Reynald Bella (After Marriage)

RB 27

Reynald kini tengah berada di bandara, ia sedang menunggu Bella yang katanya pergi ke toilet tapi sudah lima menit belum juga kembali. Karena khawatir istrinya yang rada-rada bodoh itu, jadinya ia menjemputnya didepan pintu masuk toilet.

Reynald matanya menangkap sosok Bella yang lumayan jauh dari berdirinya saat ini, ia langsung menajamkan penglihatannya. Pantas saja Bella lama, tidak tahunya ia sedang asik mengobrol dengan cowok yang Reynald sendiri tidak kenal. Dengan segala rasa kesalnya, ia menghampiri Bella dan langsung merangkul mesra pinggulnya. Ia sengaja mengecup singkat pipi Bella didepan cowok itu. Bella jadi merasa malu dengan perlakuan Reynald yang spontan itu. Bukannya apa, tapikan saat ini mereka tengah berada di bandara. Ramai pengunjung yang lalu lalang, pasti banyak yang memikirkan hal negatif tentang dirinya. Ia meminta maaf pada cowok didepannya terlebih dahulu, lalu cowok itu hanya membalas tak apa dan pergi dari hadapan mereka berdua, tak lupa sebelum pergi ia sempat mengucapkan terimakasihnya.

"Dulu Padil, sekarang bulepotan?" sindir Reynald. Ia marah sebenarnya, tapi ia coba tahan amarahnya agar rencana honeymoon nya tidak gagal hanya karena ia yang pecemburu.

"Ya ampun, ganteng gitu dibilang bulepotan. Itu bule asli sayangku" balas Bella. Tangannya sudah merangkul manja pinggang Reynald dan membawanya kembali ketempat awal Reynald menunggu Bella.

"Dasar cewek! Liat yang cakep dikit aja langsung ganjen!" sindirnya lagi, membuat Bella terkekeh gemas dengan suaminya yang tengah cemburu saat ini.

"Ya namanya juga cuci mata yang" goda Bella. Reynald langsung mendelik tajam, hal itu bukannya membuat Bella takut, ia malah terkekeh gemas melihat suaminya yang cemburuan itu.

"Cuci sono pake sabun! Kalo perlu pake pemutih biar putih mata lo, bebas dari dosa!" Bella jadi terbahak mendengarnya. Mereka kini jadi pusat perhatian pengunjung disana.

Reynald lantas mendudukan dirinya dibangku tunggu, Bella juga ikut duduk dengan tawanya yang masih terdengar menyebalkan ditelinga Reynald.

"Kalo putih semua matanya, serem dong sayang. Nanti ketuker lagi, setan sama aku" Bella lagi-lagi tertawa. Reynald hanya menghela napas kasar, memangnya ada yang lucu dengan ucapannya itu?

"Ngobrol apaan aja sampe lama gitu. Gue nungguin dari tadi disini, lo malah asik sama yang lain" Bella langsung menggenggam tangan Reynald erat.

"Sayang, kenapa sih apa-apa tuh langsung disimpulin negatif sendiri? Emang aku tuh tipe cewek yang ganjen apa? Lagian ya, tuh bule nanya kalo mau ke Jakarta Utara bagian Ancol naik apa. Ya karna aku tahu, jadinya ya aku kasih tau dia buat naik taksi aja sekalian langsung kasih alamatnya ke abang taksi. Gitu" jelas Bella panjang lebar. Tak dipungkiri hati Reynald luluh dan langsung percaya dengan ucapan istrinya itu. Lagipula Bella bukan tipe cewek yang seperti ada diluaran sana, yang kalau jauh dari pasangan serasa dirinya itu sendiri atau single.

"Serah. Gue males ribut, yang ada ngerusak liburan kita nanti" balas Reynald datar. Bahasanya sok-sok an marah, padahal ia hanya ingin Bella tahu kalau Reynald sangat tidak menyukai kedekatan Bella dengan cowok manapun selain teman-temannya dan keluarganya.

"Ck! Kamu mah gitu aja di ambekin" Bella langsung menyandarkan kepalanya dilengan Reynald.

Jam penerbanganya, diundur lima belas menit dari jam normalnya. Entah karena apa, mereka berdua juga tidak tahu. Dan sekarang saatnya mereka bergegas masuk kedalam pesawat, karena sudah diinfokan untuk penerbangan ke Bali diharap sudah memasuki pesawatnya. Ya, lagi-lagi Bali yang Reynald pilih.

Bukannya apa, di Bali Reynald sudah banyak pengalamannya. Dari resort khusus honeymoon atau hotel honeymoon, ia sudah tahu semua fasilitas yang akan didapatnya disana. Dari pada ia coba-coba dipulau lain, takut-takut harganya mahal terus kecewa dengan fasilitasnya.