Bab 35.

8.4K 335 35
                                    

Mereka berlima telah berkumpul di meja makan untuk sarapan sebelum mereka berangkat ke tempat yang akan mereka tuju.

"Bang, btw Bunda mana? Tumben gak keliatan"tanya Keisha di sela-sela makannya, keempat abangnya menatap Keisha.

"Gatau Kei, daritadi abang juga galiat Bunda"ucap Regal, Marcell mengerutkan keningnya.

"Dikamarnya kali, biarin deh kali aja masih tidur" Keisha mengangguk dan melanjutkan makannya. Setelah selesai sarapan Keisha berniat membawa makanan untuk Karina, Keisha berjalan perlahan menuju kamarnya.

Keisha mengetuk pintu kamarnya perlahan kemudian membukanya, setelah itu kembali menutupnya.
Ia mematung ketika melihat Karina yang sedang menangis sembari menatap sebuah buku yang Keisha ketahui itu adalah album foto.

"Bunda ini Kei bawain sarapan, Bunda makan dulu ya"ucap Keisha sembari berjalan mendekati Karina kemudian menaruh makanannya di meja sebelah tempat tidurnya. Setelah itu Keisha duduk di sebelah Karina dan menatapnya.

"Bunda kenapa?"tanya Keisha sembari menatap ke arah album tersebut, sepertinya Keisha tahu Karina kenapa. Karina menoleh dan menggeleng kemudian ia menghapus air matanya.

"Gapapa kok Kei, gatau kenapa tiba-tiba Bunda keinget Ayah aja, apalagi hari ini kamu sweetseventen aneh aja gaada Ayah"ucap Karina yang diakhiri dengan senyuman.

"Keisha ngerti gimana perasaan Bunda, pasti Bunda kesepian juga kan gaada Ayah? Keisha juga kangen banget sama Ayah Bun" Karina tersenyum dan memeluk Keisha.

"Bunda kalo merasa kesepian tidur sendiri panggil Kei aja Keisha bakal temenin Bunda kok" Karina tersenyum dan terkekeh.

"Apaan sih Kei, Bunda cuman lagi keinget masa lalu Bunda sama Ayah aja" Keisha ikut terkekeh, kemudian Michael, Regal dan Adrian masuk ke kamar Karina dan menghampirinya.

"Bunda kenapa?"

"Omg Bundaa kok nangis?"ucap Adrian dengan gaya alaynya membuat Keisha menatapnya malas.

"Bunda lagi sedih jugak ah bang Rian nih malah bercanda"

"Ya abang kan mau nyandain Bunda, sirik aja sih" Regal menatap tajam ke arah Adrian membuat Adrian langsung terdiam.

"Bunda kenapa nangis?"tanya Regal membuat Karina tersenyum dan menggeleng.

"Engga kok Gal, Bunda keinget Ayah aja" Regal duduk di sebelah Keisha.

"Coba aja Ayah masih hidup pasti Bunda gak bakal nyusahin Marcell"

"Ngga Bun, bang Marcell gak merasa di susahin kok dia kan pernah bilang sama kita"

"Tapi kalo aja Ayah masih hidup pasti kita bisa rayain ultah Keisha yang ke 17 sama-sama" Keisha tersenyum dan tak terasa air matanya terjatuh.

"Bunda, Keisha gapapa kok"ucap Keisha sembari memeluk Karina, dan diikuti oleh Michael Adrian dan Regal yang memeluk Karina.

"Udah Bunda gausah khawatir masih ada kita yang bakal selalu jagain Bunda"ucap Michael membuat Karina mengangguk.

"Bunda beruntung punya kalian berlima yang ngerti sama Bunda yang masih perhatian sama Bunda, Bunda sayang kalian Bunda gamau kehilangan kalian"ucap Karina yang mengeratkan pelukannya, mereka akan lemah ketika mengingat Ayahnya dan ketika melihat Karina sesedih ini.

"Iya Bunda kita berempat juga sayang sama Bunda, Bunda harus bertahan ya sampai kita punya anak nanti kalo perlu sampe anak kita punya anak lagi"ucap Adrian yang diangguki Karina.

Setelah lama berpelukan akhirnya mereka melepaskan pelukannya.
"Bun, gimana kalo nanti pas Kei pulang sekolah kita ke makam Ayah?" Karina menatap Keisha.

My Posesif BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang