Bab 37.

2.8K 213 14
                                    

Regal menyipitkan matanya ketika melihat ada seorang lelaki yang sedang memaksa satu orang gadis, Regal yang tengah menyetir mobilnya pun berniat memberhentikan mobilnya dipinggir jalan, Regal berjalan mendekat kearah mereka dengan tatapan sadis miliknya.

"Bangsat!"ucap Regal sembari memukul wajah Vado secara tiba-tiba membuat Vado terkejut melihat Regal yang datang tiba-tiba seperti itu. Begitu pula dengan kedua teman Vado dan gadis yang tengah di tahan oleh kedua teman Vado.

"Lo banci ya beraninya sama cewe doang"ucap Regal yang tak bisa menahan emosinya, sementara Vado menatap Regal tajam.

"Gue gaada urusan sama lo jadi lo gausah ikut campur"ucap Vado yang ingin memukul Regal tetapi Regal bisa menghindarnya. Sementara Gadis yang sedang ditahan oleh kedua teman Vado menatap ke arah mereka dengan tatapan takut.

"Tapi lo gabisa seenak gini sama cewe, walaupun gue ga kenal dia tapi gue gabakal ngebiarin lo nyakitin dia"ucap Regal membuat Vado tersenyum sinis.

"Lo mau cari masalah lagi sama gue?" Regal terkekeh.

"Gue mana pernah cari masalah sama lo Do, gak ada kerjaan banget" Vado yang tidak bisa mengontrol emosnya pun ingin menonjok wajah Regal tetapi Regal bisa menghindarnya dan memegang tangannya lalu membawanya ke belakang punggungnya.

"Udah mending lo sama temen-temen lo pada pergi, atau gue bakalan buat wajah lo bonyok" Regal melepaskan tangannya, Vado berdecak.

"Awas aja ya lo disekolah, gue masih ada urusan sama lo"ucap Vado kemudian menarik kedua temannya agar pergi dari sini. Sementara gadis yang berada di depan Regal pun hanya terdiam sembari menatap Regal dengan ketakutan. Regal tersenyum tipis.

"Lo gausah takut, niat gue mau bantu lo aja ko" Gadis itu mengangguk.

"M..ma..makasih" Regal menganggukkan kepalanya.

"Gue Regal, lo?"

"Hm gue Sabila" Regal pun menganggukkan kepalanya

"Oh iya lo ko bisa dibawa Vado kaya tadi? Lo siapanya?"

"Ee..emm... Ceritanya panjang" Regal yang mengerti pun hanya menganggukkan kepalanya.

"Lo pasti bakal dicari terus sama dia, jadi lo jangan keluar malem, terus kalo bisa jangan sendirian yang ada nanti Vado ngapa-ngapain elo" Sabila tersenyum dan menganggukan kepalanya.

"Gue gini karna ade gue cewe dan dia juga pernah nyakitin ade gue"

"Iya makasi, gue gatau gimana caranya ngebales kebaikan lo" Regal tersenyum.

"Gapapa gue ikhlas kok bantu lo, yaudah karna udah malem gue bakal anterin lo pulang" Sabila hanya mengikuti ucapan Regal.

........

Regal yang bau saja menutup lokernya pun sedikit terkejut dengan kehadiran Vado di depannya, Regal menatapnya dengan tatapan datar.

"Wajah lo kurang bonyok?"tanya Regal yang membuat Vado tersenyum sinis.

"Gimana kalo lo balapan sama gue? Kalo lo menang gue janji gak bakal ganggu lo termasuk Sabila, tapi kalo gue yang menang lo jangan pernah ikut campur masalah gue" ucapan Vado membuat Regal menaikkan satu alisnya.

"Gue gakenal Sabila, kemaren gue cuma mau bantu dia, karena gak banget kalo lo beraninya lawan cewe" ucap Regal yang kemudian berjalan meninggalkan Vado yang tampak kesal terhadap Regal.

Saat Regal baru saja ingin memasuki kelasnya Keisha tiba-tiba mencegatnya membuat Regal mengerutkan keningnya.

"Abanggggg" pekiknya membuat Regal berdecak.

My Posesif BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang