Bab 27.

9.6K 360 8
                                        

Terdengar suara mobil yang masuk kedalam rumah Karina, membuatnya sontak beranjak dari duduknya dan berjalan kedepan, sementara yang lain sedang berada di kamarnya masing-masing karena mereka telah lama menunggu.

"Aduh Karina apa kabar?" Ucap Nadia sembari memeluk Karina singkat.

"Alhamdulillah baik, ayo ayo masuk" Karina mempersilahkan mereka untuk masuk kedalam rumahnya. Karina menghela nafas ia berjalan ke dapur dan memberitahu bi Inah untuk memanggilkan kelima anaknya itu.

"Den, non disuruh turun sama ibu"ucap bi Inah membuat mereka mengangguk pasrah dan berjalan gontai menuju ruang tamu, ketika Keisha melihat siapa yang datang ia mendelik hebat begitupun juga dengan lelaki yang berada di depannya.

"Loh Deven?!! "

"Keisha!?? "
Ucap keduanya yang membuat Karina dan kedua orang tua Deven kaget.

"Loh, loh ternyata kalian sudah saling kenal toh, berarti gampang dong deketnya" Regal menatap Deven sengit kemudian ia menapa ke tiga abangnya itu.

"Tu cowo yang waktu itu nembak Keisha di taman belakang" Adrian dan Michael menatapnya tak suka, sementara Marcell hanya memasang wajah datarnya saja.

"Maksud tante apa ya?"tanya Michael tiba-tiba.

"Maksudnya itu kan kita jadi gampang ngebuat mereka berdua deket dan kalau udah deket kita juga jadi mudah nentuin tanggal tunangan untuk mereka" Keempat abang Keisha mendelik.

"Tunangan?!!!"pekik mereka membuat Nadia mengangguk semangat sementara Keisha pun juga terkejut mendengar perkataan Nadia ibu Deven.

"Gak, gak boleh saya gak setuju Keisha deket atau pun tunangan sama anak tante" ucap Regal dengan nada yang tinggi membuat Marcell sedikit menenangkan Regal.

"Bukannya gimana ya tante, umur Keisha juga belum cukup untuk tunangan, itu masih jauh tan, saya hanya ingin Keisha fokus sekolah dulu setelah itu terserah jika dia ingin mencari cowo yang seperti apa, lagian Keisha juga masih suka ceroboh belum terlalu mandiri jadi saya sebagai abangnya juga tidak setuju sama seperti kata Regal" ucap Marcell dengan sopan membuat Nadia tersenyum kikuk, Keisha hanya terdiam sementara Deven yang tadi tersenyum senang pun menjadi pudar ketika mendengar perkataan dari abang pertama Keisha.

"Oh iya deh maaf ya mungkin tante yang terlalu bersemangat, maaf juga ya Kar" Karina tersenyum dan mengangguk.

"Gapapa kok Nad, hm yuk mending sekarang kita makan malem, udah disiapin soalnya"

"Ngerepotin aja padahal kan kita kesini cuman mau temu kangen aja" ucap Adito papa Deven. Deven menatap Keisha sembari tersenyum-senyum, ketiga abang Keisha mendelik ke arah Deven membuat Deven mau tak mau mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Di meja makan hanya terdengar suara dentingan garpu dan sendok, Keisha menatap ke arah depan dan kemudian menatap ke arah Marcell yang duduk di sebelahnya.

"Bang aku mau itu dong" Marcell menoleh dan langsung mengambil apa yang Keisha mau, semua menatap ke arah Keisha namun Keisha tak menggubris tatapan itu.

"Maaf ya Keisha emang anaknya agak manja, apalagi dia anak cewe satu-satunya diantara keempat abangnya" Nadia dan Adito tersenyum.

"Gapapa kok Kar santai aja" Keisha kembali melanjutkan makannya, setelah mereka selesai makan Karina meminta waktu sebentar untuk mengobrol dengan Nadia dan Adito masalah pekerjaan, membuat Karina menyuruh Keisha untuk mengajak Deven ke taman belakang, namun tidak bisa begitu saja ketiga abang Keisha mengikuti mereka sampai belakang.

"Eh anak bawang"ucap Adrian yang langsung duduk di sebelah Deven, Regal menarik Keisha agar berdiri dan tidak duduk di sebelah Deven, sementara itu Michael yang duduk disebelah Deven dengan posisi Deven yang berada di tengah-tengah mereka berdua, Regal berdiri bersama Keisha.
"Jangan berani-berani ya lo deketin Keisha lagi, lo juga jangan terlalu berharap bisa tunangan sama dia, karena kita gak pernah setuju"ucap Adrian membuat Deven terdiam.

My Posesif BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang