Sudah satu minggu berlalu.
Hyun Jin berusaha tak mengingat kejadian hari itu dan jika bisa ia ingin menghilangkan sebagian ingatan-nya tentang hari itu.
Park Jae In.
Wanita itu juga sangat marah bahkan sangat murka.
Untuk sementara waktu, Hyun Jin tak ingin menemui semua orang yang berkaitan dengan Jae In termasuk Jae In sendiri dan pria itu. Ia benci pada kenyataan, Hyun Jin berpikir jika kehidupan yang ia miliki sekarang akan membawanya pada suatu kebahagiaan tanpa harus kembali merasakan perasaan kotor pada dirinya yang dulu. Hari itu adalah hari yang ingin ia hapus dari nafas hidupnya jika bisa, Hyun Jin tak menyukai perasaan seperti ini. Ia benar-benar merasa kembali menjadi seorang jalang karena satu sentuhan dari pria yang bukan suaminya.
Hyun Jin bersumpah akan mengubur cerita satu hari itu pada jurang yang paling dalam sampai tak ada seorang pun yang bisa menemukannya kembali.
Sekarang hidupnya adalah Kyuhyun.
Dan Kyuhyun adalah suaminya.
Kenyataan itu saja yang ingin selalu ia ingat. Bukan kenyataan di satu hari yang membuatnya sangat marah.
.
.
"Hyun Jin-ah. Tadi pagi, Jae In menelepon dan mengatakan—".
"Bibi, Kau sudah menyiapkan apa yang ku minta?".
"Yee?".
"Dua hari lagi, Kyuhyun oppa akan pulang dan aku mau semuanya sudah ada".
Bibi Jung mengangguk pelan. Sesungguhnya ia ingin bertanya tentang perubahan sikap Hyun Jin semenjak hari itu namun Hyun Jin seperti menutup semua akses dengan sangat rapat. Termasuk soal Park Jae In, Istri tuan muda-nya itu hanya berkata di suatu sore dengan raut wajah yang sangat datar jika ia melarang siapapun untuk membiarkan Park Jae In masuk ke dalam rumah ini atau jika wanita itu menelepon, Katakan saja jika Hyun Jin tak ada atau apapun itu.
Bibi Jung merasa aneh terlebih ketika mengingat bagaimana kedekatan yang terjalin antara Hyun Jin dan Jae In. Masalah serius apa yang terjadi antara Hyun Jin dan Jae In sehingga membuat Hyun Jin menjadi sangat dingin seperti ini, Bibi Jung ingin mengetahuinya namun setiap kali ia ingin mencari tahu maka saat itu juga Hyun Jin akan berubah menjadi lebih tak bersahabat.
Ah, Benar.
Bibi Jung mengingat jika kemarin ada satu orang pria yang juga menelepon dan mengatakan dirinya adalah adik sepupu dari Jae In, Pria itu entah untuk alasan apa memohon padanya agar bisa berbicara dengan Hyun Jin.
Saat itu dengan sedikit berlari, Bibi Jung menghampiri Hyun Jin yang sedang duduk menyendiri di taman belakang lalu mengatakan jika seorang pria yang bernama Park Soo Ha menelepon dan ingin bicara padanya. Namun reaksi yang ditunjukkan Hyun Jin benar-benar tak terduga, Gadis itu terlihat sangat marah dan siap menghancurkan apa saja yang ada di dekatnya. Bibi Jung mengingat dengan jelas bagaimana raut marah Hyun Jin sembari berkata jika tak ingin menerima telepon dari pria itu. Hyun Jin juga mengatakan jika jangan pernah lagi menerima telepon atau apapun itu yang menyangkut nama pria itu.
"Bibi". Hyun Jin menggerakkan sebelah tangannya ke hadapan wajah bibi Jung yang terlihat mematung, "Bibi, Kau mendengarku? Bibi—".
"Ah, Ye".
Hyun Jin tersenyum sebentar lalu menggeleng, "Apa kau sudah membuat makanan untuk malam ini?".
"Ye?".
Hyun Jin mengerucutkan bibirnya lalu menyentuh perutnya sembari berucap, "Akhir-akhir ini nafsu makan-ku semakin meggila". Hyun Jin menggeleng, "Dan sekarang aku lapar bibi. Kau punya sesuatu yang bisa dimakan?".
KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding (Mr.Arrogant Sequel, END)
RomanceJangan pernah memutuskan untuk masuk ke dalam kehidupan pernikahan jika kau tak memiliki hati yang sepenuhnya untuk menerima segala hal. Kim Hyun Jin mengerti akan hal itu. Ia menyerahkan keseluruhan hidupnya pada pria yang telah resmi menjadi suami...