Pukul satu siang, keadaan kelas 10. C seperti sedang terbakar, otak mereka mengepul seperti mengeluarkan asap.
Keadaan kelas sangat panas, selain ac yang mati, mereka juga baru saja selesai ulangan matematika dadakan.
Pak Irman dengan kejam memberikan ulangan harian tanpa pemberitahuan.
Sepertinya guru itu balas dendam.
Saat ini kelas 10. C sedang kosong. Sebenarnya pelajaran pak Irman masih satu jam lagi, namun guru itu malah pergi dengan alasan mau menilai hasil ulangan.
Akhirnya kelas 10. C sedang bersantai, meratapi hasil ulangan matematika yang sepertinya akan mendapatkan nilai yang tidak memuaskan.
Tetapi mau bagaiamana lagi? Setidaknya mereka sudah berusaha.
Kara sedang menidurkan kepalanya di atas meja, tangan kanannya memegang buku untuk dijadikan kipas. Gadis itu menikmati setiap hembusan angin yang berasal dari kibasan bukunya dengan mata terpejam.
Sedangkan Anka yang duduk di seberangnya sedang membaca buku Ppkn, membaca materi mengenai Hak Asasi Manusia.
Kemudian Dimas seperti biasa, cowok itu sedang menikmati kuaci sambil melamun. Ia bahkan sudah habis dua bungkus. Sebenarnya tidak dihabiskan semua olehnya, karena ada Billy yang sedang bermain game sambil ikut menikmati kuaci milik Dimas, dia duduk di atas mejanya Dimas.
Lalu Jeni sedang mengecat kuku kakinya dengan anteng, Karin sedang berkaca sambil terus membenarkan rambutnya, dan Gita sedang mengedit video di laptop miliknya.
Ada yang menarik di dalam kelas, yaitu Ginan dan Hito yang sedang bermain bulu tangkis di belakang kelas. Kedua cowok itu menjadikan murid-murid cowok yang sedang terkapar di lantai menjadi pembatas. Anehnya orang-orang yang tertidur itu sama sekali tidak terganggu.
Entah bagaimana bisa Ginan dan Hito mendapatkan raket dan juga kok, yang pasti barang itu adalah milik sekolah.
"Tes, tes..."
Suara yang cukup menggema membuat semua perhatian teralih kepada seorang gadis keturunan Arab yang sedang memegang mic bluethooth.
Dia adalah Susi.
"GUYS! AYO KITA KONSER!"
Seruan Susi membuat seisi kelas mendadak heboh, Kara yang sedang tertidur lantas langsung terbangun, begitupula dengan para cowok yang sedang terjun ke dalam dunia mimpi itu ikut terbangun.
Tanpa berpikir panjang, mereka pun berseru secara lantang, "AYO!"
🌟🌟🌟
Susi menyimpan sebuah speaker kecil di atas pembatas luar kelas. Entah bagaimana bisa gadis itu membawa alat seperti itu.
Kini hampir seisi kelas 10. C berada di luar, siap untuk melakukan konser dadakan di sekolahnya yang saat ini terbilang cukup damai.
Semua murid di SMA Mentari berada di dalam kelasnya masing-masing, sedang melakukan aktivitas belajar mengajar. Tidak ada murid yang sedang berkeliaran di luar, hanya ada kelas 10. D yang sedang olahraga di lapangan bawah sana.
Susi memegang mic bluethootnya, kemudian menyalakan speaker berukuran kecil dan speaker itu mulai mengeluarkan suara lagu Goyang Dumang - Cita-Citata yang cukup nyaring-hampir terdengar ke segala penjuru sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANKARA (COMPLETE)
Novela JuvenilKara kira menjadi Ketua Kelas adalah tugas yang sangat mudah. Sehingga ketika ada pemilihan Ketua Kelas ia mengajukan diri dengan percaya diri. Namun ia bersaing dengan Anka, cowok pinter yang katanya cinta sama matematika. Anka ingin menjadi Ketua...