya.
"Okee... sekarang ayo kita lupakan sejenak tentang media. Karena saat ini, kita tidak hanya merayakan comeback Lisa..." Jiyong tiba-tiba ikut berbicara. "Kita juga harus mengucapkan selamat pada Jisoo dan Chaeyoung..." Jiyong tersenyum kearah dua wanita yang kini malah menatapnya kebingungan. "Selamat untuk novel terbarumu, Jisoo-yaa... dan selamat juga untukmu Chaeng-aahh, karena kau diterima di New York University..." ucap Jiyong yang kembali mengangkat gelasnya dengan satu tangannya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH YOU - STAY Season 2
CasualeJika hanya denganmu aku menemukan kebahagiaan, maka aku hanya membutuhkanmu. Jika hanya denganmu aku menemukan kesempurnaan di hidupku, maka aku hanya menginginkanmu. Jika kamu adalah duniaku, maka hati ini, hidup ini, hanya milikmu... Sampai kapanp...