RB 26

319K 10.7K 830
                                    

Hari-hari cepat berganti. Reynald yang sibuk dengan magangnya, kini sudah selesai. Tinggal tunggu Bella yang dua minggu lagi baru selesai juga.

Reynald sudah sibuk mencari pulau untuk honeymoon keduanya. Ia sengaja memilih pulau, karena ingin bebas melihat Bella yang hanya mengenakan bikini. Kalaupun tidak dapat pulau, resort pun jadi. Yang penting bersifat privasi.

Awalnya ia ingin ke luar negeri, tapi setelah dipikir-pikir lagi buat apa buang-buang ongkos kalau mereka hanya numpang buat baby. Di Indonesia, banyak pulau yang menyajikan pemandangan indah sekaligus. Reynald sudah membuat jadwalnya untuk disana. Selama seminggu penuh, Bella akan selalu ada dibawah kendalinya. Reynald juga tidak lupa memesan obat kuat, cadangan untuk disana kalau sewaktu-waktu Bella lelah.

Reynald sudah meminta tolong pada Sasa untuk membelikkan beberapa bikini untuk Bella. Tentunya tanpa sepengetahuan istrinya itu. Sasa yang dimintai tolong hanya cekikikan girang mengetahui temannya akan membuat ponakan untuknya.

Berkat gaji yang ayahnya berikan saat magang kemarin, Reynald jadi tidak susah payah dalam mencari tempat. Lagipula, ayahnya malah memberinya bonus. Karena Reynald yang pintar mampu membantu ayahnya menyelesaikan data presentasi untuk kerja sama dengan perusahaan Arab.

Ayahnya bangga dengan Reynald, tidak sia-sia ia menyekolahkannya sampai perguruan tinggi. Kalau Tama sudah pensiun nanti, ia akan tenang saat jabatannya diambil alih anaknya.

Reynald saat ini ada didalam kamarnya. Ia tengah memainkan ponselnya, mencari pulau dengan pemandangan yang indah dan pastinya bersifat pribadi.

Selama Bella magang, ia tidak menyentuh istrinya itu. Bukan karena Reynald yang tidak minta jatah, hanya saja Bella yang selalu menolak dengan alasan capek. Reynald mencoba untuk bersabar. Lagipula kalau ia memaksakan kehendak, bisa-bisa istrinya sakit. Jadi, ia bertahan sampai titik puncaknya honeymoon mereka dimulai. Disana, ia pastikan Bella tidak akan sanggup untuk menolak ajakannya lagi dan lagi.

Jam sudah menunjukkan angka setengah lima sore. Sebentar lagi waktunya Bella pulang. Ia harus siap-siap untuk menjemputnya.

Saat Reynald sampai ditempat Bella magang, tepat sekali dengan Bella yang keluar dari pintu utama gedung didepannya ini. Tanpa Reynald keluar dari mobilnya juga, Bella pasti sudah tahu kalau itu mobilnya. Terbukti dari senyum Bella yang mengembang saat melihat mobil yang terasa familiar dimatanya itu.

"Kamu dari tadi sayang?" tanya Bella saat dirinya sibuk memasang sabuk pengaman.

"Aku baru nyampe pas kamu lagi dorong pintu tadi" Bella lantas tersenyum sambil menyandarkan punggungnya.

"Mau mampir makan?" tanya Reynald. Bella mengerutkan keningnya, lalu matanya meneliti pakaiannya hari ini. Reynald tahu kalau Bella enggan untuk keluar dengan seragam putih hitamnya seperti ini. Walaupun Bella memakai rok selutut dengan kemeja putihnya, tetap saja ia malu.

"Tenang. Aku siapin baju buat kamu yang" ujar Reynald, membuat Bella berbinar mendengarnya.

Reynald mengambil paper bag dibangku belakang, lalu memberinya pada Bella. Bella tersenyum tulus sambil merogoh bajunya.

"Makasih sayang. Kamu emang yang terbaik!" Bella mengecup singkat bibir Reynald membuatnya tersenyum senang.

Bella membuka kembali sabuk pengamannya, Reynald langsung menghentikannya.

"Ngapain?" tanya Reynald bingung. Pergerakan Bella jadi terhenti saat Reynald menyentuh tangannya.

"Aku mau ganti baju di toilet" balas Bella membuat Reynald menghela napas kasar. Padahal sudah suami istri, sudah sama-sama saling melihat tubuhnya masing-masing. Tapi kenapa hal seperti ini harus pakai toilet segala? Padahal mobil Reynald, kacanya sangat gelap jika dilihat dari luar.

Reynald Bella (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang