Sesuai perkataan Reynald, kalau minggu ini ia dalam perjalanan ke Bali. Tapi Bella tidak ikut, karena larangan keras dari Karin. Alasannya karena di Bali itu, Reynald sibuk mengurus proyeknya disana dan pasti tidak ada waktu untuk menjaga Bella. Makanya Karin melarang Bella untuk ikut dengan Reynald. Takut kalau Bella dan anaknya kenapa-kenapa disana tanpa ada Reynald didekatnya, kan bahaya nantinya.
Untungnya Bella mengerti dengan maksud baik Karin padanya. Memang benar yang dikatakan Karin padanya, jadi Bella memilih yang aman saja untuk menginap dirumah Karin dan Tama sampai Reynald pulang dari Bali. Reynald berjanji akan menyelesaikan bisnisnya selama lima hari paling cepat dan seminggu paling lama. Bella hanya mengangguk saja dan memeluk tubuh Reynald erat sebelum Reynald masuk kedalam Bandara.
Bella dan Karin memang mengantar kepergian Reynald sampai Bandara. Karin sangat protektif dengan Bella, yang sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri. Apa lagi Bella tengah mengandung calon cucunya. Reynald sendiri tidak khawatir menitipkan Bella pada bundanya, karena bundanya sangat bisa diandalkan untuk hal satu ini. Yaitu mengerti akan ibu hamil, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan Bella selama masa kehamilannya itu. Bella selalu mengingatkan Reynald untuk selalu mengabarinya sehari lima kali. Dan tak lupa untuk makan disana.
Sudah empat jam lamanya Reynald pergi, tapi kenapa sampai sekarang belum juga mengabari Bella? Bella sendiri jadi risau akan keselamatan suaminya itu. Takut terjadi apa-apa dengan Reynald, mana perutnya sudah besar lagi.
Lima menit kemudian, akhirnya nama Reynald muncul dilayar ponsel Bella dengan panggilan videonya. Bella langsung buru-buru menggeser keatas tombol hijau dilayar ponselnya.
"Lama banget sih ngabarinnya! Gak tau orang khawatir apa?" serbu Bella dengan pertanyaannya. Reynald terkekeh mendengar omelan istrinya. Bukannya salam terlebih dahulu, ini istrinya malah langsung marah-marah padanya.
"Sabar sayang. Kan aku mesti cari penginapan dulu tadi" Bella dapat melihat Reynald yang tengah berjalan disuatu ruangan yang diyakininya itu kamar hotelnya.
"Terus dapetnya dimana?" tanya Bella penasaran. Ia ingin melihat tempat suaminya menginap untuk beberapa hari disana. Padahal Bella sudah menyuruh Reynald untuk tinggal dirumah papa nya, dan papanya Bella juga sudah menyetujuinya. Tapi Reynald sungkan, ia beralasan ingin mencari penginapan saja yang dekat dengan proyeknya disana.
"Didekat proyeklah! Dimana lagi emang?" Reynald membaringkan tubuhnya diatas ranjang putih.
"Mau liat kamarnya!" ujar Bella manja. Reynald langsung memindahkan tampilan videonya, ke kamera belakang. Ia memberi tahu isi kamar hotelnya pada istrinya yang posesif itu.
"Jangan macem-macem disana! Awas aja kalo berani, aku gak terima permintaan maaf ya!" ancam Bella membuat Reynald tersenyum.
"Ya gak lah! Aku kan kesini ngurusin proyek disini sebentar, nanti pulang lagi kok ke kemu" Reynald mengerling nakal pada Bella.
"Kamu satu hotel sama sekertaris kamu?" tanya Bella lagi.
"Iya, tapi beda kamar lah. Masa iya barengan" ujar Reynald membuat Bella manggut-manggut mengerti.
Untungnya ada sekertaris Reynald, yang kalau Reynald macam-macam sudah Bella beritahu untuk selalu melaporkan padanya. Mau itu dikantor, ataupun diluar kantor. Sekertaris Reynald itu seorang cowok yang usianya kira-kira empat tahun diatas Reynald. Ia juga terlihat sopan, baik dan jujur. Makanya Bella selalu menitipkan Reynald padanya.
Bukannya apa, suaminya itu makin hari makin tampan. Jadi Bella tidak rela kalau Reynald tebar-tebar pesona selagi tidak bersamanya. Namanya juga cowok modelan Reynald yang ganjen seperti itu, pasti ada aja kata khilafnya bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald Bella (After Marriage)
Teen FictionSQUEL COUPLE GOALS ⚠TERDAPAT UNSUR 20++⚠ Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals semasa sekolahnya...