Gavin sekarang sudah memasuki usia empat bulan onty, uncel online nya Gavin. Ia tumbuh menjadi anak yang aktif dan menggemaskan. Semenjak Gavin berusia dua bulan, Bella sudah mulai aktif di kuliahnya.
Setiap pagi, sebelum Reynald mengantar Bella ke kampus. Mereka mampir kerumah Karin lebih dulu, untuk menitipkan Gavin disana. Seperti pagi ini, Reynald dan Bella sudah ada di rumah Karin. Reynald yang menggendong Gavin dengan Bella yang membawakan perlengkapan Gavin untuk hari ini.
"Ya ampun, baru juga pisah dua hari tapi bunda kangen banget sama Gavin. Boleh ya Gavin nginep disini?" tanya Karin saat Gavin sudah ada dalam gendongannya.
Gavin terlihat senang saat bercanda gurau dengan Karin, ia tak hentinya tertawa. Bella sampai ikut tersenyum melihat Gavin yang sangat senang berada dalam gendongan Karin. Tanpa menunggu persetujuan Bella, Reynald langsung mengiyakan permintaan Karin.
Memang niatnya dari jauh-jauh hari untuk menginapkan Gavin dirumah Bundanya. Agar ia memiliki waktu berduaan dengan istrinya. Semenjak kehadiran tuyul kecil didalam keluarga kecilnya, perhatian Bella delapan puluh persen untuk Gavin. Sedangkan Reynald hanya dapat dua puluh persen saja. Itu juga Bella hanya melayani Reynald saat ingin pergi ke kantor, saat pulang dari kantornya dan juga makan malam.
Bella sebenarnya tidak keberatan Gavin menginap bersama bundanya, hanya saja cinta Bella untuknya sangat besar. Jadi Bella merasa kurang nyaman kalau berjauhan dengan putranya. Berhubung Karin yang memintanya, jadi Bella hanya bisa mengangguk mengiyakan.
"Heh bocil! Jangan nakal dirumah bunda! Jangan main sama Raffa juga! Nanti lo ketuler sotoynya dia. Ngerti?" tanya Reynald pada Gavin dan dibalas dengan wajah sumringahnya.
Reynald terkekeh saat Bella malah mencubit pinggangnya. Mana ada ngomong sama anaknya sendiri seperti itu. Bukannya menjadi contoh yang baik untuk Gavin, Reynald malah bicara seenak dengkulnya.
"Ngomong yang bener kek!" omel Bella. Karin ikut tertawa melihat wajah Reynald yang hanya tersenyum kikuk disamping Bella.
"Gavin yang pinter ya sayang disini. Jangan repotin bunda. Jangan rewel juga, kan ada abang Affa yang nemenin. Iya?" tanya Bella pada Gavin sambil ajak becanda. Gavin tertawa riang saat berinteraksi dengan Bella. Tak lama mereka disana, mereka langsung pamit karena Bella ada kelas pagi ini.
Sesampainya dikampus, Bella pamit pada Reynald "Kamu hati-hati dijalan. Jangan kebut-kebutan! Jangan ganjen juga di kantor! Jangan-" jari telunjuk Reynald sudah menempel dibibir Bella.
Setiap pagi, ucapan peringatan seperti itu terus yang Reynald dengar. Sampai bosan sendiri rasanya. Bella semenjak menjadi seorang ibu, tingkat kecerewetnya semakin meningkat.
"Aku udah hapal sama omongan kamu tiap pagi. Sekali-kali beda kek dari yang biasanya" Bella terkekeh lalu mencubit gemas pipi Reynald.
"Nanti pulang kapan?" tanya Reynald sambil mengelus pipi Bella dengan sayang.
"Pas jam makan siang, aku udah selsai kelasnya. Kenapa?" tanya Bella balik. Reynald hanya tersenyum dan menggeleng.
"Nanti pulang dijemput supir. Jangan langsung balik! Nanti kalo ada apa-apa telpon aku" Bella mengangguk. Ia lantas mengecup kedua pipi, kening dan bibir Reynald setelah salim dengan suaminya itu.
***
Bella tengah menunggu jemputannya. Tapi ia menunggunya di kantin depan kampus. Ia tahu kalau jemputannya belum sampai, buktinya mobil yang biasa ia pakai belum ada didepan kampus.
Bella keluar dari kantin dengan membawa botol minuman dingin dengan rasa teh. Ia keluar dari kantin dan menengok ke jalan raya depan kampusnya. Matanya menyipit kala melihat sosok yang sangat familiar di depannya yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald Bella (After Marriage)
Teen FictionSQUEL COUPLE GOALS ⚠TERDAPAT UNSUR 20++⚠ Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals semasa sekolahnya...