Sudah dua hari Bella marah pada Reynald. Ia tidak pernah menjawab telpon maupun pesan dari Reynald. Reynald yang ada di Bali, jadi gelisah karena istrinya hilang kabar. Walaupun Reynald menanyakan kabar Bella lewat bundanya, tapi tetap saja berbeda kalau bukan tahu dari Bellanya langsung.
Kemarin sore Reynald kehujanan saat keluar dari area proyeknya. Waktu itu ia hendak menghampiri taksi online yang ia pesan di ponselnya. Dan sekarang, dirinya tengah berbaring di ranjang kamar hotelnya dengan kepala yang pusing dan tidak enak badan.
Reynald hanya butuh Bella saat seperti ini, tapi istrinya itu jauh darinya. Ditambah Bella yang ngambek padanya. Reynald mencoba untuk menelpon Bella, tapi lagi-lagi ditolak. Sudah lima kali pagi ini Reynald telpon, tapi tetap saja tidak dijawab. Reynald bingung harus apa lagi untuk membuat Bella mau menjawab telponnya. Kalau seperti ini, sudah kaya lagi jamannya pacaran saja.
Reynald mengirim chat pada Bella berkali-kali tapi belum di baca sama sekali. Padahal Bella lagi aktif. Sedih sekali hati Reynald saat diabaikan seperti ini oleh istrinya, mana kondisinya lagi butuh perhatian dan belaian lagi.
Reynald menelpon Diky sekertarisnya untuk menghandel pekerjaannya hari ini. Ia hanya butuh istirahat sehari. Mungkin karena pola makannya juga tidak teratur selama di Bali, makanya tubuhnya jadi mudah sakit hanya karena ke hujanan kemarin.
Lima belas menit setelah Reynald menelpon Diky, memberitahu kalau Reynald lagi tidak enak badan membuat Diky langsung kekamar Reynald. Ia membawakan kotak obat dan juga sarapan untuk Reynald.
Setelah kepergian Diky dari kamarnya, Reynald makan dan meminum obat yang dibawakan sekertarisnya itu. Baru saja ia ingin tidur lagi, tapi ponselnya berdering dan menampilkan nama Bella cantik di layarnya.
Reynald menggeser tombol hijau dilayarnya, lalu terlihat wajah Bella dilayar ponselnya karena Bella melakukan panggilan video.
"Sakit apa?!" tanya Bella to the point
Bukannya apa, Bella mendapatkan kabar dari Diky kalau Reynald sakit hari ini. Makanya Bella langsung menelponnya.
"Masih inget suami?" tanya Reynald dengan mata yang terpejam. Ia kesal dengan istrinya itu, apa tidak bisa marahnya di pending dulu? Padahal Reynald sudah memberi tahunya kalau ia tengah sakit hari ini. Tapi chatnya sampai sekarang belum juga di lihat.
"Yaudah matiin!" mata Reynald terbuka dan terlihat kesal. Bella rindu dengan mata tajam milik suaminya itu, tapi Reynald yang resek harus sekali-kali di abaikan biar jera.
"Tega kamu!" Bella menghela napas kasar. Ia tidak tega sebenarnya melihat wajah pucat Reynald dilayar ponselnya. Mana saat ini Reynald lagi di Bali, sedangkan Bella di Jakarta jadinya Bella tidak bisa merawat Reynald pagi ini.
"Udah minum obat?" wajah Bella langsung melembut, matanya menyiratkan ke khawatiran. Reynald ingin Bella ada disini rasanya.
"Udah. Tapi gak mempan, kan obatnya ada dikamu" kening Bella mengerut bingung.
"Maksudnya?" mulai deh otaknya Bella, mulai lemotnya.
"Obatnya ada dikamu. Kan kamu obat paling ampuh yang bisa bikin aku langsung sehat lagi" Bella jadi tersenyum mesem-mesem hanya karena gombalan receh dari suaminya itu.
"Malah ngegombal! Minum obat sana!" titah Bella. Lagi sakit masih sempatnya membuat istrinya itu mesem-mesem sendiri. Dasar Reynald!
"Tadi udah pas sarapan dibawain sama Diky" Bella menganggukan kepalanya mengerti.
"Sayang tau gak aku sakit karna apa?" lanjut Reynald membuat Bella langsung reflek menggeleng.
"Kangen sama kamu sama perut buncitnya juga" memang benar Reynald rindu dengan istri dan anak yang dikandungan Bella, tapi penyebab awalnya Reynald sakit itu karena ke hujanan. Tipu-tipu Bella sedikit tidak apalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald Bella (After Marriage)
Teen FictionSQUEL COUPLE GOALS ⚠TERDAPAT UNSUR 20++⚠ Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals semasa sekolahnya...