Bab 10.

16.9K 578 0
                                    

Sedari tadi sampai sekolah Keisha selalu saja menekuk wajahnya dikarenakan masalah kemarin mungkin, pedebatan antara dirinya dengan abangnya, entah lah Keisha masih sangat kesal pada abangnya, membuat sedari tadi ia tidak ada berbicara apapun pada Regal.

Brak..
Keisha mendorong pintu kelasnya dengan kasar, membuat beberapa orang yang berada di dalamnya pun terperanjat kaget, sebenarnya mereka ingin menegur Keisha tetapi karena melihat wajah Keisha mereka mengurungkan niatnya takut jika Keisha malah makin marah pada mereka.

Sedangkan Talitha yang baru saja datang pun menatap Keisha yang tidak seperti biasanya.

"Kenapa Kei? Lagi ada masalah?"tanya Talitha, membuat Keisha hanya menggelengkan kepalanya. Talitha mendekat lalu menatap Keisha dengan tatapan tidak mengerti.

"Kalo lo ada masalah cerita gitu jangan diem terus tapi mukanya ditekuk gitu" ucap Talitha membuat Keisha tetap terdiam setelah itu menoleh.

"Gue kesel bat sama bang Regal Tal gak ngerti lagi gue huft"ucap Keisha sembali menghembuskan nafasnya kasar sedangkan Talitha hanya menggelengkan kepalanya selalu sama Keisha ada masalah dengan abangnya.

"Kenapa lagi sih Kei keknya selalu aja lo ada masalah sama abang-abang lo itu" Keisha merubah wajahnya menjadi cemberut.

"Intinya bang Regal ngeselin banget" ucap Keisha membuat Talitha menghela nafasnya.

Sedangkan disisi lain terlihat seorang lelaki yang tengah membawa sebatang cokelat tak lupa berisi surat yang menempel, ia sengaja memberikan ini pada seseorang karena orang itu terlihat seperti ada masalah hari ini, mungkin saja jika memakan cokelat itu membuat dirinya terasa sedikit tenang. Sedangkan temen lelaki yang di sebelahnya menatap lelaki ini tak percaya, pasalnya lelaki ini sangat berani dan niat sekali memberikan cokelat ini untuk seorang gadis yang bisa dibilang sudah memikatnya saat di awal pertemuan mereka.

"Lo serius? Mau kasih ini ke dia?" Lelaki ini menganggukkan kepalanya mantap dikala temannya membuja suaranya, sedangkan yang berbicara merasa benar-benar tak mengerti dengan lelaki ini ia terlalu mengambil resiko jika sampai ketahuan telah mendekati seorang gadis ini.

"Tenang. Gue taruhnya di loker dia kok gue juga gamau ambil resiko kalo semisal ketahuan sama abangnya"ucapan lelaki ini membuat temannya sedikit tenang mendengarnya.

"Terserah lo deh ya tapi kalo gue denger sih dia jarang banget buka lokernya, nah trus lokernya kan dikunci tuh gimana caranya lo mau taruh di dalemnya?"tanya nya membuat lelaki ini mengeluarkan seperti kunci cadangan.

"Gue buat kunci cadangan biar gampang kalo sewaktu-waktu gue mau kasih sesuatu sama dia, gue tinggal taruh di lokernya aja"

"Gila! lo bener niat banget sampe buat kunci cadangan sendiri, sumpah sebelumnya belum ada yang berani buat deketin dia selalu aja ketauan sama abangnya, gue dukung lo deh moga berhasil"ucapan temannya membuat Lelaki ini hanya tersenyum tipis.

"Udah mending lo ikut gue sekarang mumpung masih sepi"ucap Lelaki ini sambil mengendap-endap menuju loker gadis yang menjadi targetnya ini.

••••

"Kei kantin kuy"ajak Talitha yang agak bersemangat, tetapi Keisha langsung menggelengkan kepalanya membuat Talitha seketika mengubah wajahnya menjadi cemberut.

"Gue mau ke loker dulu bentar, kalo lo mau ke kantin duluan aja"ucap Keisha sembari membawa beberapa tumpukan buku karena mapelnya hari ini sangat banyak membuat ia garus menggendong tasnya yang sangat berat itu. Daripada ia capek-capek menggendong tasnya lebih baik ia menaruh beberapa bukunya di dalam lokernya karena ia berpikir juga bahwa ia tidak pernah menggunakan lokernya untuk menaruh apapun, rugi juga takut jika di dalam lokernya menjadi sarang laba-laba jika tidak dipakai.

My Posesif BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang