Sudah dua hari berlalu namun Hyun Jin belum juga sadar, Gadis itu sepertinya sangat menikmati tidur panjangnya. Hyun Jin seperti sedang tertidur dengan sangat lelap tanpa perlu memikirkan hal yang memberatkannya lagi. Dua hari yang lalu adalah saat yang sangat mengerikan bagi Kyuhyun, Hyun Jin tak sadarkan diri sejak saat itu. Dokter bahkan mengatakan jika tali yang menekan perut Hyun Jin dibiarkan terlalu lama dan itu mengakibatkan bayi dalam perut Hyun Jin menjadi sangat lemah. Tak berhenti sampai disitu, Kyuhyun juga harus menerima kenyataan yang menyatakan jika tubuh Hyun Jin tak dapat menahan rasa sakit lagi, Gadis itu sudah cukup berusaha untuk memaksa tubuhnya sendiri dan itu berdampak cukup buruk pada salah satu organ Hyun Jin.
Kyuhyun tentu saja frustasi, Ia seperti di hadapkan pada suatu pilihan yang paling buruk yang pernah terjadi dalam hidupnya. Ia terus berdoa agar Hyun Jin diberikan kekuatan dan gadis itu bisa melalui masa-masa seperti ini dan seperti semesta begitu baik padanya, Kemarin dokter mengatakan padanya jika kondisi tubuh Hyun Jin jauh lebih baik sekarang, Kondisi calon bayi mereka di dalam perut Hyun Jin juga perlahan mulai kembali normal. Semuanya mulai membaik, Hanya saja dokter tak dapat memastikan kapan Hyun Jin akan bangun.
Apa yang dilalui gadis itu terlalu berat untuk tubuh seorang wanita hamil dan beruntung Hyun Jin bisa melewati masa-masa kritis-nya dengan baik.
"Berhenti memandangi istrimu seperti itu".
Kyuhyun menoleh pada Ahra yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat inap Hyun Jin, Kakaknya itu duduk diatas sofa dengan masih menatapnya sembari berkata, "Hari ini jadwalmu mengganti perban di perutmu". Kyuhyun menyentuh luka di perutnya, "Dan kenapa kau keras kepala sekali? Dokter sudah mengatakan kau belum boleh banyak bergerak, Kau juga butuh istirahat".
Kyuhyun tersenyum sebentar lalu kembali menatap wajah damai Hyun Jin, "Aku tak mungkin bisa hanya diam di dalam kamar sementara istriku masih terbaring lemah seperti ini dan kau tak perlu berlebihan dengan menangis lagi noona, Lukaku sudah membaik dan aku juga sudah mengganti perban-nya tadi".
Ahra berdiri menghampiri Kyuhyun lalu memukul pelan pundak adiknya, "Yahhh noona".
"Kupikir kau sudah membaik untuk dipukul seperti itu".
Dua hari yang lalu saat Hyun Jin sedang diperiksa secara keseluruhan, Ahra terus menangis menyuruh Kyuhyun untuk mengobati lukanya. Adiknya itu terus berdiri di depan ruang gawat darurat menunggu kepastian Hyun Jin dengan darah yang tak berhenti mengucur dari sebelah perutnya, Ia harus menggunakan segala cara sampai akhirnya Kyuhyun mau untuk mengobati lukanya, "Dan aku tidak menangisi-mu".
Kyuhyun menggeleng tersenyum menatap kakaknya, Ahra lalu menatap Hyun Jin dan mengusap kepala gadis itu pelan sembari berucap, "Lelap sekali tidurnya".
Menghela nafasnya sebentar, Kyuhyun berkata, "Setidaknya aku tahu dia sudah jauh lebih membaik saat ini, Itu sudah cukup untukku".
"Ye, Setidaknya kau tak perlu lagi menarik baju dokter dan meneriaki dokter itu untuk menyelamatkan istrimu".
Kyuhyun tertawa sembari mengusap sebelah tangan Hyun Jin yang bebas, "Kau akan mengerti arti dari apa yang kulakukan itu noona setelah kau nanti menikah. Melihat orang yang sangat kau cintai lebih dari apapun sedang terbaring tak berdaya adalah hal yang sangat menyakitkan".
Ahra memicing sebentar kemudian kembali tersenyum dan berkata, "Bibi Jung mengatakan padaku dia sudah mengatakan semuanya padamu".
Kyuhyun menghela nafasnya panjang lalu mengangguk.
Yah, Bibi Jung mengatakan alasan mengapa Hyun Jin menemui Minah hingga berakhir seperti ini. Bibi Jung juga mengatakan jika sebelumnya Hyun Jin sudah pergi untuk menemui Park Soo Ha. Gadis ini melakukan itu semua untuk mencegah dua orang itu kembali mengusik hidupnya. Kyuhyun sangat marah, Amarah-nya semakin bertambah mendengar penuturan bibi Jung yang juga dibenarkan ahjussi Kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding (Mr.Arrogant Sequel, END)
RomanceJangan pernah memutuskan untuk masuk ke dalam kehidupan pernikahan jika kau tak memiliki hati yang sepenuhnya untuk menerima segala hal. Kim Hyun Jin mengerti akan hal itu. Ia menyerahkan keseluruhan hidupnya pada pria yang telah resmi menjadi suami...