Gavin sudah berkumpul kembali bersama Reynald dan Bella. Sesampainya di Jakarta, ia langsung mengabari Bella untuk menjemputnya di rumah bunda. Reynald sepulangnya dari kantor, langsung ke rumah bundanya untuk menjemput Gavin. Itu juga atas perintah Bella.
"Papa mana dedena?" tanya Gavin saat Reynald keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang menutupi pinggul sampai lututnya.
"Tanya mama" Gavin langsung menidurkan dirinya disamping Bella.
"Dedenya ya belum dateng lah sayang. Kan baru kemaren dibuatnya" ujar Bella sebelum Gavin menanyainya.
"Eng, kapan dedena dateng?" tanya Gavin sambil memainkan daun telinga Bella.
"Nanti tunggu perut mama gede dulu"
"Emang bisa pelut gede?"
"Bisa dong, kan Gavin dulunya dari dalam sini juga"
"Muat ma?"
Reynald terkekeh saat mendengar pertanyaan polos dari putranya.
"Ya muatlah! Buktinya Gavin dari perut mama" Reynald ikut bergabung diatas ranjang bersama istri dan anaknya.
"Papa juga dali sini" tanya Gavin sambil mengelus perut rata Bella.
Reynald yang gemas dengan tingkat kekepoan Gavin itu, lantas mencubit gemas pipinya.
"Papa kan dulu diperut bunda" kening Gavin mengerut bingung.
"Ko bisa?"
"Ya bisalah! Papa kan anaknya bunda!" Reynald menggelitiki leher Gavin, sampai Gavin meronta dan terbahak karena merasa geli.
Bella yang sedari tadi sibuk memainkan ponsel Reynald kini ikut tertawa melihat Reynald dan Gavin yang becanda sebahagia ini.
"Papa ga nakalin mama kan?" tanya Gavin setelah Reynald menghentikan aksinya itu saat Gavin meminta ampun.
"Ya gak lah! Papakan cinta sama mama, masa papa tega nakalin mama?" jawab Reynald dengan lugasnya.
"Cinta tu apa?" Bella sudah membungkam mulut Reynald, saat mulut itu sudah terbuka dan ingin kembali bersuara.
"Cinta itu, kaya mama ke Gavin. Mama sayang dan cinta sama Gavin" Gavin mengangguk sambil ber-oh ria sedangkan Reynald mendelik saat Bella meliriknya dengan lirikan mautnya.
"Gavin" panggil Reynald.
"Nanti mau punya dede berapa?" Gavin langsung tertarik saat ditanyakan seperti itu. Wajahnya langsung sumringah.
Tangan Gavin yang mungil itu, terangkat dan menunjukan tiga jarinya disana. Reynald melirik Bella dan terkekeh.
"Dikit kalo tiga mah. Mau gak kalo sebelas?" Bella sudah memelototkan matanya mendengar ucapan Reynald, sedangkan Gavin sudah bertepuk tangan menyetujui ucapannya.
"Gak bisa dong. Kan gak muat diperut" jawaban Bella sukses membuat senyum Gavin luntur.
"Bisa! Nanti antli dedena" Reynald terbahak mendengar jawaban Gavin sedangkan Bella sudah ingin mencekik leher Reynald saat ini juga.
Gavin tuh terlalu polos. Saking polosnya ia sampai tidak bisa membedakan sifat Reynald yang usil atau tidaknya. Saking akrabnya mereka, Bella sampai bingung harus mengajari Gavin seperti apalagi. Karena setengah otak dan sifat Reynald ada pada Gavin.
"Gak bisa sayang. Emang apa alasan Gavin mau punya dede sebelas?" tanya Bella.
Gavin menggaruk pipinya yang gembul itu, lalu menatap Reynald seolah meminta bantuan darinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/204583512-288-k329461.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald Bella (After Marriage)
أدب المراهقينSQUEL COUPLE GOALS ⚠TERDAPAT UNSUR 20++⚠ Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals semasa sekolahnya...