Reynald dan Gavin sore ini tengah bersih-bersih rumah. Ini juga karena perintah Bella. Perut Bella yang semakin hari semakin membesar, membuatnya jadi pemalas.
Sekarang saja, Bella tengah duduk santai di sofa depan tv sambil mengarahkan Gavin dan Reynald yang tengah bersih-bersih.
"Gavin, itu masih berantakan" ujar Bella menunjuk tumpukan majalah di bawah meja di dekatnya.
Gavin hanya menghela napas pelan lalu mengikuti perintah mamanya.
Reynald yang tengah menyapu asal-asalan, hanya bisa menahan tawanya melihat wajah kesal Gavin yang di sabar-sabarin.
Entah kenapa Reynald merasa kalau anak keduanya nanti cewek. Dilihat dari kehamilan pertamanya, Bella tidak semalas ini. Sudah malas, jorok pula. Ia bisa tidak mandi seharian penuh hanya karena malas. Untung saja Reynald mencintai kekurangan dan kelebihannya, jadi mau seburuk apapun Bella, Reynald tetap cinta.
"Papa, dedenya kapan kelual sih? Mama bikin Apin kesel telus dali kemalen" ujar Gavin berbisik pelan di dekat Reynald.
Reynald sampai terkekeh mendengar komplain dari anaknya. Reynald berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Gavin.
"Gavin tau gak? Waktu mama hamil Gavin juga, mama kaya gini. Tapi papa sabar-sabarin karna kan di perut mama ada kamu. Sama halnya sekarang. Diperut mama ada dede buat jadi temen main Gavin" balas Reynald dengan warasnya.
"Tapi Apin kesel pa. Tau gini Apin gak mau punya dede. Apin mau jadi anak satu-satunya aja, yang disayang mama" Reynald terkekeh mendengarnya.
"Sabar ya sayang. Tunggu tiga bulan lagi dedenya keluar. Nanti mama sayang lagi sama Gavin"
"Dedenya gak bisa di kelualin sekalang pa? Ayo Apin bantu" Reynald terbahak membuat Bella penasaran dengan apa yang di bicarakan suami dan anaknya.
"Aduh anak gue polos amat sih. Gemes pengen gue racunin aja otaknya" ujar Reynald sambil menyeka air mata disudut matanya karena terlalu terbahak.
"Reynald! Malah ketawa-ketiwi! Cepet bersih-bersihnya, abis itu kita makan es krim di luar! Gavin mau kan sayang makan es krim?" tanya Bella lembut pada Gavin.
Gavin sudah tidak heran lagi dengan perubahan sikap mamanya yang seperti ini. Ia sudah menjalaninya bersama papanya selama enam bulan.
"Mau dong. Tapi papa sulu udahan aja ma. Kasian papa sampe kelingetan gitu" Reynald memasang wajah melasnya sambil mengangguk dan juga pura-pura mengelap keringatnya, agar Bella iba.
"Yaudah kalian berdua siap-siap sana. Mama mau es krim" Reynald dan Gavin bertos ria karena sikap mamanya sudah berubah jadi baik.
"Cepet ya! Jangan pake lama!" teriak Bella dari duduknya saat Gavin yang berada dalam gendongan Reynald menuju lantai atas kamarnya.
Gavin dan Reynald menoleh, lalu memberikan acungan jempolnya untuk sang mama tercinta.
***
Sepulangnya dari makan es krim, Bella mengeluh perutnya yang keram. Reynald sampai mengoceh sepanjang jalan. Untungnya mereka masih di luar, jadinya sekalian saja Reynald memeriksa kandungan Bella ke rumah sakit.
"Dede bayinya nakal ya ma?" tanya Gavin yang duduk di dashboard tengah-tengah Reynald dan Bella.
"Engga sayang, mungkin karna mama makannya gak di jaga kali ya"
Gavin mengelus perut buncit Bella.
"Dede jangan nakal dong! Kasian mama tau! Jadi anak baik dong kaya Apin" omel Gavin pada perut Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald Bella (After Marriage)
Novela JuvenilSQUEL COUPLE GOALS ⚠TERDAPAT UNSUR 20++⚠ Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals semasa sekolahnya...