RB 2

551K 16.7K 1.4K
                                    

Setelah menempuh perjalanan hampir empat jam lamanya, akhirnya bis yang membawa peserta ospek kini memasuki pekarangan vila.

Bella satu bis dengan Reynald. Untungnya nomor urut kelompok mereka lima dan enam. Dimana Bella dikelompok lima, dan Reynald dikelompok enam.

Satu bis berisikan empat kelompok, yang mana satu kelompok terdiri dari sepuluh orang.

Tempat dudukpun diatur oleh panitia ospek. Satu set bangku hanya boleh diisi dengan sesama jenis kelamin, agar tidak mengundang hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan.

Entah hari ini hari keberuntungan Reynald atau bukan, tapi tadi Reynald duduknya tepat didepan Bella. Senangnya hati Reynald, sampai-sampai rasanya ia ingin menggendong Bella memutari halaman vila yang luas ini.

Mereka semua turun dari bis secara teratur. Reynald turun sambil menggandeng tangan Bella. Sudah kebiasaan untuknya, kalau jalan dimanapun pasti tangannya akan dengan bebasnya meraih tangan Bella.

Para maba mengantri untuk mengambil barang bawaannya masing-masing yang sedang dikeluarkan dari bagasi mobil oleh pak supir.

"Selama disini, jangan pernah bengong. Nanti kesambet!" ujar Reynald menyentil hidung Bella.

"Iya, aku juga tau kali" Bella mengusap hidungnya yang dirasa agak sakit, bekas disentil Reynald.

"Nanti ada Sasa ama Raka disini. Jadi gak usah takut"

"Siapa yang takut? Kamu kali, yang takut aku digodain makanya nyuru Raka sama Sasa kesini, kan?" tanya Bella tepat sasaran.

Ia sangat paham bagaimana sifat suaminya itu.

"Ya, pokoknya aku gak tenang ninggalin kamu disini sama orang lain" Bella hanya memutar bola matanya jengah.

Barang bawaan Bella dan Reynald telah mereka ambil. Dan sekarang mereka tengah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing.

Sebelum mereka masuk kedalam kamarnya masing-masing, mereka berbaris dulu di halaman depan vila.

Disana senior membacakan susunan acara hari ini. Betapa leganya Bella saat mendengar hari ini penutupan ospek, jadi mereka dibebaskan dari kegiatan. Tetapi tetap mengikuti arahan para senior.

Para seniorpun berinisiatif untuk bermain game bersama semua kelompok, sambil mengisi acara sampai malam.

***

"Bella!" panggil seseorang dari belakang tubuh Bella.

Suaranya sangat familir ditelinga Bella. Bella menengok dan mendapati Sasa yang berdiri tak jauh dirinya, dengan Raka disebelahnya.

Bella lantas langsung berlari, begitupun dengan Sasa. Ia berpelukan sambil loncat-loncat kesenangnan. Sudah lama, ia tidak bertemu dengan Sasa dan Risa semenjak statusnya sebagai nyonya Lazuardy.

"Gila, gue kangen banget!" ujar Sasa masih memeluk Bella.

"Gue juga kangen njir! Lo kemana aja sih sama Risa, lupa ya kalo gue masih temen kalian!" Bella melepas pelukan mereka. Ia menatap Sasa dengan wajah cemberutnya

"Mana ada! Selama ini kan lo sibuk. Gue aja ama Risa udah gak ketemu lagi selsai balik dari Bali waktu itu" jelas Bella.

Bella hanya mengangguk. Ia yakin, Sasa dan Risa juga pasti tengah disibukkan dengan acara ospeknya. Yang kebetulan sepulangnya dari Bali waktu Bella menikah disana, selang dua harinya Sasa langsung ospek makanya mereka tidak punya waktu untuk berkumpul lagi.

Reynald Bella (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang