Bab 22.

10.7K 400 6
                                    

Keisha yang baru saja memasuki rumahnya karena ia baru saja pulang dari supermarket pun tiba-tiba tersentak ia menganga lebar melihat seseorang yang duduk disofanya.

"Assalamualaikum"ucapnya pelan namun tetap membuat seseorang itu menoleh dan tersenyum.

"Loh kak Revan? Udah lama disini?" Revan tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Baru aja kok"

"Nyari bang Regal? Tapi bang Regal mas-"ucapan Keisha terpotong dengan Revan.

"Iya gue udah tau kok"

"Eee iya deh kak, gue ke atas dulu ya" ucap Keisha yang segera berjalan menuju kamarnya, tetapi saat ia berjalan perlahan ia melihat sesuatu yang mengganjal membuatnya terdiam sejenak dan menatap kembali kearah itu.
Keisha melihat dengan jelas pergelangan tangan Reval berisikan gelang yang persis sama dengan milik Keisha yang diberikan oleh penggemar rahasianya, sama juga dengan lelaki yang ia temui ketika di taman itu, sangat amat mirip, membuat Keisha bingung sebenarnya siapa pelakunya karena jika Revan, itu tidak mungkin karena Revan bukan teman sekolahnya, dan dengan gelang ini membuktikan bahwa ia pelakunya? Apa memang kebetulan gelang ini sama dengan gelang miliknya? Karena setahu Keisha sih gelang ini memang lagi terkenal banget.

Keisha sedari tadi memutar otak di dalam kamarnya ia benar-benar ingin tahu siapa sebenarnya Secret Admirernya itu. Keisha benar-benar sangat bingung.

"Terus kalo emang disekolahan kenapa bisa ya gelangnya persis gitu, jadi gregetan ah pengen tanya langsung"ucap Keisha, yang tampak berfikir lagi.

"Eh tapi kalo misalnya dia itu bukan si penggemar rahasia itu jadinya kan gue yang dikiranya kegeeran ish ngeselin banget sih gue jadi bingung sendiri"ucapnya sediri sembari berdecak kesal.

Keisha berniat untuk ke dapur karena ia ingin mengambil minum, pandangannya terarah ke ruang tamu yang terdapat Regal juga berada disana, apa Keisha harus kesana atau tidak? Tetapi jika ia menghampiri abangnya nanti dibilangnya Keisha tidak sopan atau hanya caper kepada Revan, lebih baik Keisha ke kamar saja melanjutkan movie yang ia tonton kemarin.

Tetapi saat baru saja menginjakkan anak tangga, Regal memanggilnya.
"Kei"panggilnya membuat mau tak mau menoleh.

"Kenapa?"

"Tolong ambilin cemilan dong di dapur" Keisha menghela nafasnya ia kembali berjalan ke arah dapur dan menbawa beberapa snack untuk abangnya itu.

"Gamau ikut nonton?" Keisha menatap ke arah televisi yang sepertinya film yang Regal tonton itu tidak tertarik untuknya.

"Ngga deh bang"

"Gal, gue boleh ajak Keisha jalan gak?"ucapan Revan membuat Keisha mendelik ketika ia baru saja membalikkan tubuhnya. Sementara Regal menatapnya bingung.

"Mau kemana?"

Revan terkekeh.
"Ada tempatnya bagus banget, gue yakin Keisha seneng diajak kesana, boleh kan? Tenang gue bakal jagain kok" Regal menyipitkan matanya.

"Gue gapernah ijinin ade gue pergi sama cowo manapun tapi kalo elo ya gue bakal ijinin tapi juga inget jangan sampai Keisha kenapa-napa"ucapan Regal membuat Keisha tersentak karena kaget seketika ia membalikkan tubuhnya menatap Regal.

"Bang Regal sehat atau gimana sih? Bang Regal yakin aku boleh jalan sama kak Revan?" Regal menganggukkan kepalanya.

"Tenang Kei, abang udah lama kenal Revan dan abang tau dia gimana jadi kamu gausah khawatir"

"Bukan bukan, bukan masalah khawatir nya bang ya aku bingung aja gitu ini pertama kalinya loh abang ngijinin aku keluar sama cowo selain kalian berempat ya gila aja gitu"ucap Keisha yang benar-benar masih tak percaya. Sedangkan Revan terkekeh.

My Posesif BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang