Semenjak kedatangan burung kesayangan Reynald dan Gavin, Bella jadi kesal karenanya. Hari-harinya di rumah yang damai jadi lenyap saat hewan peliharaan Reynald datang dan saling berkicau, sahut menyahut.
Seperti siang ini, di hari sabtu. Bella tengah menonton tv di ruang keluarga seorang diri, karena Gavin dan Reynald pergi berbelanja ke supermarket. Bella yang tengah malas ngapa-ngapain, menyerahkan tugasnya pada Reynald untuk belanja cemilan stok seminggu.
Acara tv yang ia tonton siang ini sangat seru menurutnya, sampai-sampai ia kesal sendiri karena lagi-lagi kicauan burung itu mengusik film yang ia tonton.
"Yaelah!! Tu burung berisik banget sih! Padahal udah dipindahin ke belakang juga!" kesal Bella.
Percuma juga ia mendumel sendiri tak ada gunanya, akhirnya ia pergi ke halaman belakang untuk melampiasi ke kesalannya pada burung itu.
"Heh burung kuntet! Bacot lo kecilin sedikit gak bisa apa? Mau lo gue lempar sama kandang-kandangnya ke kolam renang?!" ancam Bella saat di atasnya tergantung manis keempat kandang burung itu.
Bella mengancam burung itu seolah tuh burung mengerti akan ucapannya.
Bella tersenyum saat kicauan burung itu tak lagi di dengarnya. Ternyata burung-burung itu mengerti bahasa manusia juga, pikirnya.
Bella memelototi keempat burung itu dan mengancamnya sekali lagi, sebelum ia masuk kembali kedalam rumahnya.
Baru juga ia melangkahkan kakinya sebanyak lima langkah, salah satu burung yang jaraknya lumayan dekat darinya berkicau sangat keras membuat Bella reflek mengambil kayu yang biasa Reynald gunakan untuk menggantung kandang itu diatas langit-langit teras belakang.
Ia mengambil kayu itu, lalu menggetuk kandang burungnya sampai tak ada lagi suara bising yang didengarnya selain suara besi yang menggema karena pukulan darinya.
Bella kejam? Tentu saja. Rasanya ia sangat tidak ikhlas Reynald membeli burung-burung itu. Selain harganya yang mahal, perawatannya pun ikut mahal. Buang-buang uang saja!
Satu ekor burung itu bisa mencapai lima juta rupiah. Bagaimana Bella tidak marah coba. Belum lagi perawatannya dan kandangnya yang mahal juga. Jadi ini yang namanya hobi gilanya para cowok?
Coba saja burung ini diam dan ayu, sesuai dengan warna bulunya yang cantik pasti Bella akan sangat senang memajangnya di halaman depan rumahnya, lah ini malah kebalikannya.
Karena sudah diam dan tidak berisik lagi burungnya, Bella ingin masuk lagi kedalam rumahnya. Tapi lagi-lagi burung itu berkicau keras membuat Bella ingin memukul kandangnya sangat kuat sampai rusak.
"Brisik bego!! Belom pernah gue potong leher lo-"
"Mama!!" pekik Gavin dan Reynald bersamaan.
Bella menatap sengit anak dan papanya itu yang berjalan mendekat kearahnya.
"Gila kamu, mukul-mukul kandang burung?!" kesal Reynald karena burung kesayangannya di aniaya istrinya.
"Mama tega banget si! Dosa tau! Bulung juga kan mahluk Alloh!!" timpal Gavin.
Gavin dan Reynald sempat melongo saat melihat Bella yang memukul kandang burung kesayangan mereka dengan kayu didekatnya dengan sangat tidak ke hewanian.
Burung yang mereka rawat dan mereka beri makan, di aniaya Bella dibelakangnya.
"Burungnya berisik! Ajarin makanya buat punya sopan santun! Siang bolong malah adu bacot, sinting kaya yang punya!" kesal Bella.
"Tapi kamu keterlaluan Bell! Masa kandang burungnya kamu getok kaya tadi sih? Ini mahal loh belinya"
"Justru karna mahal makanya aku kesel! Apa gunanya istri kalo kamu aja beli beginian diem-diem tanpa sepengetahuan aku! Mulai hari ini, kartu atm kamu aku yang pegang!!" putus Bella, lalu langsung masuk kedalam rumah tanpa menengok ke belakang dimana Gavin matanya sudah berair melihat burung kesayangannya yang terlihat seperti kesakitan didalam kandangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald Bella (After Marriage)
Fiksi RemajaSQUEL COUPLE GOALS ⚠TERDAPAT UNSUR 20++⚠ Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals semasa sekolahnya...