Pokok Dakwah Para Nabi dan Rasul Adalah Tauhid
Allah ta’ala telah menciptakan langit-langit dan bumi, serta apa-apa yang ada diantaranya dan apa-apa yang ada di dalamnya. Allah ta’ala telah menciptakan yang nyata (syahadah) dan yang tidak nyata (ghoib). Allah ta’ala telah menciptakan manusia dan jin, maka tidaklah Allah membiarkan mereka begitu saja dengan sia-sia. Tetapi Allah telah mengutus para nabi dan rasul (al-anbiya wal-mursalin), dengan membawa Kitab yang diwahyukan oleh Allah ta’ala kepada mereka. Bagi yang menaati nabi/Rasul akan menjumpai nikmat dan rahmat Allah, yaitu surga. Sebaliknya, bagi yang durhaka akan menjumpai kemurkaan dan siksa Allah, yaitu neraka. Demikianlah keberadaan anbiya dan mursalin.
Maka sesungguhnya perjalanan dakwah para nabi dan rasul dari masa ke masa dan di manapun mereka diutus di muka bumi ini dan kepada ummat siapapun, mereka mengawali dan memulai dengan ilmu “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah”, dengan Tauhid. Perjalanan dakwah tersebut dinyatakan pada beberapa ayat Al-Qur’an.
Allah ta’ala telah berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu” [QS. An-Nahl : 36].
Berikut beberapa penjelasan mengenai perjalanan dakwah para nabi dan rasul:
1. Dakwah Nabi Nuh ‘alaihis-salaam
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ إِنِّي لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ * أَنْ لا تَعْبُدُوا إِلا اللَّهَ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ أَلِيمٍ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): ‘Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa adzab (pada) hari yang sangat menyedihkan” [QS. Hud : 25-26].
2. Dakwah Nabi Huud ‘alaihis-salaam
وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Ad saudara mereka, Hud. Ia berkata: ‘Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya” [QS. Al-A’raaf : 65 dan QS. Huud : 50].
3. Dakwah Nabi Shaalih ‘alaihis-salaam
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ