"Okh, Kyuhyun-ah".
Kyuhyun segera mengangkat satu jarinya ke hadapan bibir sembari menatap wajah kakaknya yang senang, "Kau sudah sadar? Astaga".
Kyuhyun menatap wajah damai Hyun Jin yang masih terlelap di sampingnya lalu kembali menatap kakaknya dengan berkata, "Reaksimu berlebihan sekali noona. Istriku masih tidur".
Ahra membuka mulut sempurna lalu berkata, "Yak, Itu yang pertama kau katakan pada kakakmu yang hampir gila memikirkan kondisimu kemarin?".
Kyuhyun tersenyum sembari memberi kecupan-kecupan kecil diatas kepala Hyun Jin, "Kau khawatir noona padaku?".
"Sialan kau, Tentu saja. Sejelek apapun dirimu, Kau tetap adikku".
Kyuhyun melebarkan senyumnya dengan berkata, "Tetap saja kau mengatakan aku jelek. Tahu begitu aku tak akan bangun".
Ahra menatap Kyuhyun lekat dengan berkata cukup serius, "Aku tak yakin tapi mungkin aku akan tetap bertahan tapi bagaimana dengan gadis ini?".
"Ng?".
"Dia tak pernah melewatkan satu hari pun untuk menangis melihat kondisimu bahkan ia harus ikut terbaring lemah karena tak berhenti memikirkanmu juga karena kondisi tubuhnya yang menurun, Dia tak berhenti menyalahkan dirinya sendiri ketika mengetahui semuanya".
"Mengetahui semuanya? Noona, Apa maks—".
Kyuhyun menghentikan kalimatnya ketika merasakan pergerakan Hyun Jin, Gadis itu dengan perlahan membuka matanya dan menatapnya tanpa ekspresi.
Detik kedua seolah baru terbangun dari sadarnya, Hyun Jin mengedipkan mata berulang lalu berkata pelan, "Oppa".
Kyuhyun tersenyum manis lalu mengusap sebelah bahu Hyun Jin lembut dengan mengangguk, "Sayang".
"Kau sudah bangun oppa".
Itu bukan pertanyaan, Hyun Jin mengucapkannya dengan perasaan haru.
Kesadarannya belum terkumpul dengan baik tapi tanpa sadar satu bulir air matanya telah menetes, Kyuhyun menyadari itu, Ia menghapus bulir air mata istrinya sembari berkata, "Maafkan aku karena membuatmu menunggu terlalu lama hmm".
Hyun Jin kembali meneteskan air matanya dalam dekapan hangat Kyuhyun.
Semuanya sudah terlewati.
Sekarang semuanya akan baik-baik saja bukan?
"Op-oppa".
"Hmm?".
Hyun Jin menutup sebelah matanya lalu meremas kuat ujung baju pasien Kyuhyun dengan berkata, "Aku, Aku benci padamu".
Kyuhyun mengangguk sembari mengusap punggung Hyun Jin lembut, "Maafkan aku, Maafkan aku membiarkanmu sendiri terlalu lama".
Ahra menghela nafasnya panjang melihat tangis Hyun Jin yang pecah dalam dekapan Kyuhyun. Gadis itu pasti merasakan perasaan lega dan kesal dalam waktu yang sama, Hyun Jin merindukan dekapan hangat suaminya tapi gadis itu juga membenci keadaan yang ada yang membuat semuanya seperti ini.
"Suatu keajaiban aku bisa melihatmu seperti ini, Kau sama sekali tidak terlihat seperti seorang pasien yang baru saja tak sadarkan diri selama hampir satu minggu".
Kyuhyun menatap kakaknya sembari masih mengusap punggung istrinya pelan, Ahra melanjutkan, "Kau benar-benar menerima keajaiban itu, Cho Kyuhyun".
Hyun Jin menenangkan dirinya sendiri dengan mengatur nafasnya yang memburu lalu bergerak untuk mendudukkan dirinya di sampingnya Kyuhyun, Pria gila itu menatapnya lekat. Benar kata Ahra, Cho Kyuhyun tak terlihat seperti seseorang yang baru saja berhasil melewati masa-masa krisis. Dia benar-benar terlihat pulih dengan begitu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding (Mr.Arrogant Sequel, END)
RomanceJangan pernah memutuskan untuk masuk ke dalam kehidupan pernikahan jika kau tak memiliki hati yang sepenuhnya untuk menerima segala hal. Kim Hyun Jin mengerti akan hal itu. Ia menyerahkan keseluruhan hidupnya pada pria yang telah resmi menjadi suami...