Gavin tengah menyeret paper bag besar dibelakangnya. Hadiah untuk Reynald tadinya Bella simpan dulu didalam mobil. Saat Reynald tengah mengangkat telpon dari sekertarisnya di kantor, Bella buru-buru ke garasi untuk mengambil hadiahnya.
Gavin mengambil alih paprer bag itu dengan wajah sumringah. Ia membayangkan betapa senangnya wajah papanya nanti saat mendapat hadiah darinya.
Bella yang berjalan dibelakang Gavin, hanya tersenyum geleng-geleng kepala melihat Gavin yang bertubuh mungil menyeret paper bag besar. Bahkan tubuhnya saja muat jika masuk kedalam paper bag itu.
"Papa!" teriak Gavin saat Reynald masih sibuk dengan ponselnya, kertas dan pulpen ditangannya.
Reynald menoleh lalu mengangkat tangannya pertanda tunggu. Gavin cemberut, lalu menoleh ke arah Bella.
"Nanti ya sayang, papa lagi ada kerjaan" jelas Bella.
"Eng, kan udah malam ko masih kelja?" tanya Gavin dengan wajah bingungnya.
"Kan kerjaan papa gak liat pagi, siang, sore, malam. Lagian papa kerjakan buat Gavin uangnya" Gavin mengangguk.
Tak lama Reynald datang menghampiri mereka yang tengah duduk ditepi ranjang.
"Wah-wah apaan nih?" tanya Reynald sambil mengangkat tubuh Gavin untuk duduk dipangkuannya.
Gavin tersenyum begitupun dengan Bella.
"Kado buat papa!" ujar Gavin penuh antusias.
Wajah Reynald dibuat seolah bahagia layaknya anak kecil yang mendapat hadiah dari temannya. Ia lakukan seperti itu agar Gavin senang, karena Reynald juga senang dengan hadiahnya.
"Asik! Papa dapet kado!" Reynald mendudukan Gavin di tengah-tengah antara ia dan Bella.
Reynald mulai mengambil kotak hadiah yang isinya ada tiga didalam paper bag itu. Keningnya mengerut saat melihat tiga kotak. Masa iya hadiahnya ada tiga? Pikirnya.
Reynald membuka kotak berukuran agak kecil sendiri dibanding kotak yang lainnya, saat membukanya ia melongo mendapati sepatu kecil yang pasti ukurannya cocok untuk Gavin.
"Ini punya Apin!" Gavin mengambil sepatu di kotak atas pangkuan Reynald.
"Terus punya papa?" Gavin menunjuk isi paper bag itu lagi.
Rrynald tersenyum lalu mencubit gemas pipi Gavin. Ia kembali mengambil kotak satunya lagi. Saat dibuka isinya sepatu juga, tapi Reyanald bingung masa ukuran kakinya bisa semungil ini?
"Hehe ini punya aku sayang" ujar Bella mengambil alih kotak sepatu miliknya.
Reynald mencubit gemas pipi Bella lagi. Jadi ada hadiah, ada prank juga? Dua kali ia di prank kaya gini.
"Awas aja ya, kalo yang ketiga bukan sepatu aku. Dua puluh empat jam nanti!" ancam Reynald membuat Bella mengering nakal.
Coba saja kalau Bella lagi tidak kedatangan tamu, mungkin Bella akan bergidik ngeri saat mendapat ancaman seperti itu. Tapikan, Bella lagi berhalangan jadinya ia hanya ingin memancing Reynald sampai frustasi.
Reynald membuka kotak ketiga dan isinya sepatu juga. Sama warna, sama bentuk, sama model dan sama merek. Itu artinya hadiah untuknya ini sepatu kembar untuk keluarga kecilnya.
"Coba pake sayang, takutnya sempit" titah Bella. Reynald membuka tali sepatu itu.
"Gak usah takut sayang. Punya kamu, sempit tapi enak" Bella lantas memukul pipi Reynald dengan sepatu Gavin.
"Apin pake juga!" Gavin menyuruh Bella untuk memakaikan sepatunya.
Reynald berdiri sambil berjalan, mencocokan sepatunya yang pas dikakinya. Gavin juga ikut memperagakan apa yang Reynald lakukan membuat Bella tertawa melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald Bella (After Marriage)
Teen FictionSQUEL COUPLE GOALS ⚠TERDAPAT UNSUR 20++⚠ Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals semasa sekolahnya...