RB 24

295K 10.7K 444
                                    

Kasus Aris dan Padil, lagi-lagi ditangani oleh Raka, Rino dan Risky. Entah harus bagaimana lagi Bella berterimakasih pada mereka bertiga yang selalu ada disaat-saat seperti ini.

Reynald telah diobati di rumah sakit. Luka di keningnya ternyata akibat terbentur meja saat bertarung dengan Aris tadi. Kini mereka semua ada di rumah Reynald dan Bella.

Bella menceritakan awal mula kenapa ia bisa sampai disekap oleh Aris dan Padil, sampai Padil melecehkannya dengan menggunting bajunya sampai setengah. Sasa dan Risa sampai syok mendengarnya. Mereka jadi benci dengan Aris dan Padil itu. Apa mereka gak pernah mikir kalau mereka itu lahir dari rahim cewek? Bagaimana kalau sampai mamanya yang dilecehkan seperti ini? Apa mereka tidak akan sakit hati? Cowok biadap seperti itu harusnya di hukum mati.

"Ternyata dia dapet info dari Langit kalo lo yang hamilin Sella waktu itu" jelas Leo dengan kepalanya yang menopang disisi wajahnya.

"Bangsat! Tuh orang gak kapok-kapok nyet!" kesal Risky. Rino yang duduk bersebelahan dengannya, lantas mentoyor kepalanya kesal.

"Lo ngomong gak usah pake jigong njing!" Rino mengelap kasar wajahnya dengan baju nya. Sedangkan Aldo, Farhan, Reynald, Sasa dan Risa sudah tertawa karenanya.

"Udah intinya sekarang, masalah udah selesai. Polisi udah nahan mereka berdua, selagi mencari bukti pelecehan, penyekapan sama pembunuhan" ujar Farhan sambil memakan keripik cemilan yang disediakan di meja ruang tv.

"Pembunuhan?" tanya Sasa bingung.

"Dia kan niat celakain Reynald bambang! Ya sama aja kaya pembunuhan! Haduh, Ka. Cewek lo kapan pinternya sih?" kesal Risa dengan isi otaknya Sasa. Sedangkan Sasa hanya manggut-manggut mengerti.

"Ganti baju sana! Mandi sekalian" bisik Reynald tepat disamping Bella.

Semenjak kejadian tadi, Bella tidak ingin jauh-jauh dari Reynald. Rasa takutnya masih tertinggal, kalau dirinya ada disamping Reynald rasanya ia aman.

Bella menggelengkan kepalanya pelan. Reynald tahu, Bella sepertinya trauma akan kejadian hari ini. Mengingat ia yang sempat dilecehkan juga oleh Padil. Mengingat itu Reynald jadi ingin membunuhnya.

"Ayo ke kamar sama aku" Reynald bangun dari duduknya dan mengajak Bella untuk ikut bersamanya.

Mereka pamit untuk membersihkan diri terlebih dahulu karena kondisi mereka berdua yang sama berantakannya. Teman-temannya pun, hanya mengiyakan. Lagipula, sudah dari awal pas sampai dirumah Risa menyuruh Bella untuk mandi tapi Bella tolak dengan alasan nanti saja.

Saat sampai didalam kamarnya, Bella langsung memeluk tubuh Reynald erat sekali. Sampai Reynald hanya mampu membalas pelukannya.

"Maaf sayang, semuanya gara-gara aku kamu sampe kek gini" ujar Reynald sambil sesekali mengecup puncak kepala Bella.

"Kamu gak salah. Dianya aja yang bego" balas Bella. Reynald sangat menyesali kejadian hari ini. Andai saja ia tidak telat semenit pun untuk menjemput Bella, mungkin saat ini Bella masih aman bersamanya.

"Kamu trauma sama kelakuan Padil ke kamu?" tanya Reynald hati-hati. Tangannya menyentuh sisi wajah Bella untuk menatap matanya.

"Sedikit. Tapi besok-besok kayanya udah engga" balas Bella. Reynald menghela napas kasar, lalu memeluk Bella lagi. Kalau dua hari kedepan Bella masih trauma, Reynald akan membawanya ke dokter.

"Dia tadi gak ngelakuin lebih kan ke kamu?" tanya Reynald memastikan. Bella hanya menggeleng di dada Reynald.

"Yang bener! Jangan ditutupin kalo emang beneran diapa-apain" desak Reynald.

Bella mendorong dada Reynald pelan, matanya menyipit memandang Reynald dengan tatapan kesalnya.

"Kamu maunya aku diapa-apain sama dia?" tanya Bella kesal. Reynald langsung menggeleng. Ya kali ia rela Bellanya disentuh cowok lain.

Reynald Bella (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang