"Reynald mana sih? Lama banget ni orang" gerutu Bella di depan gerbang kampus.
Matanya celingukan mencari mobil Reynald yang terparkir didepan sana, tapi yang dilihatnya hanya beberapa kendaraan yang lalu lalang di jalan raya.
Bella berniat ingin membeli air mineral di kantin seberangnya berdiri. Tangan Bella dicekal dari belakang, membuatnya reflek menoleh.
"Apaan sih lo! Lepas!" Bella memutar lengannya, setelah itu cekalannya terlepas.
Bella kesal dengan cowok didepannya ini. Sok kenal, sampai pegang-pegang tangannya segala.
"Ko belum pulang?" tanyanya dengan nada lembut, bibirnya sudah melengkungkan senyuman manisnya yang membuat Bella kesal melihtatnya.
"Bukan urusan lo!" balas Bella sengit. Matanya celingkuan mencari orang disekitarnya, tapi yang didapatnya hanya dirinya bertiga dengan Padil dan temannya.
"Galak banget sih! Kan kita jadi makin suka" Padil mencolek dagu Bella genit.
Bella jijik dengan kedua cowok didepannya ini. Belum lagi tatapan mereka seperti ingin menelanjangi Bella hidup-hidup. Tanpa pikir panjang, Bella langsung berlari ke jalanan yang pasti banyak orang disana. Ia takut, sangat takut.
Hatinya terus berteriak memanggil nama Reynald. Belum juga Bella berlari begitu jauh, dirinya sudah tertangkap duluan oleh temannya Padil.
"Lepas! Jangan sentuh gue bangsat!" pekik Bella. Cowok itu tersenyum meremehkan didepan Bella.
"Nih cewek bar-bar juga ternyata. Gue curiga dia udah gak perawan" ujar cowok yang memegang kuat kedua tangan Bella.
Bella terkejut mendengar ucapannya. Ia takut, sangat takut saat ini. Reynald tolong!!
"Mau pastiin?" tanya Padil dengan senyum miring tercetak diwajahnya.
Wajah mereka berdua sudah seperti tukang cabul dimata Bella. Mereka tersenyum penuh arti dan saling memandang.
"Jangan macem-macem bego!!" pekik Bella saat tangannya diseret untuk masuk kedalam kampusnya yang sudah sepi itu.
Padil dan temannya tertawa jahat mendengar umpatan Bella. Dikira nya mereka takut dengan ancaman Bella?
"Lepas!! Tolong!!!" mulut Bella langsung dibekap pakai tangan Padil.
"Ris, lo bawa kan obat biusnya?" tanya Padil pada temannya yang bernama Aris itu.
Aris mengangguk, ia membuka ranselnya mencari suntikan yang akan digunakannya untuk menyuntik Bella agar tidak berontak.
Bella memelototkan matanya takut. Tanpa pikir panjang ia langsung menyikut perut Padil dibelakangnya dengan keras, lalu pergi berlari sebisa dan sekuat yang ia mampu.
Lagi-lagi Bella tertangkap oleh mereka berdua. Bella sudah menangis saat dirinya tertangkap lagi. Kenapa dirinya ini lemah sekali? Harusnya Bella bisa kabur dari mereka. Bella menyadari ucapan Reynald waktu itu yang bilang kalau cewek itu lemah. Ternyata memang benar adanya. Bella rasa, ia tadi sudah mengeluarkan segala tenaganya untuk berlari menjauh dari mereka tapi tetap saja tertangkap.
"Suntik buru!" titah Padil. Aris langsung menyuntikkan cairan itu dilengan Bella.
Bella sudah meronta, tapi tetap saja ia kalah melawan dua cowok sekaligus. Bella merasa pusing saat cairan itu masuk kedalam tubuhnya.
Samar-samar Bella mendengar "Bawa ke gudang belakang kampus. Kita pesta sampe malam!"
Setelah itu, Bella benar-benar hilang kesadarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald Bella (After Marriage)
Teen FictionSQUEL COUPLE GOALS ⚠TERDAPAT UNSUR 20++⚠ Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals semasa sekolahnya...