RB 53

164K 10.7K 1.8K
                                    

Pagi ini keluarga kecil Reynald tengah bersiap-siap untuk ke acara wisuda Reynald. Gavin di urus Reynald pagi ini, karena Bella yang repot dengan dandanannya di depan meja rias.

Gavin nampak sangat keren dengan balutan jas hitamnya yang kembaran dengan papanya.

"Lambut Apin masa gini?" tanya Gavin sambil memegang rambutnya yang berdiri dibagian tengah, sedangkan di bagian samping kiri-kanannya seolah berkumpul menjadi puncak di tengah.

"Keren Vin. Ini lagi modelnya rambut begini" ujar Reynald masih sibuk menata rambut belakang Gavin.

"Papa juga?" tanya Gavin polos.

Tentu saja tidak. Masa iya Reynald mau dengan suka rela membuat rambutnya seperti anak band tahun delapan puluhan.

Reynald hanya berdeham sebagai penenang untuk Gavin. Kalau saja Bella melihat rambut anaknya, bisa-bisa Reynald yang kena imbasnya nanti. Tapi tak apalah, sekali-sekali membuat Bella marah di pagi hari begini. Ralat, sekali lagi.

"Papa emang eng, lambut begini bikin Apin cakep?" tanya Gavin yang reflek membuat Reynald mengerutkan keningnya bingung.

"Ya pasti dong. Anak papa mau di modelin kaya gimana juga rambutnya, tetep ganteng. Kan bibit unggul dari papa" balas Reynald dengan sangat yakin.

"Abis ini Apin mau ngaca ah, mau liat Apin cakep ga. Kan nanti Apin mau godain cewe-cewe disana" ujar Gavin membuat Reynald melongo ditempatnya.

Posisi yang tadinya Reynald berdiri didepan Gavin, dengan Gavin yang duduk di kursi putar yang bisa diatur tinggi rendahnya.

Reynald langsung menarik bangku yang tak jauh darinya, lalu duduk berhadapan dengan Gavin.

"Siapa yang ngajarin Gavin buat godain cewek-cewek?" tanya Reynald menatap Gavin intens.

Gavin dengan wajah polosnya, seolah tak merasakan tatapan intens dari Reynald.

"Kata om Iky, kita anak cowo halus ganteng bial banyak yang suka"

Sumpah demi apapun,  Reynald rasanya ingin sekali menghajar mulut Risky temannya itu. Risky sendiri sampai sekarang masih belum memiliki status yang serius dengan seorang cewek, ini dengan sok pintarnya ia mengajari Gavin yang tidak-tidak. Kalau seperti ini namanya Risky nyolong start duluan buat ajarin Gavin dibanding dirinya yang sangat berpengalaman.

"Gavin,  kita kan cowok jadi harus jual mahal sama cewek-cewek di luaran sana. Lagian Gavin kan ganteng, masa Gavin duluan yang mulai godain cewek. Anak papa gak boleh kaya gitu"

"Eng, emang papa gitu?" tanya Gavin dengan wajah bingungnya.

"Jelas lah. Dulu tuh mama kamu yang deketin papa duluan,  karna kan papa ganteng makanya mama kamu mau sama papa" ujar Reynald membanggakan dirinya.

Gavin mengangguk antusias mendengar penjelasan Reynald. Andai saja Gavin tahu yang sebenarnya seperti apa, pasti ia tidak akan memberikan kedua jempol kecilnya untuk Reynald.

"Papa emang kelen!"

Reynald terkekeh lalu mencubit gemas pipi gembul Gavin.

***

Mereka kini tengah berada di aula kampus Reynald. Acara wisuda sudah dimulai. Reynald duduk di barisan pertama urutan ke tiga membuat bunda dan ayahnya senang karena hasil ipk Reynald pasti memuaskan.

Saat nama Reynald dipanggil untuk pemindahan toga, Gavin ikut berdiri dari bangku yang didudukinya. Ayah dan bunda Reynald yang duduk di kanan dan kiri Gavin reflek menoleh dan tersenyum melihat cucu nya yang antusias menonton Reynald saat proses pemindahan toga di depan.

Reynald Bella (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang