"Unnie, Kau benar-benar tak bisa membantuku?".
Ahra menelan potongan roti cokelatnya sembari mengangkat sebelah tangannya ke udara, "Jika kau saja tak bisa membujuk anak nakal-maksudku suamimu itu, Bagaimana denganku? Kau pikir dia akan menurutiku?".
Hyun Jin menghela nafas panjang lalu bersandar pada kursi meja makan, "Tapi aku ingin segera pulang ke rumah".
"Ini juga rumah, Hyun Jin-ah. Ini rumahmu juga, Kau tak nyaman tinggal disini?".
Hyun Jin menggeleng pelan lalu kembali berkata, "Aku merindukan rumah kami".
"Kyuhyun tak suka menempatkanmu dalam bahaya. Anak itu belum memberi izin untuk kembali ke rumah kalian itu artinya disana belum benar-benar aman".
Hyun Jin mengangguk sembari berkata, "Aku tahu".
"Bersabarlah sedikit lagi, Semuanya akan berlalu dan kalian bisa kembali ke rumah yang kau rindukan itu. Lagi pula semua yang kau inginkan ada disini tak perlu membebani otakmu dengan memikirkan rumah, Nikmati saja waktumu disini".
"Semua yang kuinginkan ada disini?".
"Hmm. Kau tak bisa berada jauh dari adikku, Bukankah terus bersamanya jauh lebih penting daripada kembali ke rumah kalian?".
Hyun Jin memicing melihat senyum Ahra yang mengembang, "Ye, Aku tak bisa berada jauh darinya. Bukankah adikmu sungguh egois unnie? Dia membuatku sangat bergantung padanya".
Ahra tersenyum lebar sembari meneguk susu panas-nya, "Sudah kukatakan padamu, Kau tak akan bisa lepas lagi jika sudah masuk ke dalam keluarga kami. Sekali kau memberi hatimu pada anggota keluarga kami maka akan sulit untuk lepas".
"Apa sebaiknya aku mencari cara untuk lepas dari adikmu?".
Ahra menggeleng sebentar lalu berkata membuat dirinya serius, "Kau tak akan pernah bisa mendapat satu cara pun untuk terlepas. Nikmati saja hmm?".
Hyun Jin tersenyum lebar lalu mengangguk.
"Jangan meracuni otak istriku noona".
Hyun Jin membawa pandangannya pada Kyuhyun yang baru saja datang, Pria gila itu tersenyum padanya lalu mengecup keningnya sebentar. Kondisi Kyuhyun semakin membaik, Pria gila itu tak lagi terlalu merasakan sakit pada perutnya yang terluka. Wajah suaminya yang semula terlihat pucat pun perlahan mulai kembali cerah.
"Ouwh, Apakah kalian setiap hari seperti ini? Aku sampai merinding melihatnya".
"Untuk itu kukatakan noona carilah pria yang mau menjadi suamimu dan rasakan kehidupan manis seperti yang kami rasakan".
"Aku tidak semenyedihkan itu, Cho Kyuhyun".
Kyuhyun tersenyum sebentar lalu kembali membawa pandangannya pada Hyun Jin, "Bagaimana dengan pagi ini? Apa kau kembali merasakan mual?".
Hyun Jin menggeleng sembari tersenyum, "Aku baik-baik saja oppa".
Kyuhyun mengangguk mengerti.
"Ya-ya-ya. Jangan lupakan masih ada aku disini, Astaga".
Hyun Jin melebarkan senyumnya dengan berkata, "Kau benar tak ingin membantuku unnie?".
Kyuhyun mengernyit.
"Bukan tak ingin tapi tak akan ada gunanya".
"Kau meminta bantuan apa padanya? Katakan saja padaku sayang". Lanjut Kyuhyun.
Hyun Jin memberenggut dengan berkata, "Kau tak akan mengizinkan".
"Ye?".
Kyuhyun ingin kembali bertanya ketika kakaknya bersuara, "Wajahmu tak perlu berubah cemas seperti itu. Istrimu tak meminta hal aneh padaku, Dia hanya meminta bantuan padaku untuk berbicara padamu mengenai keinginannya untuk segera pindah kembali ke rumah kalian".
KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding (Mr.Arrogant Sequel, END)
RomanceJangan pernah memutuskan untuk masuk ke dalam kehidupan pernikahan jika kau tak memiliki hati yang sepenuhnya untuk menerima segala hal. Kim Hyun Jin mengerti akan hal itu. Ia menyerahkan keseluruhan hidupnya pada pria yang telah resmi menjadi suami...