RB 25

313K 10.4K 1.1K
                                    

Reynald kini tengah berada di basecamp. Bella sudah ia titipi di rumah Fahri. Alya, kakak iparnya Bella tengah ngidam main sama Bella. Makanya tadi pagi jam sembilan, Fahri sudah menjamputnya.

Pagi weekend begini, Reynald habiskan untuk berkumpul bersama teman-temannya. Sore nanti baru ia akan menjemput Bella. Bella tadi sudah memaksa Reynald untuk ikut dengannya, tapi Fahri menolaknya dengan alasan Alya hanya ingin bertemu Bella. Saat di USG anaknya Fahri itu cewek, jadi Alya ingin anaknya nanti mirip Bella yang katanya cantik. Fahri malah amit-amit, katanya biarpun wajahnya mirip Bella tapi tolong sifatnya jangan sampai kaya adiknya itu.

"Kira-kira gue udah pantes belom jadi bapak?" tanya Reynald sambil mengaca di kamera ponselnya. Tangannya mengelus-elus dagunya dengan gaya sok kerennya.

Hal itu membuat teman-temannya yang lain syok, saat sedang asik bermain karambol di karpet berbulu ruang tv.

"Gue gak bucong kan?" tanya Rino menatap teman-temannya bergantian.

Raka, Aldo, Rino dan Risky yang bermain karambol sedangkan Leo dan Farhan tengah memainkan playstation. Hanya Reynald yang tengah membanggakan dirinya sendiri lewat pantulan kamera di layar ponselnya. Ia tidak menyangka betapa tampannya ia, pantas saja Bella langsung jatuh cinta pada pandangan pertama ternyata ia memiliki kharismanya tersendiri.

"Lo siap gak buat jadi ayah diumur lo yang baru dua dua ini?" tanya Raka heran dengan temannya ini. Kalau memang sudah siap, kenapa harus bertanya lagi? Soal pantas tidaknya kan itu tergantung diri kita sendiri.

"Siap gak siap sih. Kan ada Bella yang ngurus" balasnya santai. Hal itu membuat Aldo menjitak lututnya kesal.

"Ini nih calon bapak yang gak patut di contoh. Kalo lo doyan bikinnya, ya lo harus terima resikonya buat jagain anak lo nanti berdua sama Bella. Jangan Bella semua yang ngurus, lo mau nanti Bella cari papa baru buat anaknya?" ujar Aldo menahan cekikiannya. Wajah Reynald sudah melongo di depan kamera ponselnya.

"Bener tuh kata si bangke. Gue jadi Bella, beuh udah cari papa baru dong yang lebih panjang punyanya biar bikin puas" timpal Risky membuat yang lain terkekeh mendengarnya.

"Kurang hot apa coba gue? Tampan? Iya. Seksi? Jangan diragukan. Jago goyang? Pastinya dong, Bella pernah gue hajar aja sampe sepuluh ronde ampe lemes. Udah gitu kalo gue jadi ayah nantinya, pasti bakal jadi hot daddy gue!" ujarnya membanggakan diri teman-temannya sudah tertawa mendengar pujian yang di ucapkan Reynald untuk dirinya sendiri.

"Lo makin kesini makin narsis nyet!!" Farhan menimpuk Reynald dengan koin seribu rupiah didepannya, uang kembalian jajan diwarung mpok Indun depan basecamp. Timpukannya tepat sekali sasaran, mengenai kening Reynald sampai Reynald hanya bisa memaki Farhan dengan semua hewan kebun binatang di borong olehnya. Teman-temannya sudah tertawa terbahak-bahak.

"Emang si Bella lagi program bunting nih ceritanya?" tanya Leo setelah tawanya mereda. Teman-temannya sudah menantikan jawaban dari Reynald.

"Ngapa bunting anjir! Hamil kek ngomongnya yang kerenan dikit" protes Aldo yang langsung mendapat jitakan dikepalanya dari Rino.

"Bunting sama hamil kan, sama aja nyet! Ngapa gitu aja dipermasalahin sih. Udah kek netijen mulut lo, komen-komen hal gak penting" ujar Rino kesal dengan Aldo yang mempermasalahkan kata bunting dengan hamil.

"Bella gak ikur program begituan njir. Ngapain? Gue sekali nanam saham pasti langsung jadi, secara kualitasnya sudah bersertifikat internasional nih" lagi, Reynald membanggakan dirinya sendiri. Entahlah rasanya lucu saja, kalau bahasanya narsis seperti ini.

"Tapi ampe sekarang dia belom bunting buktinya. Berarti kualitas punya lo jelek" ejek Risky membuat yang lainnya lagi-lagi tertawa. Reynald langsung memukul wajah Risky dengan bantalan sofa didekatnya.

Reynald Bella (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang