Sudah dua hari rumah ini sepi karena tidak ada teriakan dan ocehan Gavin. Bella sangat merindukan putranya itu. Reynald pergi kerja, sedangkan Bella yang tengah libur semester hanya bisa uring-uringan diatas ranjangnya.
Bella bosan, setiap hari kerjaannya hanya menonton youtube. Ia berharap Gavin cepat pulang dan meramaikan lagi rumahnya. Baru juga dipikirin, videocall masuk dari bunda. Bella langsung menggeser tombol hijau dilayar ponselnya dengan sangat antusias.
"Mama!" pekik Gavin saat wajahnya terlihat dilayar ponsel Bella. Bella terkekeh lalu menyapanya juga.
"Gavin, gimana disana gak nakal kan?" tanya Bella.
Gavin disana tengah bersama Raffa diatas ranjang hotel. Raffa yang memberi tau Gavin untuk menjawab ini dan itu. Rasanya Bella ingin semakin cepat Gavin pulang.
"Engga dong. Ee papa mana?" tanya Gavin dengan mata bulatnya.
"Papa kerja sayang" Gavin menggaruk pipinya yang chubby itu membuat Bella ingin menggigitnya.
"Misi papa?" kening Bella mengerut bingung. Misi apa yang Gavin dan Reynald lakukan saat ini?
"Emang Gavin punya misi apa sih sama papa, mama boleh tau gak?" tanya Bella. Berharap Gavin mau memberi tahunya.
"Kata papa ulusan cowo" kan, Gavin sudah diracuni otaknya oleh Reynald. Sekarang sudah berani main rahasia-rahasiaan.
"Gavin kan anak mama, masa mama gak boleh tau sih? Kasih tau dong, mumpung papa belum pulang"
"Ogitu ya? Apin nak mama dadi kasi tau?" tanya Gavin dengan mata bulatnya. Bella ingin terbahak rasanya karena melihat reaksi Gavin yang menggemaskan.
"Harus dong. Gavin gak mau kan digoreng-goreng sama Allah kalo gak nurut sama mama?" Gavin langsung mengangguk antusias membuat Bella terkekeh.
"Kata papa, Apin nanti punya dede" Bella reflek tepuk jidat. Pantas saja Gavin ngotot untuk ikut dengan Karin, tak tahunya sudah di iming-imingkan adik untuknya.
"Punya dari mana?"
"Eee papa buat" terdengar Raffa yang memarahi Gavin.
"Papa Gavin gak bisa bikin dede. Papa Gavin itu bisanya boong"
"Papa benel. Appa boong"
Bella jadi menontoni ributnya anak kecil. Ternyata lucu sekali, apa lagi Gavin yang terus membela Reynald sedangkan Raffa yang selalu menjatuhkannya.
"Gavin, Raffa gini ya, bikin dede itu belum tentu jadi" Gavin dan Raffa saling memandang. Ia bingung dengan ucapan Bella barusan.
"Emang bikinnya gimana teh?" tanya Raffa membuat Bella menelan salivanya. Sepertinya ia sudah salah bicara.
"Pake terigu, nanti dibentuk jadi dede" Raffa dan Gavin mengangguk percaya. Ya ampun polos sekali mereka berdua, Bella sampai terbahak melihat mereka berdua dilayar ponselnya.
"Nanti kita beli terigu yu, biar ada dede lagi yang main sama kita" ajak Raffa pada Gavin yang diangguki dengan antusias.
Haduh, gawat juga punya bocil yang kepoan kaya gini. Untung aja gak ada Reynald, kalo ada pasti dijelasin ama tuh anak.
"Gavin sama Raffa udah makan belom?" tanya Bella mengalihkan topik pembicaraan.
"Udah" jawabnya kompak.
"Pinter. Terus ini lagi dimana? Ko gak ada bunda?" tanya Bella penasaran.
"Nda pup" Gavin menjawab dan diangguki Raffa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald Bella (After Marriage)
أدب المراهقينSQUEL COUPLE GOALS ⚠TERDAPAT UNSUR 20++⚠ Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals semasa sekolahnya...