Oleh: Abu Ubaidah As Sidawi
Di awal pembukaan surat Al-Baqoroh, Allah berfirman:
الــم {1} ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ ِفيهِ هُدَى لِلْمُتَّقِينَ {2}
Artinya : Alif laam miim , Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
Dan di akhir penghujung surat (Ayat: 286), Allah berfirman:
وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
Awal surat adalah tentang sifat-sifat orang yang bertaqwa, adapun penutup surat adalah tentang kemenangan. Apa rahasia nya?
Rahasianya adalah untuk menunjukkan bahwa taqwa adalah kunci meraih kemenangan dan orang yang bertaqwa akan ditolong oleh Allah. (Maqoshid Surah Al Baqoroh hlm. 5 karya Syeikh Abdul Malik Ramadhani)
Oleh karenanya, jika kita ingin menjemput kemenangan, maka marilah kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah.
=
Memperbaiki Kwalitas Pendidikan
Oleh: Abu Ubaidah As Sidawi
Syeikh Jamaluddin Al-Qasimi pernah mengatakan:
الأمة لا تبلغ أوج المجد إلا بالعلم ولا علم إلا بصلاح الدارس والمدرس والعالم والمتعلم
“Umat tidak akan meraih kemuliaan kecuali dg ilmu, dan tidak ada ilmu kecuali dg baiknya pelajar dan pengajar”. (Adabu Daris wal Mudarris hal. 13)
Ada empat unsur dalam dunia pendidikan dan pembinaan, yaitu:
1. Kurikulum yang benar dan bagus.
2. Pengajar yang hebat.
3. Pelajar yang semangat.
4. Metode belajar mengajar yang cerdas. (At Tarbiyyah ‘Inda Imam Syathibi hlm. 12)
Oleh karena itu, saya pribadi sebagai praktisi pendidikan sangat mendukung gagasan untuk memperbaiki dan menyederhanakan kurikulum sekolah kita saat ini dan lebih memprioritaskan kepada pendidikan karakter dan akhlakul karimah, sebab fakta membuktikan bahwa pendidikan kita sekarang ini gagal mencetak generasi emas harapan kita semua. Salah satu faktornya adalah kurikulum yang tidak mendukung.
Semoga Allah memperbaiki pendidikan di negeri kita ke arah yang lebih baik.
=
Ciri Khas Dakwah Sunnah
Oleh: Abu Ubaidah As Sidawi
Saat banyak diantara dai dan mubaligh sibuk dengan politik praktis, bahkan ikut berpartisipasi kampanye, di sana ada para dai yang tidak sibuk dg politik praktis dan kampanye, namun mereka istiqomah mengajarkan umat tentang agama, baik dalam tauhid, ibadah, akhlak dan sebagainya. Inilah ciri khas utama kajian mereka.
Yunus bin ‘Ubaid berkata: “Aku menemani Hasan Al-Bashri selama 30 tahun lamanya. Belum pernah saya mendengar dalam majlisnya membahas: “Pemimpin ini diangkat atau dilengserkan, harga barang-barang melambung tinggi atau turun, namun kajiannya seringkali tentang mengingatkan kematian”. (Adab Nisa’ hal. 186 karya Ibnu Habib)
Inilah ciri khas dakwah salafiyyah, yaitu memprioritaskan untuk membimbing umat dengan ilmu, amal, dakwah, karena inilah yang akan membuat umat meraih kejayaan dan dengan bekal cahaya ilmu agama itulah umat akan cerdas dalam menyikapi situasi politik yang terjadi.
Ya Allah, tetapkanlah hati kami di atas dakwah yang mulia ini