RB 21

303K 10.3K 848
                                    

Reynald kini tengah berada di basecamp nya. Sepulangnya kuliah ia langsung kesana. Berhubung Bella ada kelas sampai jam empat nanti, makanya Reynald menyempatkan untuk ke basecamp.

Disana sudah ada Risa, Rino, Raka dan juga Risky. Entah mereka bolos kuliah berjamaah atau gimana, Reynald juga tidak tahu. Kalau pun bolos berjamaah, Reynald akan tetap kuliah hari ini. Karena ada kuis yang di berikan dosen untuk penambahan nilai.

"Minjem hape lu Ka" Reynald menengadahkan telapak tangannya, meminta ponsel Raka yang tengah di mainkan pemiliknya.

Raka mengangkat alisnya sebelah, lalu berujar "Mau ngapain?"

"Ada yang mau gue pastiin. Lo ada grup angkatan di kampus kan?" tanya Reynald memastikan. Alis Raka mengerut bingung. Tapi tak ayal ia mengangguk.

"Jangan buka chatan gue sama Sasa" Raka memberikan ponselnya pada Reynald. Reynald langsung mengangguk, lalu mulai mengotak-atik isi grup angkatan Raka.

"Waah jangan-jangan, isinya yang macem-macem lagi" tuduh Risa. Risky langsung terkekeh saat mendengar ucapan Risa sama dengan isi pikirannya.

"Apaan sih lo" Raka langsung mencomot keripik singkong dipangkuan Rino.

"Kok lo salah tingkah sih nyet?!" celetuk Risky sambil terkekeh.

Risa, Rino dan juga Risky saling pandang satu sama lain. Kalaupun memang benar tidak ada hal yang aneh-aneh, kenapa juga Raka takut dan salting?

"Siapa yang salting nyet!" balas Raka.

"Jangan-jangan isi chatannya, foto vulgar nya Sasa lagi!" tuduh Risa.

Risa itu sangat hapal dengan isi otak temannya yang satu itu. Di grup saja, yang isinya Sasa, Risa dan Bella, Sasa pernah mengirim foto dirinya.

Waktu itu tubuhnya gatal-gatal semua, katanya alergi miskin. Padahal mereka tau, kalau Sasa itu alergi dingin. Karena cuaca yang tak menentu seperti hati doi, jadinya Sasa gatal-gatal.

Sasa mengirim foto perutnya dan bagian dadanya yang bantol-bentol waktu itu di grup. Ia meminta saran, agar bisa menghilangkan gatal-gatal ditubuhnya.

Bella yang waktu itu kesal karena Sasa bilangnya alergi miskin, lantas menjawab 'itu mah kurang duit. Gak dikasih emang sama om?'

Mereka tuh, kalau bercandaan pasti bawa-bawa kata 'om'. Entah om-om seperti apa, itu hanya candaan mereka bertiga.

"Mana ada! Lagian itukan privasi gue sama Sasa lah. Coba aja lo, chatannya sama Rino dibacain gimana?" tanya Raka memutar balikkan pertanyaan.

"Baca aja. Gue sama Risa juga chatan gak yang aneh-aneh, malah nanti lo pada tau kelakuan asli dia di chat kaya apa" balas Rino cuek. Tangannya sibuk memainkan ponsel Risa.

Risa itu sangat susah diatur. Ia tak suka dilarang-larang juga. Padahal Rino itu sangat posesif dengannya. Coba saja Rino itu Reynald, sudah dipastikan Risa akan dimarahi olehnya. Pernah sekali, Risa nongkrong dengan tetangganya sampai jam satu malam di salah satu kafe dua puluh empat jam. Rino yang kesal, lantas menjemputnya pulang. Bukannya apa, Rino hanya khawatir soal Risa diluar sana. Apalagi Risa itu cewek, kalau sampai diapa-apain diluaran sanakan bahaya.

Sudah gitu ya, isi chatannya itu gak ada embel-embel kata sayang. Selalu saja pakai julukan nama hewan. Lain dari yang lain bukan Risanya ini?

"Bener anjing! Padil yang ngechat Bella" ujar Reynald dengan wajah marahnya.

Selama ini ia mencari tahu, siapa yang sengaja mengirim foto dirinya dengan Erin pada Bella istrinya. Yang pasti tujuannya, ingin hubungannya dengan Bella rusak. Reynald tidak akan mengampuni siapapun yang merusak kebahagiaannya dengan Bella.

Reynald Bella (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang