PLEASE VOTE AND COMMENT
Ketika matahari masih malu-malu untuk menampakkan dirinya, Sakura sudah bangun. Tolong diingat, setelah sekian lama akhirnya Sakura bisa bangun sepagi ini. Padahal biasanya ia bangun ketika matahari sudah terik.
Bukan tanpa alasan ia bangun sepagi ini. Sebagai rasa terima kasih karena Pam Wira sudah menolongnya dari amukan sang Papa, Sakura ingin membuatkan roti spesial untuknya.
Pada jam begini Papa dan Mama biasanya sudah bangun. Mereka harus membuat roti untuk dijual hari ini. "Morninggggg..." Sapa Sakura.
"Tumben kakak udah bangun." Ujar sang Mama.
"Kakak mau bantuin boleh?" Tanya Sakura.
"Bolehlah." Angguk sang Mama.
Sedari kecil Sakura sudah terbiasa membuat roti. Walaupun resep rahasia kelezatan rotinya belum pernah dibeberkan sang Papa, tapi setidaknya ia bisa membantu, seperti mencetak bentuk roti yang cantik. Nah, karena roti yang akan dia buat adalah roti 'spesial', maka sengaja ia buat dengan bentuk spesial juga.
"Ada udang dibalik batu nih, Ma." Ujar Papa tiba-tiba.
"Kenapa Pa?" Dahi Mama berkerut.
"Katanya mau bantu, eh padahal sengaja ia buat untuk calon suami." Goda Papa. Sukses membuat Sakura jadi malu sendiri. "Apaan sih Pa." Ucapnya malu-malu.
"Eh, bentuknya bagus loh." Puji Mama.
"Buat Wira yah?" Sakura mengangguk saat Papa bertanya.
"Wira pasti suka." Ucapan Mama membuat Sakura merasa senang. Semoga saja Pak Wira suka.
***
Wira merasa pesimis jika Sakura akan bangun lebih awal hari ini. Kemarin saja ia bangun saat siang. Tapi berhubung Eyang Utinua sangat ingin bertemu dengan Sakura, Wira tetap pergi menjemput Sakura.
"Morning, Pak." Sapa Sakura begitu Wira turun dari mobilnya. Hari ini ia sengaja meminjam mobil Pamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahin Dosen
RomantikSakura Bramanta tidak pernah menyangka dirinya akan dijodohkan dengan dosennya sendiri, Wiradharma Wijaksana, atau yang lebih sering dipanggil Pak Wira. Sejak awal Sakura selalu menduga jika dosennya ini seorang gay. Terus Sakura harus nikah sama ga...