RB 49

293K 10.5K 1.5K
                                    

Gavin tengah menelpon Reynald lewat ponsel Fahri. Fahri hanya geleng-geleng kepala dengan anaknya Bella dan Reynald, yang tua sebelum waktunya. Sedari tadi, Fahri ada di dekatnya sambil menonton tv. Makanya ia tak sengaja menguping obrolannya dengan Bella.

"Papa!!" teriak Gavin penuh semangat saat layar ponselnya menampilkan wajah Reynald.

"Gavin, papa kira ua Fahri yang nelpon"

"Daddy, monyet!" ralat Fahri sambil berteriak.

Reynald terkekeh saat mendengar ucapan Fahri yang kesal karena di panggil ua. Ya, selama ini Fahri maunya di panggil ayah atau daddy karena bagi Fahri, Gavin adalah putranya.

"Gavin, ua lo galak banget kaya lion yang kita nonton di yutup ya" ledek Reynald membuat Gavin tersenyum sambil manggut-manggut kepala.

Fahri yang melihatnya hanya tepuk jidat. Fahri lupa kalau Gavin itu delapan puluh persennya Reynald. Jadi wajar saja kalau sifatnya dominan ke Reynald.

"Papa, mama marah ya?" tanya Gavin membuat kening Reynald tercetak jelas.

"Kebalik Vin. Papa Gavin yang marah sama mama" koreksi Fahri.

"Iya benel" timpal Gavin membuat Fahri terbahak di tempatnya.

"Bocah begonya, ngikut emaknya banget" Fahri masih tertawa ditempatnya, Reynald masih bisa mendengar suara Fahri.

"Papa jawab!" paksa Gavin.

"Papa gak marah sama mama. Lagian papa marah karna apa coba?" Gavin menggaruk pipinya yang gembul dengan kening yang mengerut bingung.

"Eng, gak tau. Kata mama, papa malah"

Rehnald tersenyum geleng-geleng kepala dengan kelakuan Gavin, yang sok membela mamanya tapi malah harus kena tipu Reynald.

"Mama Gavin justru yang salah sama papa. Omelin mama sana" titah Reynald pada Gavin.

"Mama udah boong sama papa, terus ya mama kamu nakal gak mau dengerin omongan papa. Jewer aja kupingnya"

"Mama nakal? Eng, kata mama, papa yang nakal" Gavin jadi dibuat bingung dengan mama dan papanya.

Sebenarnya siapa yang benar dan siapa yang salah? Gavin sampai pusing memikirkannya.

"Pokonya papa minta maap sana sama mama. Kan papa yang, eng yang bilang kalo cewe malah, cowo yang halus eng, halus minta maap" putus Gavin.

Reynald sampai menyesal telah mengajari Gavin untuk bersikap sok bijak seperti ini. Jadinya, Reynald yang di ceramahin sama si bocil ini.

"Iya nanti papa yang minta maaf. Tapi kalo inget ya" Gavin mengangguk membuat Fahri lagi-lagi tertawa melihat jawaban polos dari keponakannya ini.

Harusnya Gavin memarahi Reynald dan menyuruhnya untuk berjanji, bukan malah menganggu saat Reynald bilang 'kalo inget'. Haduh polosnya Gavin membuat perut Fahri sakit karena terlalu banyak tertawa.

"Gavin, omelin yang bener papa lo. Masa minta maaf sama mama Gavin, kalo inget doang. Pasti nanti gak bakal minta maaf tuh dia" ujar Fahri mengompori-kompori Gavin.

"Papa halus minta maap!! Kalo gak, nanti bobo di lual!!" teriak Gavin frustasi.

"Iya Gavin, nanti papa minta maaf. Gak usah dengerin ua Fahri deh. Durhaka dengerin omongan dia"

"Papa, jangan eng, jangan putel omongan Apin! Papa halus minta maap sama mama"

"Gavin sayangnya papa. Mending Gavin jalan-jalan aja sana di bandung, gak usah urusin masalah mama sama papa disini. Kan mama sama papa udah gede, kalo Gavin masih kecit jadi gak usah pusingin urusan orang gede ya?" jelas Reynald.

Reynald Bella (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang