9

2.3K 130 3
                                    

Pagi ini adalah pagi pertama Hyun Jin terbangun dengan perasaan senang karena Kyuhyun yang kembali berada di sampingnya untuk mendekap tubuhnya setelah satu bulan pria gila itu harus bekerja di luar kota. Seperti pagi-pagi sebelumnya, Hyun Jin akan sengaja untuk bangun terlebih dahulu untuk menyiapkan keperluan Kyuhyun. Mulai dari memilih setelan baju apa yang akan pria gila itu kenakan untuk ke kantor dan sarapan apa yang akan ia buat.

Kyuhyun masih membersihkan tubuhnya.

Dan sudah hampir lebih sepuluh menit ia berkutat di pantry hanya untuk memandangi satu cup ramyeon kesukaannya. Makanan untuk Kyuhyun telah selesai ia persiapkan dan ketika ingin mengambil gelas di dalam lemari, Hyun Jin melihat makanan kesukaannya itu dan tiba-tiba saja keinginannya untuk memakan ramyeon di pagi hari memuncak begitu saja.

"Tapi Cho Kyuhyun tak akan menyukai gagasan untuk memakanmu di pagi hari". Hyun Jin menyimpan kedua tangannya keatas pinggang sembari menatap cup ramyeon dengan menggeleng pelan.

"Setelah ini aku akan mencari cara untuk menutup perusahaan pembuat makanan instant itu". Hyun Jin sedikit tersentak mendapati Kyuhyun yang sudah berdiri di belakangnya dengan kedua tangan yang pria gila itu selipkan di peurtnya.

Hyun Jin tersenyum menatap tangan Kyuhyun yang berada diatas perutnya lalu bertanya, "Kenapa begitu?".

"Agar istriku tak mempunyai niat untuk memakan makanan tak sehat itu di pagi hari".

"Yahhh. Jangan berkata begitu". Menolehkan kepalanya sedikit untuk menatap wajah Kyuhyun yang berada di sekitar lehernya, Hyun Jin melanjutkan, "Kau tidak akan pernah tahu bagaimana nikmatnya memakan mereka di pagi hari".

"Seperti kau sering saja melakukannya".

Hyun Jin mengangguk pasti, "Hmmm. Dulu aku memang sering melakukannya".

"Setiap pagi?".

"Hmmmm. Tidak juga tapi dalam tujuh hari di satu minggu aku melakukannya sekitar lima kali terlebih ketika aku sedang sangat lapar".

Mengeratkan pelukannya, "Itu sama saja kau melakukannya setiap pagi". Kyuhyun menggeleng sembari sedikit menekan perut Hyun Jin lalu berkata, "Jangan mengonsumsi-nya lagi mulai sekarang. Aku secara resmi melarangmu".

Hyun Jin tertawa mendengar bagaimana suara Kyuhyun yang terlalu dekat dari vital pendengarannya terdengar sangat serius dan lucu di waktu yang sama, "Ehmm Aku serius".

"Ye-ye. Aku mengerti tapi aku tidak bisa berjanji".

Melongggarkan pelukannya, Kyuhyun membalik tubuh Hyun Jin agar gadis itu menatapnya, "Tidak bisa?". Hyun Jin tersenyum lalu bersandar pada meja pantry sembari menatap Kyuhyun lalu berkata, "Bukankah kita harus bicara?".

Kyuhyun tak mengantisipasi perubahan pembicaraan Hyun Jin, Ia tahu ia harus menyelesaikan masalah kemarin secepatnya jika tak ingin semakin berlarut, Hanya saja jiwa-nya sebagai seorang pria normal dan sebagai seorang suami belum bisa menerima kenyataan jika istrinya menemui pria lain di hotel dengan jenis alasan apapun itu. Ia percaya pada Hyun Jin, Hanya saja jika bisa Kyuhyun tak ingin lagi membahas masalah itu terlebih jika harus mengingat nama pria brengsek sialan itu.

"Oppa—".

"Hyun Jin-ah, Aku harus pergi sekarang. Bagaimana kalau kita membicarakannya lagi saat aku pulang hmm?".

Hyun Jin merubah wajahnya menjadi sedikit kesal lalu melirik pada dasi di leher suaminya yang bahkan belum sempurna terpasang, "Lalu saat kau pulang nanti, Kau akan mengatakan lelah dan menunggu besok dan seterusnya begitu. Kau yang pernah mengatakan padaku oppa jika tak ingin membiarkan segala jenis masalah apapun membayangi kehidupan kita lalu sekarang apa? Kau menghindar? Atau kau berusaha untuk menjauhiku, Begitu?".

After Wedding (Mr.Arrogant Sequel, END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang