45 [end]

48.1K 1.5K 84
                                    

PLEASE VOTE AND COMMENT

Pagi itu, sepulang jogging, gue langsung masuk kekamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu, sepulang jogging, gue langsung masuk kekamar mandi. Alangkah terkejutnya gue saat melihat ada bercak cokelat di underwear. Buru-buru gue memberitahukannya kepada Mas Wira. "Mas, ada bercak cokelat di daleman aku."

Mas Wira tampak sedikit terkejut. Menurut perkiraan dokter, gue akan melahirkan di minggu depan. Tapi melihat sudah ada tanda-tanda melahirkan, sepertinya waktu melahirkan gue udah mendekat. Oleh sebab itu, Mas Wira menyuruh gue mandi. Dia pun demikian. Kami mandi di kamar mandi yang berbeda.

Dalam perjalanan ke rumah sakit gue sempat mencuri-curi pandang kearah Mas Wira. Wajahnya nampak menegang. Gue yang akan melahirkan tapi dia yang tegang.

Sesampainya dirumah sakit, dokter langsung memeriksa kondisi gue. "Ini baru masuk pembukaan 2 ya Ibu Sakura." Ucapnya dengan ramah. "Dari pembukaan 2 ke pembukaan 3 membutuhkan waktu sekitar 1 atau 2 hari lagi. Jadi Ibu dan Bapak bisa kembali lagi kesini dalam tenggat waktu tersebut. Akan tetapi jika sudah merasakan adanya kontraksi yang teratur selama 3 sampai 5 menit dalam kurun waktu tertentu, selain itu jika ketubannya sudah pecah, maka Ibu dan Bapak bisa langsung segera kesini." Jelas Dokter Alena.

Gue dan Mas Wira sama mengangguk paham. Kami pun memutuskan untuk langsung pulang. Gak lupa gue juga menghubungi Mama untuk datang kesini sebelum gue melahirkan. Gue ingin Mama ada saat gue melahirkan nanti.

Kata Mama, hari ini dia gak bisa datang, karena ada pesanan roti yang cukup banyak hari ini. Beberapa karyawan toko roti kami ada yang sakit, otomatis kinerja toko sedang menurun. Diperhadapkan dengan pesanan yang banyak, otomatis Mama harus turun tangan. Tapi, tenang aja, besok subuh Mama udah terbang dari Surabaya ke sini, kok.

Mas Wira juga udah kasih tahu Ayah. Beberapa saudara Mas Wira juga udah tahu. Sehingga mereka jadi lebih siaga. Kalau udah ada tanda-tanda melahirkan mereka bakalan langsung bergerak.

***

Gue lagi duduk sambil asyik main ponsel. Lagi main game cacing, butuh konsentrasi biar makin cepet gede cacingnya. Tiba-tiba gue merasakan kontraksi. Perutnya kayak diaduk-aduk. Otomatis gue langsung memanggil Mas Wira. Si suami lagi di kamar mandi. Dia langsung keluar dong. Mas Wira buru-buru ngambil baju buat dipakai. Astaga, gue baru sadar kalau suami gue baru habis mandi. Mana gak sempat sisiran. Padahal rambutnya kan udah panjang. Disaat-saat seperti ini dia kok bisa kelihatan seksi sih?!

"Mas... perut aku sakittttt..." Kata gue dengan mata berkaca-kaca. Bentar lagi. Bentar lagi gue bakalan ketemu Wiju.

"Kalau kontraksinya masih berlanjut seperti dibilang dokter, maka kita akan ke rumah sakit. Tapi kalau enggak, berarti itu kontraksi palsu." Jelas Mas Wira sambil mengusap-usap perut gue. Dia mencoba meredakan rasa sakitnya. Gak lama kemudian kontraksinya berhenti. Seperti dugaan Mas Wira, yang tadi itu kontraksi palsu.

Dinikahin DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang