Malam ini, Bella sudah prepare barang-barangnya dengan Reynald yang akan mereka bawa ke Bandung hari kamis sore.
Malam ini, malam kamis. Besok Bella kuliah sampai jam tiga sore, makanya ia prepare malam ini agar besok langsung berangkat dari kampusnya.
"Ngapain ini dibawa?" tanya Reynald yang baru selsai dengan tugas kuliahnya.
Tangannya mengangkat tinggi-tinggi hotpans Bella berwarna hitam. Lalu dengan santainya, ia lempar kesembarang arah.
"Ih resek banget sih! Itu buat tidur disana tau!" Bella mendumel kesal.
Ia berniat ingin mengambil celananya yang tadi dilempar Reynald, tapi terhenti karna Reynald lebih dulu mendorong tubuhnya sampai jatuh diatas ranjangnya. Reynald lantas menindih tubuh Bella.
"Disana jangan pake pakaian pendek! Mau itu dirumah mama atau di vilanya Sasa, tetep aja gak boleh! Mending bawa baju tidur kamu yang gambar boneka segala macem" ujar Reynald santai. Namun matanya menyiratkan tegas tak ingin dibantah.
"Ya ampun sayang. Ini buat tidur doang ko, lagian akukan tidur sama kamu dirumah mama. Terus di vila tidurnya sama Sasa Risa. Gak usah berlebihan deh" Reynald lantas memukul kening Bella gemas.
"Justru itu. Karna lo tidurnya sama Sasa Risa, siapa tau Rino atau Raka nyamperin ceweknya ke kamar, terus liat lo pake hotpans gitu?! Pengen gue bakar aja koleksi lo dilemari!" Bella memukul bokong Reynald kesal.
Apa-apaan suaminya ini. Terlalu berlebihan sekali, lagipula Bella juga tahu sopan santun kali. Ya, walaupun tak dipungkiri Bella merasa biasa saja saat memakai hotpans kemanapun. Tapikan statusnya kini sudah berbeda, ia sudah sah menjadi istrinya Reynald. Dan Bella juga tidak ingin berpakaian terbuka lagi disaat pemilik tubuh dan hatinya hanya untuk Reynald.
"Ck! Terus aku harus nurutin kata-kata kamu gitu?!" tanya Bella tidak rela.
"Yaiyalah! Lo mau jadi istri durhaka?" wajah Bella sudah terlihat sangat kesal dimata Reynald.
Reynald tahu, Bella sulit untuk mengikuti kemauannya. Tapi mau bagaimana lagi? Reynald hanya tidak suka berbagi. Walaupun Bella bilang, pakainya saat ingin tidur saja tapikan tetap saja mereka tidak hanya berdua di vila. Tapi ada teman-teman Reynald yang mata lalat semua.
"Yaudah iya, aku gak bawa yang pendek-pendek" ujar Bella kesal.
"Good girl" Reynald bangun, tapi sebelum itu ia mengecup singkat bibir Bella sebanyak lima kali.
"Ada yang perlu aku bantu?" tanya Reynald meperhatikan Bella yang sibuk memasukkan baju-bajunya kedalam tasnya.
Tas Reynald dengan Bella terpisah. Karna saat di vila nanti mereka pisah kamar, kan tidak mungkin selsai mandi Reynald kekamar Bella disaat dirinya hanya menggunakan handuk saja.
"Ada. Kamu duduk diam aja gak usah resek" ujar Bella sebal.
Reynald terkekeh lalu berujar "Marah amat mbaknya"
Bella hanya mendelik sebal, lalu melanjutkan kegiatannya.
"Pas di Bandung nanti, jangan jauh-jauh dari aku ya?" pinta Reynald.
"Mulai, alaynya kumat!" Reyanld terkekeh lalu merecoki kerjaan Bella.
Pakaian yang sudah Bella masukkan kedalam tasnya, dengan santainya sama Reynald ia keluarkan lagi. Itu membuat Bella ingin menggoreng Reynald sampai gosong rasanya.
"Ih nyebelin banget sih jadi orang! Cape tau! Beresin bodo! Aku gak mau tau!" Bella mencak-mencak ngambek.
Reynald suka sekali membuat Bella marah seperti ini. Ia pun terkekeh, lalu dengan santainya menidurkan dirinya diatas ranjang tanpa mau menuruti ucapan Bella barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald Bella (After Marriage)
Teen FictionSQUEL COUPLE GOALS ⚠TERDAPAT UNSUR 20++⚠ Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals semasa sekolahnya...