Hyun Jin merasa sebentar lagi nafasnya benar-benar akan terputus, Pasokan oksigen-nya semakin menipis sementara kaki dan tangannya semakin terasa sakit dan denyutan rasa ngilu pada perutnya semakin menyiksa. Setelah pembicaraannya bersama Soo Ha tadi, Pria itu pergi entah kemana. Di dalam ruangan yang berdebu dan gelap ini hanya ada dirinya sementara wanita sialan itu belum kembali lagi.
Hyun Jin memejamkan mata ketika ikatan tali yang berada di perutnya semakin mengencang, Ini sangat sakit bahkan jauh lebih sakit dari cara Minah pertama kali merenggut nyawa calon bayinya. Lalu tiba-tiba sebuah cahaya masuk dalam indra penglihatannya, Itu Go Minah.
Sedang berjalan kearahnya dengan senyuman yang sialan membuat perutnya semakin terasa perih.
"Bagaimana? Kau ingin menyerah sekarang?".
Sesungguhnya, Minah sedikit tak percaya melihat reaksi yang ditimbulkan tubuh Hyun Jin. Ia tahu jika tali itu terisi oleh aliran listrik bertegangan tinggi tapi seharusnya reaksi yang ditunjukkan Hyun Jin tak perlu berlebihan seperti ini. Gadis itu terlihat sangat kesakitan khusus-nya pada bagian perut, Seharusnya Hyun Jin memang merasakan sakit tapi tidak berlebihan seperti yang ditunjukkan gadis itu sekarang.
Hyun Jin terus berkeringat dan semakin memucat.
Minah tahu seharusnya dia bahagia melihat ini tapi sebagian hatinya merasakan hal yang aneh.
Tapi apa?
Minah tersentak dari lamunan-nya ketika Hyun Jin berucap, "Su-sudah kukatakan untuk jangan berani bermimpi seperti itu".
Menaikkan sebelah alisnya, Minah mendudukkan dirinya di hadapan Hyun Jin yang menatapnya penuh kebencian lalu menekan sebuah remote control yang berada dalam genggaman-nya sembari tersenyum puas ketika Hyun Jin berteriak kesakitan.
"Minah-ssi, Apa yang kau lakukan ahhhhh saki-t. Henthiiikan tolong".
Hyun Jin mengigit bibirnya ketika tekanan pada bagian perutnya dirasa semakin mengetat, "Lalu katakan kau akan menerima tawaranku tadi maka aku akan berhenti menyakiti tubuhmu".
"Tidak akan pern-ahhhh Minah-ssi sakit kumohon jangan perutku".
Go Minah mengernyit dan menghentikan jarinya bermain dengan remote control yang terhubung pada tali yang mengikat Hyun Jin lalu berkata, "Kenapa aku harus berhenti? Kenapa aku harus menurutimu?".
Hyun Jin merasa tak dapat lagi mendebat perkataan Minah ketika perlahan semuanya menjadi gelap. Hal yang terakhir dapat ia dengar hanya suara kepanikan Soo Ha yang mengatakan, "Kau bilang baru akan memulai rencanamu besok pagi lalu kenapa pria brengsek itu sudah terlihat di ujung jalan?".
"Apa? Maksudmu Cho Kyuhyun datang? Bagaimana bisa...".
Kedua matanya semakin berat, Nafasnya semakin tercekat, Semuanya benar-benar berubah menjadi gelap. Namun Hyun Jin berharap jika apa yang ia dengar barusan adalah kebenaran.
Pria gila itu datang, Suaminya datang.
Setidaknya Kyuhyun harus menyelamatkan bayinya.
.
.
"Tersambung".
Kyuhyun menepikan mobil yang ia kemudikan lalu memandang ahjussi Kim serius, "Halo? Yahhh kenapa kau mematikan ponselmu tadi?".
Kyuhyun menunggu dalam kecemasan yang terlalu, Ia tak dapat lagi menutupi perasaannya yang kacau. Belum mengetahui keadaan Hyun Jin sekarang membuatnya merasa semakin frustasi. Wanita sialan itu bisa berbuat apapun pada istrinya dan Kyuhyun tak dapat membayangkan apa saja yang sudah dilakukan wanita sialan itu pada tubuh istrinya bersama para pria-pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding (Mr.Arrogant Sequel, END)
RomanceJangan pernah memutuskan untuk masuk ke dalam kehidupan pernikahan jika kau tak memiliki hati yang sepenuhnya untuk menerima segala hal. Kim Hyun Jin mengerti akan hal itu. Ia menyerahkan keseluruhan hidupnya pada pria yang telah resmi menjadi suami...