PLEASE VOTE AND COMMENT
.
.
.
Kalian kelahiran tahun berapa sih?Hubungan Sakura dan Wira perlahan-lahan mulai semakin baik. Meskipun Sakura masih ragu apakah hatinya sudah sepenuhnya jatuh kepada Wira atau belum? Saat ini ia masih mecari jawaban dari pertanyaan itu.
Sakura dan Wira bangun lebih siang hari ini. Selain karena ini adalah akhir pekan, semalam mereka juga melakukan sesi intim untuk kesekian kalinya. Dulu saja Sakura bersikeras jika Wira adalah gay, sekarang ia malah kelenjotan digagahi Wira. Dasar!
Siang itu, Sakura bangun lebih dahulu. Gerah juga kalau diatas kasur lama-lama. Jadi, ia memutuskan untuk mandi. Sedangkan Wira masih terlelap. Tubuh atasnya tak berbalut apa-apa. Tak tahu dengan bagian bawahnya. Sakura tak mau mengecek. Takut khilaf.
Perutnya langsung merontak minta diisi setelah mandi. Sehingga, Sakura buru-buru keluar dan menyiapkan makanan. Ketika membuka kulkas, ia tak menemukan bahan makanan untuk dimasak. Seharusnya semalam mereka ke supermarket untuk berbelanja, namun karena mereka sama-sama harus menuntaskan gairah masing-masing, maka kegiatan berbelanja terpaksa harus ditunda.
Setelah dipikir-pikir, Sakura memutuskan untuk memasak nasi goreng. Maka dari itu, dengan gerakan cepat ia langsung memasak. Perutnya sudah sangat kelaparan.
Saat asyik memasak, Sakura merasakan pinggangnya dipeluk dari belakang. "Good morning." Siapa lagi pelakunya kalau bukan Mas Wira.
"Udah siang lho Mas. Udah mau jam 12 tuh." Sakura meralat, membuat Wira terkekeh.
"Mas!" Sakura tersentak saat tangan Wira dengan nakalnya itu mengganggu Sakura yang sedang masak.
"Hahaha..." Mana dia cuman ketawa lagi.
"Mandi Mas." Suruhnya. Daripada Wira semakin berulah.
"Iya iya.."
***
"Mas, kita pergi yuk." Ajak Sakura yang sudah mengganti pakaiannya.
"Mau kemana?"
"Belanja. Bahan makanan kita udah habis, Mas. Semalam kan mau belanja, tapi gak jadi." Sakura sengaja menggunakan nada sindiran diakhir kalimatnya, membuat Wira cengengesan. "Yaudah, tunggu yah, Mas ganti baju dulu."
Dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan, Wira sengaja memutar lagu-lagu romantis di mobil. Terkadang ia juga ikut menyanyi.
"Suara Mas bagus lho." Puji Sakura.
"Ya emang bagus, lha. Waktu itu kamu pernah minta dinyanyiin sebelum tidur kan?"
"Iya. Tapi sekarang Mas udah jarang nyanyi. Sebelum tidur lebih sering mendesah gituh yah Mas?" Sontak Wira tertawa begitu mendengar kata-kata Sakura. Demikian juga dengan Sakura. Mereka sama-sama tertawa. Kalau dipikir-pikir, setelah hubungan mereka membaik, mereka cenderung lebih menyukai melakukan aktivitas yang menghasilkan desahan serta keringat sebelum tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahin Dosen
RomanceSakura Bramanta tidak pernah menyangka dirinya akan dijodohkan dengan dosennya sendiri, Wiradharma Wijaksana, atau yang lebih sering dipanggil Pak Wira. Sejak awal Sakura selalu menduga jika dosennya ini seorang gay. Terus Sakura harus nikah sama ga...