Kara sedang berdiri di depan sebuah kelas. Ia tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putihnya yang terlihat rapi dan juga bersih.
Hari ini merupakan hari pertamanya di kelas baru. Setelah menjalani MPLS selama lima hari, akhirnya ia dan teman-teman satu perjuangannya resmi menjadi murid di SMA Mentari.
Hari ini juga merupakan hari dimana dirinya harus memperkenalkan diri di depan teman-teman barunya yang ada di kelas 10. C.
Dengan bangganya gadis berkuncir kuda itu maju ke depan, berdiri tegak dan siap untuk memperkenalkan diri.
"Hai, nama gue Kara Gandari. Biasa dipanggil Kara. Anak tunggal yang enggak punya adik sama kakak. Gue anaknya Pak Besta, anak satu-satunya yang sering teraniaya, cita-cita gue menjadi Pengacara biar kaya raya macem-"
"Hotman Paris?" Tebak salah satu teman sekelasnya.
Kara mengangguk, "iya. Biar nanti bisa keliling Inggris, terus ketemu artis, abis tuh jalan-jalan romantis ke Perancis. Mungkin cukup sekian perkenalan dari orang humoris, sekian dan terima kasih, manis."
Seorang guru perempuan muda cantik yang merupakan wali kelasnya menatap Kara dengan kagum. Ia manggut-manggut dan bertepuk tangan kecil.
"Silahkan duduk kembali." ujar Bu Selpi dengan senyuman yang memikat hati.
Kara mengangguk, ia pun kembali ke bangkunya yang terletak paling belakang, tidak lupa ia melemparkan senyuman kepada teman-teman barunya.
Setelah ia duduk, kini giliran seorang cowok yang duduk di samping bangku Kara yang memperkenalkan diri. Cowok jangkung itu maju ke depan, berjalan dengan cool membuat sebagian siswi menatapnya terkagum-kagum.
Sesampainya di depan kelas, dia menatap semua teman-teman barunya. "Gue Anka."
Mendadak hening. Mereka seakan menunggu kelanjutan perkenalan cowok bernama Anka itu.
Namun ternyata ia tidak kunjung mengeluarkan suaranya lagi.
Sampai akhirnya hampir semua murid cewek di kelas bertepuk tangan heboh mendengar perkenalan cowok jangkung tersebut, tentu saja mereka mengapresiasi perkenalan Anka yang sangat singkat.
Namun tiba-tiba seorang gadis dengan rambut panjang yang terurai menyeletuk, "nama panjangnya dong, kang!"
Mau tidak mau, akhirnya Anka memperkenalkan diri lagi.
"Nama gue Anka Gemilang. Panggil gue Anka. Gue anak pinter yang punya banyak prestasi, salah satunya di bidang matematika."
Semua cewek memekik tertahan, aura cowok bernama Anka sepertinya sangat kuat membuat mereka terpikat.
Bu Selpi manggut-manggut, ia kemudian menepuk pundak Anka, "mungkin, kamu satu-satunya siswa yang paling banyak prestasinya di sini," ucapnya.
Anka tersenyum percaya diri, ia mengangguk bangga.
"Saat ada di kelas ini, jangan sampai hilang ya, prestasinya." Pesan Bu Selpi membuat dahi Anka bergelombang, namun tak urung cowok itu menganggukkan kepalanya pelan.
—TBC—
KAMU SEDANG MEMBACA
ANKARA (COMPLETE)
Ficção AdolescenteKara kira menjadi Ketua Kelas adalah tugas yang sangat mudah. Sehingga ketika ada pemilihan Ketua Kelas ia mengajukan diri dengan percaya diri. Namun ia bersaing dengan Anka, cowok pinter yang katanya cinta sama matematika. Anka ingin menjadi Ketua...